Bahan Literasi Rabu, 5 Februari 2025
Setelah membaca bahan literasi hari ini, berikan tanggapanmu terkait topik tersebut.
1. Menurut kalian, mengapa permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan?
2. Apa langkah konkret kalian sebagai individu untuk turut serta mengurangi masalah sampah?
3. Menurut kalian, apakah TPA lain dapat mencontoh penyelesaian masalah seperti di Benowo? Dan apakah dengan begitu masalah sampah dapat terselesaikan?
Selamat berliterasi!
Sistem Pengelolaan TPA Benowo Jadi Percontohan Nasional Atasi Masalah Sampah
Mengenal TPA Benowo
Tempat pemrosesan akhir (TPA) Benowo terletak di Kelurahan Sumberrejo, Kecamatan Pakal, Kota Surabaya, Jawa Timur. Kini tempat pembuangan sampah ini tidak hanya berfungsi sebagai TPA tetapi juga sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa). PLTSa Benowo ini merupakan PLTSa pertama dan terbesar di Indonesia.
PLTSa ini dikembangkan oleh Pemkot Surabaya dan diresmikan oleh Presiden RI pada Mei 2021 lalu sebagai tempat pengolah sampah menjadi energi listrik.
Sampah yang Dihasilkan
TPA yang puluhan tahun lalu menimbulkan bau menyengat, kini berubah menjadi tempat pengolah limbah menjadi sumber energi listrik. Sampah yang dihasilkan oleh TPA yang berdekatan dengan Gelora Bung Tomo ini adalah rata-rata 1500 ton sampah setiap hari nya. Namun pada hari atau momen khusus dapat menghasilkan lebih seperti yang terjadi pada bulan Ramadhan pada Mei 2022 lalu.
Sampah yang dihasilkan dan diolah di TPA Benowo adalah sampah domestik atau rumah tangga. Sementara sampah seperti limbah mebel dikembalikan kembali kepada pihak galeri TPA. Lalu bagaimana proses pengolahan sampah menjadi listrik?
Dikembangkan Sejak Tahun 2012
Pengolahan sampah menjadi listrik di TPA Benowo telah dilakukan sejak 2012 lalu. Pada 10 tahun lalu tersebut, proses pengolahan listrik dilakukan dengan metode Landfill Gas Power Plant. Dengan metode tersebut, 600 ton sampah yang dihasilkan mampu diubah menjadi listrik sebesar 2 megawatt. Lalu pada 2015, pengolahan sampah menggunakan metode Gasification Power Plant dan menargetkan pada 2020 sudah dapat menjalani metode tersebut untuk mengolah sampah menjadi listrik.
Namun akibat pandemi covid-19 beberapa proses harus tersendat. Pada akhirnya, Maret 2021 proses dapat dilanjutkan dan sampah sebayak 1000 ton perhari dapat diolah menjadi 12 megawatt listrik. Hasil listrik tersebut dibagi menjadi 9 megawatt untuk dijual kepada pihak PLN, 2 megawatt untuk kebutuhan operasional, serta 1 megawatt untuk redundant. Dengan kapasitas 9 megawatt, PLN dapat melistriki sekitar 5.885 rumah tangga dengan daya 1.300 VA di wilayah Surabaya dan sekitarnya.
Proses Pengolahan Sampah
Proses pengolahan sampah menjadi listrik diawali dengan proses penimbangan. Setelah sampah ditimbang, sampah dilanjutkan ke proses pemilahan atau waste pit. Selanjutnya sampah diayak menggunakan seperti mesin capit dan dimasukkan ke dalam boiler. Di dalam boiler ini terdapat proses pembakaran yang mengubah air menjadi uap. Lalu tahap terakhir adalah steam turbine generator yang mengubah uap menjadi listrik. Dengan metode Gasification, proses pengolahan sampah menjadi listrik menjadi lebih cepat dibanding Landfill Gas Power Plant. Sehingga, jumlah listrik yang dihasilkan mencapai 6 kali lebih banyak dan hampir 2 kali sampah lebih banyak.
Tak hanya memanfaatkan sampah menjadi listrik. Cairan sampah yaitu air lindi juga dimanfaatkan TPA Benowo untuk dikelola menjadi air bersih. Sementara itu, limbah yang dihasilkan dari proses pembakaran yaitu bottom ash dan fly ash akan ditampung di tempat yang telah disediakan dan dalam proses penelitian untuk dimanfaatkan kembali.
Mendukung Peran Bank Sampah
TPA Benowo juga mendorong edukasi masyarakat untuk mengurangi sampah. Salah satu gerakan yang digaungkan oleh TPA Benowo yang bersifat edukatif kepada warga adalah lomba zero waste hingga pembuatan lubang biopori dan komposter di wilayah perkampungan. TPA Benowo juga sangat mendukung peran Bank Sampah karena Bank Sampah menjadi penggerak warga agar mau memilah dan mengirim sampahnya sehingga tidak lantas membuang ke tempat sampah begitu saja.
Dengan apa yang telah dilakukan oleh TPA Benowo, seharusnya bisa menjadi contoh dan teladan bagi penggerak lingkungan dan pengurus TPA lainnya. Bahwa sampah bukan hanya sekadar tumpukan yang tak bernilai, namun jika dimanfaatkan dengan serius dan salah satunya mengikuti jejak TPA Benowo sampah bisa menjadi satu hal yang sangat bernilai.
Komentar
Silakan login untuk memberi komentar:
Login1. Bahwasanya permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan karena banyaknya sampah yang terus meningkat seiring waktu akibat pertumbuhan penduduk dan juga minimnya kesadaran masyarakat dalam membuang, memilah, dan mengolah sampah. 2. Bahwasanya langkah konkret sebagai individu untuk mengurangi masalah sampah bisa dimulai dari kebiasaan kecil seperti membuang sampah pada tempatnya, memilah sampah organik dan anorganik dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. 3. Menurut saya, TPA lain dapat mencontoh seperti di TPA Benowo, terutama dalam hal pengolahan sampah menjadi energi. Namun masalah ini tidak dapat terselesaikan begitu saja jika pola pikir masyarakat yang tetap tidak berubah sehingga masih menghasilkan banyak sampah yang tanpa diikuti dengan pola hidup masyarakat yang berkelanjutan.
1. Permasalahan sampah tidak pernah terselesaikan karena belum siapnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dalam menguraikan atau mengolah sampah menjadi barang yang lebih bermanfaat. Hal itu tidak dibarengi dengan sampah yang dihasilkan setiap harinya, dimana sampah yang dihasilkan setiap hari semakin bertambah. 2. Langkah yang dapat dilakukan sebagai individu adalah mengurangi penggunaan sampah setiap hari agar tidak banyak sampah yang semakin menumpuk dari hari ke hari. 3. TPA lain dapat meniru dan menyelesaikan masalah seperti di Benowo. Namun, TPA lain juga membutuhkan waktu untuk beradaptasi dan menjalankan penyelesaian seperti itu.
1. Hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran dari masyarakat itu sendiri, banyak saya liat orang kalangan manapun entah kecil, remaja, dewasa, banyak yang tidak memiliki kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah. Namun memungkinkan juga sistem dalam pengelolaan sampah dalam negeri ikut andil dalam permasalahan ini. 2. Saya secara pribadi, dapat mengurangi penggunaan plastik, dan menerapkan gaya hidup minim sampah. Selain itu jika saya memiliki sampah namun tidak ada tempat sampah, saya akan menyimpannya di saku saya ketimbang saya membuangnya sembarangan. 3. Hal tersebut sangat memungkinkan, namun hal tersebut juga harus adanya kesadaran dan pengetahuan dari kepala daerah masing masing, hal tersebut juga harus di sesuaikan dengan keadaan daerah masing masing. Selain kepala daerahnya, masyarakatnya pun harus juga andil dalam kesadarannya akan membuang tempat sampah pada tempatnya agar sampah tersebut tetap berakhir di TPA.
1. Menurut saya pribadi, permasalahan sampah di Indonesia terus berlanjut karena beberapa faktor, termasuk minimnya penegakan hukum dan kurangnya anggaran pengelolaan. Selain itu, masyarakat seringkali memiliki kesadaran yang rendah mengenai pentingnya pengelolaan sampah dan cenderung menganggap sampah sebagai sesuatu yang tidak berharga. 2.Langkah konkret saya sebagai individu untuk mengurangi masalah sampah adalah dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, seperti selalu membawa tumbler sendiri agar tidak perlu membeli air dalam kemasan. Dengan cara sederhana ini, saya bisa membantu mengurangi jumlah sampah plastik yang berakhir di lingkungan. 3. Penyelesaian Masalah Sampah seperti di Benowo TPA Benowo di Surabaya adalah contoh penyelesaian masalah sampah yang efektif. TPA ini menggunakan teknologi pengelolaan sampah yang canggih dan ramah lingkungan, seperti penggunaan mesin penghancur sampah dan sistem pengolahan air limbah.
1.Permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan karena berbagai faktor, seperti kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah, sistem pengelolaan yang belum optimal, serta pertumbuhan populasi dan konsumsi yang terus meningkat. 2.Sebagai individu, saya bisa mengurangi masalah sampah dengan menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle), membawa tas belanja sendiri, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, memilah sampah organik dan anorganik, serta mendukung produk yang ramah lingkungan.3.TPA lain dapat mencontoh solusi di Benowo, seperti pengolahan sampah menjadi energi, namun penerapannya perlu disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing. Meskipun ini dapat mengurangi volume sampah, solusi ini harus diimbangi dengan edukasi dan perubahan pola konsumsi masyarakat agar masalah sampah benar-benar terselesaikan.
1. menurut saya karna kurangnya kesadaran orang orang akan permasalahan sampah yang ada 2. langkah yang akan saya lakukan sebagai individu adalah membuang sampah pada tempatnya dan memakai kemasan yang bisa dipakai kembali, dan turut mengedukasi agar turut ikut menjaga bumi 3. menurut saya masih belum bisa karna keterbatasan biaya dan peralatannya, dan apabila terlaksana pendapat saya masalah sampah masih belum terselesaikan jika kesadaran manusianya masih kurang
1. Masalah sampah kompleks karena banyak faktor, seperti perilaku konsumtif, kurangnya kesadaran, dan sistem pengelolaan yang tidak efisien. 2. Kita bisa mengurangi sampah dengan mengurangi konsumsi, membawa wadah sendiri, memilah sampah, mendaur ulang, dan mengompos sampah organik. 3. TPA Benowo bagus, tapi tidak semua TPA bisa menirunya karena keterbatasan kondisi dan anggaran. Masalah sampah butuh perubahan perilaku dan perbaikan sistem secara keseluruhan, tidak hanya meniru satu TPA.
1. Karena kurangnya kesadaran dari masyarakat akan pentingnya mengelola sampah 2. Menerapkan sistem Reduce, Reuse, Recycle 3. Bisa, asalkan terdapat kesadaran dan inisiatif dari masing-masing pengelola TPA. Dengan begitu masalah sampah dapat sedikit berkurang karena dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik
1. Karena kurangnya kesadaran dari masyarakat untuk tidak seenaknya sendiri membuang sampah sembarangan 2. Sebagai siswa , saya harus mempunyai kesadaran diri untuk peduli kepada lingkungan baik di lingkungan tempat tinggal ataupun di sekolah 3. Jika masyarakat sadar betapa pentingnya menjaga lingkungan dan mendukung program mengolah sampah dari TPA , saya setuju
1. Menurut kalian, mengapa permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan? • Karena pertumbuhan populasi, kurangnya kesadaran masyarakat, infrastruktur pengelolaan sampah yang belum merata, dan minimnya inovasi pengolahan sampah di banyak daerah. 2. Apa langkah konkret kalian sebagai individu untuk turut serta mengurangi masalah sampah? • Memilah sampah organik dan non-organik, Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, Mengompos sampah organik, dan Mendukung program bank sampah. 3. Menurut kalian, apakah TPA lain dapat mencontoh penyelesaian masalah seperti di Benowo? Dan apakah dengan begitu masalah sampah dapat terselesaikan? • Masalah sampah tidak akan sepenuhnya terselesaikan hanya dengan itu. Diperlukan juga perubahan perilaku masyarakat, regulasi yang ketat, dan dukungan teknologi serta pendanaan yang memadai.
1. Permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan karena berbagai faktor, seperti pertumbuhan populasi yang terus meningkat, kurangnya kesadaran masyarakat dalam memilah sampah, infrastruktur pengelolaan sampah yang belum optimal, serta kebijakan yang belum sepenuhnya efektif. Selain itu, produksi sampah terus bertambah seiring dengan pola konsumsi masyarakat yang cenderung menggunakan produk sekali pakai. 2. Sebagai individu, saya bisa mengurangi sampah dengan membawa tas belanja sendiri, menggunakan barang yang bisa dipakai ulang, memilah sampah, serta mendaur ulang atau mendonasikan barang yang masih bisa digunakan. 3. TPA lain bisa mencontoh Benowo dalam mengubah sampah menjadi energi, tapi itu saja tidak cukup. Penyelesaian masalah sampah butuh kombinasi teknologi, edukasi masyarakat, dan kebijakan yang mendukung.
hal ini terjadi karena kurangnya kesadaran masyarakat yang selalu membuang sampah sembarang tanpa berfikir akibat yang akan terjadi kemudian hari. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, menurut saya lebih baik pemerintah harus membuat tindakan yang lebih tegas kepada masyarakat tersebut dengan contoh memberi sanksi yang setimpal. Untuk itu TPA di lingkungan tersebut juga bisa membuat pengelolaan sampah menjadi energi listrik, tetapi sebelum membuat hal tersebut kita juga harus melihat kondisi daerah tersebut, untuk mengurangi sampah di daerah tersebut.
1. Masalah sampah terus berlanjut karena kurangnya kesadaran masyarakat, fasilitas yang belum memadai, dan kebijakan yang kurang tegas, sementara produksi sampah terus meningkat. 2. Kita bisa membantu dengan memilah sampah, mengurangi plastik sekali pakai, membawa tumbler atau tas belanja sendiri, serta mendaur ulang. Berpartisipasi dalam kegiatan kebersihan dan edukasi lingkungan juga penting. 3. Pengelolaan sampah seperti di Benowo patut dicontoh karena dapat mengubah sampah menjadi energi. Tapi, akar masalahnya perlu diatasi lewat pengurangan produksi sampah dan peningkatan kesadaran masyarakat.
1. Menurut kalian, mengapa permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan? 2. Apa langkah konkret kalian sebagai individu untuk turut serta mengurangi masalah sampah? 3. Menurut kalian, apakah TPA lain dapat mencontoh penyelesaian masalah seperti di Benowo? Dan apakah dengan begitu masalah sampah dapat terselesaikan? 1. Menurut saya, permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan karena adanya beberapa faktor, seperti meningkatnya jumlah populasi yang menghasilkan lebih banyak sampah, kurangnya kesadaran masyarakat dalam memilah dan mengelola sampah, serta keterbatasan infrastruktur dan teknologi pengolahan sampah di banyak daerah. Selain itu, kebiasaan konsumtif yang menghasilkan banyak limbah, terutama plastik sekali pakai, juga menjadi penyebab utama sulitnya menangani permasalahan sampah. 2. Menurut saya, langkah-langkah untuk mengurangi masalah sampah yaitu : - Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dengan membawa tas belanja sendiri dan botol minum yang dapat digunakan kembali. - Memilah sampah organik dan anorganik agar lebih mudah didaur ulang atau diolah. - Mengedukasi orang sekitar tentang pentingnya mengurangi dan mengelola sampah dengan baik. 3. Iya dapat, TPA lain dapat mencontoh penyelesaian masalah seperti di Benowo, tetapi diperlukan dukungan dari pemerintah, teknologi yang memadai, serta kesadaran masyarakat yang lebih tinggi. Jika pengelolaan sampah menjadi listrik dapat diterapkan di lebih banyak tempat, maka permasalahan sampah bisa lebih terkendali. Namun, penyelesaian masalah sampah tidak hanya bergantung pada pengelolaan di TPA, tetapi juga pada upaya pencegahan dari sumbernya, seperti pengurangan produksi sampah dan kebijakan daur ulang yang lebih efektif.
1. Masalah sampah yang bisa dibilang tak kunjung selesai bisa disebabkan oleh beberapa faktor, 2 faktor utama yang saya ambil yakni adalah, pertama, kurang adanya kesadaran diantara masyarakat terutama masyarakat yang berada di pinggiran kota dan desa, kedua, fasilitas pengelolaan limbah terutama sampah yang kurang memadai atau kurang efektif 2. Langkah konkretnya yakni, yang pertama, menyadarkan masyarakat betapa buruknya sampah jika dibiarkan dibuang sembarangan, walau langkah ini membutuhkan waktu yang lama, lalu yang kedua, meningkatkan fasilitas pengelolaan limbah dan juga layanannya 3. Ya betul, dengan teknologi yang ada di TPA Benowo diterapkan di TPA lain, pengelolaan limbah sampah akan berlangsung cepat sehingga mempercepat proses pengurangan sampah
1. Permasalahan sampah terus terjadi karena minimnya penegakan hukum dan anggaran pengelolaan, serta tidak adanya panduan kemitraan. Oleh karena itu, pajak sampah plastik bernilai rendah perlu diberlakukan untuk mengurangi timbulan sampah yang tidak terkelola. 2.Tips & Trick Mengurangi Limbah Plastik Mengganti kantong belanja berbahan kain. ...Hindari botol Plastik sekali pakai. ...Kurangi penggunaan sedotan. ...Pakai perlengkapan makan sendiri. 3.Sampah yang ada di TPA nantinya diolah, atau dihancurkan , dibentuk kembali menjadi bahan yang berguna.
1. Permasalahan sampah tidak pernah selesai karena dalam kehidupan sehari-hari kita pasti akan menghasilkan sampah, baik sampah organik dan juga anorganik dan juga kurangnya kesadaran manusia akan pentingnya kebersihan lingkungan demi keberlangsungan hidup. 2. Langkah sederhana yang dapat saya lakukan adalah membiasakan membawa tumbler dan juga kotak makan sendiri dari rumah dan juga membiasakan diri untuk selalu membuang sampah pada tempatnya. 3. TPA di Benowo dapat menjadi inspirasi TPA lainnya agar lebih bijak lagi dalam proses pengelolaan limbah, karena limbah yang kita anggap sebelah mata selama ini ternyata bisa bermanfaat bagi kehidupan manusia
1. Permasalahan sampah tidak pernah selesai karena dalam kehidupan sehari-hari kita pasti akan menghasilkan sampah, baik sampah organik dan juga anorganik dan juga kurangnya kesadaran manusia akan pentingnya kebersihan lingkungan demi keberlangsungan hidup. 2. Langkah sederhana yang dapat saya lakukan adalah membiasakan membawa tumbler dan juga kotak makan sendiri dari rumah dan juga membiasakan diri untuk selalu membuang sampah pada tempatnya. 3. TPA di Benowo dapat menjadi inspirasi TPA lainnya agar lebih bijak lagi dalam proses pengelolaan limbah, karena limbah yang kita anggap sebelah mata selama ini ternyata bisa bermanfaat bagi kehidupan manusia
1. Menurut kalian, mengapa permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan? - Hal ini merupakan salah satu problematika terbesar di Indonesia yang sulit terselesaikan. Sebenarnya permasalahan ini memiliki solusi yang cukup mudah jika masyarakat Indonesia memiliki kesadaran tinggi untuk lebih mengatur penggunaan barang yang menghasilkan sampah berlebih. 2. Apa langkah konkret kalian sebagai individu untuk turut serta mengurangi masalah sampah? - Mengupayakan zero waste dalam penggunaan barang sehari hari. Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, dan beralih ke barang barang yang reusable. Serta memilah antara sampah plastik dan sampah dapur supaya lebih mudah dalam pengolahan selanjutnya. 3. Menurut kalian, apakah TPA lain dapat mencontoh penyelesaian masalah seperti di Benowo? Dan apakah dengan begitu masalah sampah dapat terselesaikan? - Tentu hal tersebut merupakan upaya yang optimal dalam mengurangi sampah yang terus bertambah setiap harinya, namun permasalahan ini tentunya tidak akan selesai dalam waktu yang singkat. Membutuhkan upaya yang serentak di seluruh TPA Indonesia serta pembangunan kesadaran warga Indonesia terkait pemilahan sampah dan menghemat penggunaan barang sekali pakai.
1. menurut saya, masalah sampah seolah tidak pernah terselesaikan karena setiap hari jumlah sampah yang dihasilkan terus bertambah, sedangkan pengolahannya masih belum tepat. 2. langkah konkret saya yaitu membawa wadah dari rumah, ntah itu wadah makanan ataupun wadah minuman, serta mengurangi membeli makanan atau minuman diluar, selain mengurangi sampah juga dapat menghemat uang. 3. Model Benowo bisa membantu mengurangi masalah sampah, tetapi tidak bisa menjadi solusi tunggal. Pengelolaan sampah yang berkelanjutan harus melibatkan: pengurangan produksi sampah di sumbernya (misalnya dengan mengurangi plastik sekali pakai), peningkatan daur ulang dan pemanfaatan kembali sampah sebelum dibuang ke TPA, edukasi masyarakat tentang pemilahan sampah untuk mendukung sistem seperti WTE atau kompos. Jadi, meskipun model Benowo bisa dijadikan referensi, keberhasilannya bergantung pada kesiapan daerah masing-masing. Lebih baik jika model ini dikombinasikan dengan strategi lain seperti ekonomi sirkular dan pengelolaan sampah berbasis masyarakat.
Permasalahan sampah sulit terselesaikan karena rendahnya kesadaran masyarakat, meningkatnya produksi sampah akibat gaya hidup konsumtif, serta sistem pengelolaan sampah yang belum optimal. Selain itu, kurangnya infrastruktur dan penegakan regulasi juga memperburuk kondisi ini. 2.•Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dengan membawa tas belanja dan botol minum sendiri. •Memilah sampah sesuai jenisnya agar lebih mudah didaur ulang. •Memanfaatkan kembali barang yang masih bisa digunakan dan mendukung program daur ulang. •Mengurangi konsumsi barang yang menghasilkan banyak limbah 3.TPA lain dapat mencontoh sistem pengelolaan di Benowo yang mengubah sampah menjadi energi. Namun, hal ini memerlukan dukungan teknologi, dana, dan regulasi yang jelas. Meski demikian, solusi ini tidak cukup jika tidak dibarengi dengan upaya pengurangan sampah dari sumbernya
1. Mengapa permasalahan sampah seolah tidak terselesaikan? karena masih banyak masyarakat akan pentingnya kebersihan, meningkatnya produksi sampah dari kalangan rumah tangga dan tidak adanya kebijakan masyarakat dalam pemilahan sampah. 2. Langkah konkret yang saya lakukan adalah tidak membuang sampah sembarangan, memilah sampah organik dan anorganik, mendaur ulang sampah kembali menjadi kreasi, mengurangi penggunaan sampah yang berbahan plastik. 3. Tentu, TPA lain dapat mencontoh penyelesaian masalah seperti di Benowo, hal ini merupakan sebuah inovasi karena memanfaatkan sampah dengan baik, tetapi hal ini perlu dilakukan secara menyeluruh.
1. Sampah adalah residu yg timbul dari aktifitas manusia. Sampah tidak bisa kita hindari namun bisa kita kurangi. Permasalahan sampah yg timbul disebabkan oleh rendahnya kesadaran/pengetahuan masyarakat kita akan pentingnya pengelolaan sampah yang benar. Masyarakat kita secara turun menurun masih membuang sampah di sungai/laut, membakar dan menimbunnya. Hal ini dapat menyebakan masalah lingkungan yg lebih serius seperti pencemaran air, udara, tanah, banjir, dan global warming. 2. Pendidikan dini tentang pengelolaan sampah yg benar sangat perlu dilakukan utk memutus kebiasaan masyarakat kita yg masih membuang sampah di sembarang tempat. Generasi muda perlu dibekali pengetahuan tentang bagaimana mengelola sampah dengan benar mulai dari mengurangi sampah, membuang dan memilah sampah ditempat yg benar, memanfaatkan limbah menjadi barang yg bermanfaat. Hal tersebut lebih kita kenal dengan istilah Reduce, Reuse dan Recycle. 3. Apa yg dilakukan di Benowo seharusnya dilakukan di seluruh TPA yg ada diseluruh Indonesia. Kalo di Benowo bisa maka harusnya di tempat lain juga bisa dilakukan. Hal ini tentu saja tergantung dari SDM dan pembiayaan yg disiapkan oleh pemerintah. Program ini akan dapat berjalan dengan apabila masyarakat sdh dengan sadar memilah sampah sesuai dg jenisnya sehingga memudahkan pengolahannya...
1.Permasalahan sampah terus berlanjut karena kurangnya kesadaran masyarakat, sistem pengelolaan yang belum optimal, serta produksi sampah yang terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk dan konsumsi. 2. Langkah konkret: mengurangi plastik sekali pakai, memilah sampah, mengompos, mendukung produk ramah lingkungan, dan mengedukasi orang sekitar 3. TPA lain dapat mencontoh sistem di Benowo, tetapi perlu dukungan teknologi, dana, dan kebijakan yang memadai. Jika diterapkan dengan baik, pengolahan sampah menjadi energi bisa menjadi solusi jangka panjang dalam mengurangi tumpukan sampah. Namun, tanpa kesadaran masyarakat untuk memilah dan mengurangi sampah, masalah ini tidak akan sepenuhnya terselesaikan.
1. Menurut saya, karena orang orang atau masyarakat sering membuang sampah sembarangan dan banyak yang menggunakan sampah plastik, sehingga sampah menumpuk setiap hari 2. Dimulai dari diri sendiri untuk selalu mengurangi sampah plastik dan membuang sampah pada tempatnya, karena kesadaran diri sendiri akan mengajak masyarakat untuk selalu membuang sampah pada tempatnya 3. Ya TPA lain dapat mecontoh seperti di Benowo karena sampah bukan sekedar barang tidak bernilai, jika dimanfaatkan dengan baik akan menjadi barang yang bernilai
1. permasalah sampah menjadi susah terselesaikan dikarenakan kesadaran masyarakat yg rendah, sistem pengelolaan sampah yg belum optimal, dan tumbuhnya sampah yg terus menerus. 2. dengan menerapkan sistem 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dalam kehidupan sehari-hari dan memilah sampah organik dan anorganik agar lebih mudah diolah. 3. Bisa, namun ada beberapa tantangan yaitu membutuhkan investasi dan biaya operasional serta dukungan dari pemerintah dan masyarakat. jika hanya di terapkan atau di contoh oleh beberapa TPD di suatu daerah, hal itu kurang membantu untuk mengurangi sampah di seluruh Indonesia, hal tersebut juga harus di dukung dengan masyarakat ygengurangi penggunaan produk yg menghasilkan sampah.
1. Banyak sekali masyarakat Indonesia yang masih buta akan masalah sampah. Mereka tidak tahu seberapa besar dampak yang dapat ditimbulkan dari sampah yang menumpuk. Terlebih lagi, banyak SDM yang masih rendah di negara ini, sehingga sikap acuh tak acuh terhadap permasalahan sampah seringkali dijumpai di lingkungan sekitar. Selain kurangnya edukasi mengenai sampah, warga Indonesia memiliki krisis kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Banyak yang masih suka membuang sampah sembarangan, membuang sampah tidak sesuai jenisnya, melihat sampah berceceran tidak peduli, dan banyak lagi. Pengetahuan mengenai pengelolaan sampah juga masih kurang di negara ini. 2. Mulai dari hal kecil, seperti MEMBUANG SAMPAH PADA TEMPATNYA, membuang sampah sesuai dengan jenis sampah (organik, anorganik), karena hal tersebut sangat membantu dalam proses pemisahan sampah. Selain itu, langkah yang dapat kita lakukan adalah mulai mengikuti klub/kegiatan yang berkaitan dengan kepedulian terhadap sampah, contohnya seperti OSOJI Club yang ada di Smagi. 3. Inovasi yang dilakukan oleh TPA Benowo sangat membantu permasalahan sampah di Indonesia. Sampah ber ton-ton dapat dimanfaatkan kembali menjadi energi listrik yang berguna bagi warga, merupakan salah satu langkah yang dapat mengurangi permasalahan sampah di Indonesia. Apalagi sampah di Indonesia sudah tak terhitung banyaknya dan sudah sangat menggunung. Oleh karena itu, menurut saya TPA TPA lain dapat mencontoh inovasi yang dilakukan oleh TPA Benowo, sehingga permasalahan sampah di Indonesia setidaknya bisa terkurangi
1.Karena beberapa faktor utama juga bisa memengaruhi permasalahan sampah antara lain yaitu kesadaran dan perilaku masyarakat yang rendah terhadap pengelolaan sampah, sistem pengelolaan yang belum optimal dan juga kurang efektif, konsumsi dan produksi yang berlebihan, dan kurangnya inovasi dan intervensi terhadap sampah-sampah itu 2. Mengurangi penggunaan sampah plastik sekali pakai, menerapkan 3R (Reduce,Reuse, Recycle), memilah sampah, mengelola sampah organik,dan mengurangi sampah kertas 3. Bisa, tetapi dengan tantangan yang harus diatasi seperti investasi dan teknologi, dukungan dari pemerintah dan kebijakan,dan kapasitas sampah yang cukup
1.Biasanya disebabkan oleh beberapa faktor, seperti minimnya penegakan hukum, kurangnya anggaran untuk pengelolaan, dan rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang bertanggung jawab. 2. Membawa perlengkapan makan sendiri, mengganti kantong plastik dengan kantong kain, dan memisahkan sampah sesuai jenisnya. 3.Meskipun TPA lain dapat mencontoh sistem di Benowo, keberhasilan dalam mengatasi masalah sampah juga bergantung pada komitmen pemerintah daerah, partisipasi masyarakat, dan penerapan teknologi yang sesuai. Dengan langkah-langkah yang tepat, masalah sampah dapat dikelola dengan lebih baik dan berpotensi terselesaikan.
1. Permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan karena kurangnya kesadaran masyarakat, sistem pengelolaan yang belum optimal, kebijakan yang tidak ditegakkan secara konsisten, serta pertumbuhan populasi dan konsumsi yang terus meningkat. 2. Langkah konkret yang bisa saya lakukan adalah mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, memilah sampah, mendaur ulang, menggunakan kembali barang yang masih bisa dipakai, serta mengedukasi orang sekitar tentang pentingnya pengelolaan sampah. 3. Ya, TPA lain dapat mencontoh penyelesaian di Benowo, yang mengubah sampah menjadi energi listrik (PLTSa). Namun, hal ini saja tidak cukup untuk menyelesaikan masalah sampah secara keseluruhan. Solusi harus didukung oleh pengurangan sampah dari sumbernya, sistem pemilahan yang efektif, serta edukasi dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah berkelanjutan.
1. Menurut kalian, mengapa permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan? karena kesadaran masyarakat belum tumbuh karena minimnya edukasi tentang dampak adanya sampah berlebihan. 2. Apa langkah konkret kalian sebagai individu untuk turut serta mengurangi masalah sampah? tentunya menerepkan 3R (reduce, reuse, recycle) 3. Menurut kalian, apakah TPA lain dapat mencontoh penyelesaian masalah seperti di Benowo? Dan apakah dengan begitu masalah sampah dapat terselesaikan? bisa, namun nampaknya kurang efisien jika hanya pemerintah yang membuat program pengurangan seperti PLTSa, seharusnya masyarakat juga sadar bagaimana cara agar sampah tidak terus menumpuk dengan menerapkan 3R (reduce, reuse, recycle)
1.Semakin padat penduduk, semakin menumpuk sampah yang dihasilkan karena tempat atau ruang untuk menampung sampah kurang. Semakin meningkat aktivitas penduduk, sampah yang dihasilkan semakin banyak, misalnya aktivitas pembangunan, perdagangan, industri, dan sebagainya. 2.1. Mengganti kantong belanja berbahan kain. ... 2. Hindari botol Plastik sekali pakai. ... 3. Kurangi penggunaan sedotan. ... 4. Pakai perlengkapan makan sendiri. metode open dumping dan landfill, namun ada juga metode lain yaitu pembuatan kompos, pembakaran, pemilahan, dan daur ulang meskipun tidak banyak digunakan.
1. karna masih banyak yang membuang sampah sembarangan dan masyarakat masi banyak yang kurang sadar atas permasalahan sampah yang terjadi 2. mengurangi sampah plastik dan berusaha selalu menerapkan membuang sampah pada tmptnya 3. bisa, daripada dengan cara dibakar
1.Menurut kalian, mengapa permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan?minimnya penegakan hukum dan anggaran pengelolaan, serta tidak adanya panduan kemitraan.2.Apa langkah konkret kalian sebagai individu untuk turut serta mengurangi masalah sampah?Hindari botol Plastik sekali pakai, Kurangi penggunaan sedotan,Pakai perlengkapan makan sendiri.3.Menurut kalian, apakah TPA lain dapat mencontoh penyelesaian masalah seperti di Benowo? Dan apakah dengan begitu masalah sampah dapat terselesaikan?Indonesia merupakan penghasil sampah plastik terbesar ketiga (1) setiap harinya . Melihat kondisi yang menyedihkan ini, banyak orang yang peduli terhadap lingkungan dan bersemangat untuk memerangi masalah ini agar mendapat perhatian dunia.
1. Permasalahan Sampah yang Tak Kunjung Terselesaikan Permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan karena berbagai faktor, seperti kurangnya kesadaran masyarakat dalam memilah dan mengurangi sampah, keterbatasan infrastruktur pengelolaan sampah yang memadai, serta masih dominannya pola pembuangan sampah secara konvensional tanpa pemanfaatan lebih lanjut. Selain itu, pertumbuhan populasi dan pola konsumsi masyarakat yang semakin tinggi juga memperparah produksi sampah yang terus meningkat setiap harinya. 2. Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dengan membawa tas belanja sendiri dan menggunakan botol minum serta wadah makan yang bisa digunakan kembali. Memilah sampah organik dan anorganik dari rumah agar lebih mudah didaur ulang atau diolah menjadi kompos. Mendukung program bank sampah dengan mengumpulkan sampah yang masih bernilai ekonomi seperti botol plastik, kertas, dan kaleng untuk didaur ulang. Mengedukasi orang-orang di sekitar tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik agar lebih banyak yang berkontribusi dalam mengurangi sampah. 3. Ya, TPA lain dapat mencontoh sistem pengelolaan sampah seperti di TPA Benowo, terutama dalam hal pemanfaatan sampah menjadi energi listrik serta pengelolaan limbah cairnya. Namun, penerapannya tentu memerlukan dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah daerah, swasta, maupun masyarakat. Jika sistem ini dapat diterapkan secara luas, maka masalah sampah dapat dikurangi secara signifikan. Namun, solusi ini harus dibarengi dengan upaya lain seperti pengurangan sampah dari sumbernya, edukasi masyarakat, serta optimalisasi bank sampah agar pengelolaan sampah tidak hanya bergantung pada TPA.
1. karena masyarakat masih kurang menyadari dalam masalah buang sampah sembarangan 2. mengurangi sampah plastik, 3r 3. TPA lain bisa mencontoh Benowo, tapi tetap harus ada pengurangan sampah dan daur ulang
1. Menurut saya pribadi, permasalahan sampah di Indonesia terus berlanjut karena beberapa faktor, termasuk minimnya penegakan hukum dan kurangnya anggaran pengelolaan. Selain itu, masyarakat seringkali memiliki kesadaran yang rendah mengenai pentingnya pengelolaan sampah dan cenderung menganggap sampah sebagai sesuatu yang tidak berharga. 2.Langkah konkret saya sebagai individu untuk mengurangi masalah sampah adalah dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, seperti selalu membawa tumbler sendiri agar tidak perlu membeli air dalam kemasan. Dengan cara sederhana ini, saya bisa membantu mengurangi jumlah sampah plastik yang berakhir di lingkungan. 3. Penyelesaian Masalah Sampah seperti di Benowo TPA Benowo di Surabaya adalah contoh penyelesaian masalah sampah yang efektif. TPA ini menggunakan teknologi pengelolaan sampah yang canggih dan ramah lingkungan, seperti penggunaan mesin penghancur sampah dan sistem pengolahan air limbah.
1. permasalahan sampah terus berlanjut karena kurangnya kesadaran diri dari masyarakat dan juga jumlah sampah harian masyarakat yang terus meningkat. 2. langkah yang bisa di lakukan adalah mengurangi membeli barang yang menimbulkan sampah (terutama yang sulit untuk di uraikan), membawa kotak makan, tumbler dan tas belanja sendiri agar sampah sekali pakai tidak makin banyak 3. TPA lain bisa mengikuti sistem yang di buat oleh benowo, dengan teknologi yang memadai, setidaknya bisa meminimalisir sampah pada masing² daerah.
1. karena kurangnya kesadaran dan perilaku masyarakat terhadapan lingkungan di sekitar dan masyarakat terus memproduksi sampah yang terus meningkat. 2. dengan cara mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, dan mengelolah sampah organik 3. menurut saya TPA lain bisa mencontoh penyelesaian masalah di benowo, meskipun solusi seperti di Benowo dapat membantu, masalah sampah tidak akan benar-benar terselesaikan tanpa perubahan perilaku masyarakat dan sistem pengelolaan yang lebih menyeluruh. Upaya harus dilakukan secara bersama, baik dari individu, pemerintah, maupun sektor swasta.
1. Menurut saya kenapa permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan karena banyak individu yang ada di masyarakat yang tidak peduli dengan hal itu, contoh hal halnya yaitu tidak pernah sadar untuk membuang sampah pada tempatnya sesuai jenis sampahnya, juga masih banyak masyarakat yang membuang sampah masih di area Sungai. itu lah mengapa masalah sampah tidak selesai". Ada yang sadar tapi sedikit, yang lain acuh tak acuh akan hal itu 2. Karena saya tinggal di lingkungan perumahan, dan setiap 4/5 hari sekali sampah yang saya buang di tong sampah akan di ambil/diangkut oleh orang yang Pengangkut sampah khusus di perumahan saya. Mungkin saya akan mengingatkan orang terdekat saya seperti teman saya di sekolah untuk membuang sampah pada tempatnya. kadang ada kan teman" yang tidak sadar akan hal itu mereka membuat sampah seenaknya seperti di jendela sekolah, atau sembarangan. Dan Di sekolah saya ada program Lisa dan Mawadah jadi ketika saya melihat sampah yang tidak pada tempatnya akan saya ambil dulu ketika saya sudah menemukan tempat sampah makan akan saya buang di tempat sampah. 3. • Bisa sekali, kalau masyarakat di daerah tersebut mau bergotong-royong at least kalau tidak sama seperti sistem pengolahan sampah yang ada di TPA Benowo itu masyarakat kita akan sama-sama sadar untuk membuang sampah pada tempatnya dan sesuai jenisnya. • Dan ya masalah sampah akan segera Terselesaikan
1. Karena kurang nya kesadaran diantara masyarakat Indonesia. Banyak orang yang masih belum sadar akan kebersihan lingkungan,mungkin juga kurangnya edukasi dan motivasi terhadap pentingnya membuang sampah dan menjaga kebersihan lingkungan,karna juga karakter orang indonesia yang cukup buruk dalam menanggulangi masalah kecil padahal memiliki dampak yang begitu besar. 2. Sebagai individu, langkah konkret yang bisa dilakukan adalah mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, memilah sampah dari rumah, mendukung produk ramah lingkungan, serta ikut serta dalam program daur ulang atau bank sampah. Selain itu, menyebarkan kesadaran kepada orang lain juga penting agar lebih banyak yang peduli terhadap isu ini. 3. TPA lain dapat mencontoh pendekatan yang dilakukan di Benowo, yang menunjukkan bahwa kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta sangat penting untuk pengelolaan sampah yang efektif. Namun, meskipun pendekatan tersebut dapat membantu, penyelesaian masalah sampah secara keseluruhan memerlukan komitmen jangka panjang dan perubahan perilaku masyarakat serta infrastruktur yang memadai.
1. Permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan karena salah satu faktor yang paling utama, yaitu kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan dan mengelola sampah. 2. Langkah konkret yang saya lakukan yaitu membawa tas belanja sendiri, botol minum, dan wadah makanan agar tidak menambah sampah plastik, memilah sampah yang dapat di daur ulang, dan mengolah sampah sisa makanan menjadi kompos. 3. Ya, TPA lain dapat mencontoh sistem di TPA Benowo yang telah mengubah sampah menjadi sumber energi melalui metode waste-to-energy. Jika diterapkan di lebih banyak tempat dengan adaptasi sesuai kondisi daerah masing-masing, masalah sampah bisa dikurangi secara signifikan. Masalah sampah tidak akan terselesaikan sepenuhnya karena solusi ini hanya untuk menangani sampah yang terlanjur dihasilkan.
1. Menurut saya, persoalan sampah selalu menjadi kejadian yang terulang dan diulang lagi karena ini berbicara tentang kesadaran. Banyak masyarakat terlebih kalangan muda yang masih secara sengaja dan sadar membuang sampah tidak pada tempatnya. Walaupun sampah sekecil apapun tetap bisa berimbas pada lingkungan sekitar, karna sedikit demi sedikit, lama lama menjadi bukit 2. Mulai berhenti mengurangi sampah dari diri sendiri. Karna jika diri sendiri saja masih melakukan kebiasaan buruk membuang sampah tidak pada tempatnya, lalu apa yang membedakan diri kita dengan orang orang kebanyakan 3. Menurut saya pasti bisa saja. Karna sampah yang akhirnya bisa diproses menjadi suatu energi listrik merupakan suatu alternatif penyelesaian yang jitu dalam hal pengurangan sampah dilingkungan sekitar
1.Masalah sampah adalah masalah kompleks yang disebabkan oleh berbagai faktor yang saling berkaitan. Beberapa penyebab utama mengapa masalah sampah seolah tidak pernah terselesaikan adalah: Pertumbuhan Populasi dan Konsumsi,Kurangnya Kesadaran Masyarakat, Infrastruktur yang Tidak Memadai,Kurangnya Inovasi dan Teknologi, Perubahan Gaya Hidup 2. Beberapa langkah konkret yang dapat dilakukan adalah: Berupaya untuk mengurangi konsumsi barang-barang yang tidak perlu,Memilah Sampah, Daur Ulang, Menggunakan Produk Ramah Lingkungan,Mengolah sampah organik menjadi kompos. Mengedukasi Orang Lain 3. Pembangunan PLTSa adalah solusi yang efektif untuk mengurangi volume sampah dan menghasilkan energi listrik. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan: Pembangunan PLTSa membutuhkan investasi yang besar, pemilihan teknologi yang tepat sesuai dengan karakteristik sampah di daerah tersebut sangat penting dan juga,Masyarakat perlu dilibatkan dan diberikan pemahaman mengenai manfaat PLTSa. Dukungan masyarakat akan memperlancar proses pembangunan dan operasional PLTSa. Meskipun PLTSa dapat membantu mengurangi volume sampah dan menghasilkan energi, namun tidak dapat sepenuhnya menyelesaikan masalah sampah. Masalah sampah adalah masalah multidimensional yang membutuhkan solusi yang komprehensif. PLTSa Benowo adalah contoh sukses pengelolaan sampah yang dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain. Namun, untuk menyelesaikan masalah sampah secara keseluruhan, diperlukan upaya kolektif dari seluruh pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun pelaku industri. Dengan tindakan yang berkelanjutan dan kesadaran yang tinggi, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
1. Menurut saya pribadi, permasalahan sampah di Indonesia terus berlanjut karena beberapa faktor, termasuk minimnya penegakan hukum dan kurangnya anggaran pengelolaan. Selain itu, masyarakat seringkali memiliki kesadaran yang rendah mengenai pentingnya pengelolaan sampah dan cenderung menganggap sampah sebagai sesuatu yang tidak berharga. 2. Kita sebagai individu, langkah konkret yang dapat diambil untuk mengurangi masalah sampah meliputi: Mengurangi penggunaan plastik dengan membawa tas belanja sendiri. Menerapkan prinsip 4R: Reduce (mengurangi), Reuse (memakai kembali), Recycle (mendaur ulang), dan Replace (mengganti barang sekali pakai). Edukasi diri sehingga memberikan contoh kepada orang lain tentang pentingnya pengelolaan sampah dan dampak negatif dari pembuangan sembarangan. Atau bahkan kita dapat mempromosikan program kerja SMAN 1 GIRI yaitu Kurasaki(kurangi sampah disekitar kita), Lisa(lihat ambilah), Mawadah (membawa wadah dari rumah). 3. TPA lain dapat mencontoh pendekatan yang dilakukan di Benowo, yang menunjukkan bahwa kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta sangat penting untuk pengelolaan sampah yang efektif. Namun, meskipun pendekatan tersebut dapat membantu, penyelesaian masalah sampah secara keseluruhan memerlukan komitmen jangka panjang dan perubahan perilaku masyarakat serta infrastruktur yang memadai.
1. karena banyaknya populasi manusia otomatis jumlah produksi sampah pun semakin meningkat setiap harinya karena kebutuhan setiap manusia. dan juga rendah nya pemikiran manusia untuk mengurangi penggunaan sampah. 2.dengan cara yang simpel, yaitu dengan membawa Tumbler dan bekal itu sangat berguna mengurangi penggunaan sampah karena kita tidak perlu membeli produk yang di bungkus plastik. 3. bisa, karena PLTSa merupakan inovasi yang cukup bagus dan juga bermanfaat karena dapat dijadikan energi listrik, terlebih lagi karena banyaknya sampah itu menjadi solusi bagus untuk mengurangi dan juga memanfaatkannya. walaupun tidak dapat menyelesaikan masalah sampah sepenuhnya tapi lama kelamaan pasti akan dapat menyelesaikan masalah sepenuhnya
1. Banyak orang masih membuang sampah sembarangan dan belum terbiasa memilah sampah. 2. memilah sampah dan mendaur ulang barang yang masih bisa digunakan serta membawa tas belanja sendiri, botol minum, dan peralatan makan 3. Iya tpa lain bisa mencontoh Namun, meskipun solusi seperti di Benowo bisa mengurangi dampak sampah, ini bukan satu-satunya solusi. Pengelolaan sampah harus dilakukan secara menyeluruh, dari pengurangan konsumsi, daur ulang, hingga pemanfaatan sampah menjadi energi.
1. Masalah sampah terus ada karena produksi sampah meningkat, pengelolaannya belum optimal, serta kurangnya kesadaran dan fasilitas daur ulang. 2. Langkah konkret individu: mengurangi plastik sekali pakai, memilah sampah, mendukung produk ramah lingkungan, membuat kompos, dan berpartisipasi dalam program daur ulang. 3. TPA lain bisa meniru Benowo, tapi harus didukung pengurangan sampah dari sumbernya, edukasi masyarakat, dan sistem daur ulang yang lebih baik agar masalah sampah benar-benar teratasi.
1. Mengapa permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan? Permasalahan sampah terus berlanjut karena beberapa faktor utama, seperti kurangnya kesadaran masyarakat dalam memilah sampah, terbatasnya fasilitas pengelolaan sampah yang modern, serta meningkatnya jumlah sampah akibat pertumbuhan populasi dan pola konsumsi yang tidak ramah lingkungan. Selain itu, masih banyak wilayah yang mengandalkan metode pembuangan sampah konvensional tanpa adanya sistem daur ulang atau pemanfaatan lebih lanjut. 2. Langkah konkret sebagai individu untuk mengurangi masalah sampah: Memilah sampah sejak dari rumah, seperti memisahkan sampah organik dan anorganik. Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dengan membawa tas belanja sendiri dan menggunakan wadah yang dapat digunakan kembali. Mendukung dan berpartisipasi dalam program daur ulang atau Bank Sampah di lingkungan sekitar. Mengedukasi orang-orang di sekitar tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik. Memanfaatkan sampah organik untuk dijadikan kompos atau pupuk bagi tanaman. 3. Apakah TPA lain dapat mencontoh penyelesaian masalah seperti di Benowo? Ya, TPA lain dapat mencontoh pengelolaan sampah seperti di TPA Benowo, terutama dalam memanfaatkan sampah menjadi energi listrik melalui metode yang lebih modern seperti Gasification Power Plant. Namun, implementasi model ini memerlukan dukungan pemerintah, investasi teknologi, serta partisipasi aktif masyarakat dalam memilah sampah. Apakah dengan begitu masalah sampah dapat terselesaikan? Meski sistem seperti di TPA Benowo bisa menjadi solusi signifikan, masalah sampah tidak hanya bisa diselesaikan dari sisi pengolahan akhir saja. Diperlukan pendekatan yang lebih holistik, termasuk pengurangan produksi sampah sejak awal, edukasi masyarakat, serta penguatan regulasi tentang pengelolaan sampah secara nasional. Jika semua pihak bekerja sama, maka masalah sampah dapat dikurangi secara efektif.
1. Menurut saya permasalahan sampah seolah tidak terselesaikan karena masih banyak sekali masyarakat Indonesia yang masih membuang sampah sembarangan, selain itu juga kebijakan mengenai sanksi untuk pelaku yang membuang sampah sembarangan juga masih belum ditegakkan dengan baik. 2. Langkah konkret yang saya lakukan untuk turut serta mengurangi masalah sampah adalah dengan mengganti barang sekali pakai dengan barang yang bisa dipakai berkali kali, mendaur ulang barang barang yang masih bisa digunakan lagi, dan berusaha semaksimal mungkin untuk menghabiskan makanan agar sampah sisa makanan tidak semakin banyak. 3. Bisa. tetapi langkah tersebut belum bisa menyelesaikan masalah sampah, karena masalah sampah hanya bisa benar-benar terselesaikan jika ada pendekatan menyeluruh dari hulu ke hilir.
1. Menurut saya, permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan karena adanya beberapa faktor, seperti meningkatnya jumlah populasi yang menghasilkan lebih banyak sampah, kurangnya kesadaran masyarakat dalam memilah dan mengelola sampah, serta keterbatasan infrastruktur dan teknologi pengolahan sampah di banyak daerah. Selain itu, kebiasaan konsumtif yang menghasilkan banyak limbah, terutama plastik sekali pakai, juga menjadi penyebab utama sulitnya menangani permasalahan sampah. 2. Menurut saya, langkah-langkah untuk mengurangi masalah sampah yaitu : - Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dengan membawa tas belanja sendiri dan botol minum yang dapat digunakan kembali. - Memilah sampah organik dan anorganik agar lebih mudah didaur ulang atau diolah. - Mengedukasi orang sekitar tentang pentingnya mengurangi dan mengelola sampah dengan baik. 3. Iya dapat, TPA lain dapat mencontoh penyelesaian masalah seperti di Benowo, tetapi diperlukan dukungan dari pemerintah, teknologi yang memadai, serta kesadaran masyarakat yang lebih tinggi. Jika pengelolaan sampah menjadi listrik dapat diterapkan di lebih banyak tempat, maka permasalahan sampah bisa lebih terkendali. Namun, penyelesaian masalah sampah tidak hanya bergantung pada pengelolaan di TPA, tetapi juga pada upaya pencegahan dari sumbernya, seperti pengurangan produksi sampah dan kebijakan daur ulang yang lebih efektif.
1. Menurut saya, permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan karena adanya beberapa faktor, seperti meningkatnya jumlah populasi yang menghasilkan lebih banyak sampah, kurangnya kesadaran masyarakat dalam memilah dan mengelola sampah, serta keterbatasan infrastruktur dan teknologi pengolahan sampah di banyak daerah. Selain itu, kebiasaan konsumtif yang menghasilkan banyak limbah, terutama plastik sekali pakai, juga menjadi penyebab utama sulitnya menangani permasalahan sampah. 2. Menurut saya, langkah-langkah untuk mengurangi masalah sampah yaitu : - Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dengan membawa tas belanja sendiri dan botol minum yang dapat digunakan kembali. - Memilah sampah organik dan anorganik agar lebih mudah didaur ulang atau diolah. - Mengedukasi orang sekitar tentang pentingnya mengurangi dan mengelola sampah dengan baik. 3. Iya dapat, TPA lain dapat mencontoh penyelesaian masalah seperti di Benowo, tetapi diperlukan dukungan dari pemerintah, teknologi yang memadai, serta kesadaran masyarakat yang lebih tinggi. Jika pengelolaan sampah menjadi listrik dapat diterapkan di lebih banyak tempat, maka permasalahan sampah bisa lebih terkendali. Namun, penyelesaian masalah sampah tidak hanya bergantung pada pengelolaan di TPA, tetapi juga pada upaya pencegahan dari sumbernya, seperti pengurangan produksi sampah dan kebijakan daur ulang yang lebih efektif.
1. karena kurangnya kesadaran warga masyarakat terhadap sampah 2. Langkah konkret sebagai individu untuk mengurangi masalah sampah yaitu Memilah sampah sejak dari rumah, seperti memisahkan sampah organik dan anorganik. Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dengan membawa tas belanja sendiri dan menggunakan tumbler. Mendukung program daur ulang dengan membawa sampah ke bank sampah atau tempat daur ulang DLL. 3. TPA Bonowo tentunya sangat menginspirasi untuk mengurangi sampah menjadi hal yang lebih bermanfaat. Inovasi baru ini dapat ditiru oleh TPA sekitar dalam mengelola dan mengurangi sampah.
1. Mengapa permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan? Permasalahan sampah terus berlanjut karena beberapa faktor utama, seperti kurangnya kesadaran masyarakat dalam memilah sampah, terbatasnya fasilitas pengelolaan sampah yang modern, serta meningkatnya jumlah sampah akibat pertumbuhan populasi dan pola konsumsi yang tidak ramah lingkungan. Selain itu, masih banyak wilayah yang mengandalkan metode pembuangan sampah konvensional tanpa adanya sistem daur ulang atau pemanfaatan lebih lanjut. 2. Langkah konkret sebagai individu untuk mengurangi masalah sampah: Memilah sampah sejak dari rumah, seperti memisahkan sampah organik dan anorganik. Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dengan membawa tas belanja sendiri dan menggunakan wadah yang dapat digunakan kembali. Mendukung dan berpartisipasi dalam program daur ulang atau Bank Sampah di lingkungan sekitar. Mengedukasi orang-orang di sekitar tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik. Memanfaatkan sampah organik untuk dijadikan kompos atau pupuk bagi tanaman. 3. Apakah TPA lain dapat mencontoh penyelesaian masalah seperti di Benowo? Ya, TPA lain dapat mencontoh pengelolaan sampah seperti di TPA Benowo, terutama dalam memanfaatkan sampah menjadi energi listrik melalui metode yang lebih modern seperti Gasification Power Plant. Namun, implementasi model ini memerlukan dukungan pemerintah, investasi teknologi, serta partisipasi aktif masyarakat dalam memilah sampah. Apakah dengan begitu masalah sampah dapat terselesaikan? Meski sistem seperti di TPA Benowo bisa menjadi solusi signifikan, masalah sampah tidak hanya bisa diselesaikan dari sisi pengolahan akhir saja. Diperlukan pendekatan yang lebih holistik, termasuk pengurangan produksi sampah sejak awal, edukasi masyarakat, serta penguatan regulasi tentang pengelolaan sampah secara nasional. Jika semua pihak bekerja sama, maka masalah sampah dapat dikurangi secara efektif.
1. Karena kurangnya kesadaran masyarakat, dalam mengelola sampah. 2. Untuk mengurangi sampah bisa mulai dari hal kecil terlebih dahulu, seperti membawa tumblr dan kotak makan ke sekolah, mendaur ulang sampah menjadi kerajinan, dan masih banyak lagi, menerapkan 3R (Reduse, Reuse, Recycle) 3. Bisa saja, TPA lain dapat mencontoh penyelesaian masalah sampah seperti di Benowo, dan mungkin bisa juga dengan membuat inovasi-inovasi sampah yang lainnya. Dengan begitu, masalah sampah yang ada akan terus berkurang, hingga dapat terselesaikan
1. Terdapat banyak faktor yang memengaruhi permasalahan sampai ini, seperti faktor sosial yakni kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik. Kebiasaan membuang sampah sembarangan juga masih banyak dilakukan. Selain itu, terdapat juga faktor ekonomi, yakni biaya pengelolaan sampah yang mahal dan tidak efektif. 2. Dengan status saya sekarang sebagai remaja, hal yang dapat saya lakukan ialah menggunakan tas belanja yang dapat digunakan kembali, menggunakan botol air minum saat pergi keluar rumah, menghindari penggunaan produk kemasan yang berlebihan. 3. Ya, jikalau para masyarakat memiliki niat dan ikut berkontribusi dalam aktivitas tersebut pastinya akan berjalan lancar. Namun, jika ditanya mengenai apakah cara ini efektif pastinya tidak sepenuhnya. Tetapi apa salahnya kita mengeluarkan usaha untuk meminimalisir permasalahan sampah? Jadi perlu diingat bahwa penyelesaian masalah sampah tak hanya bergantung pada pengelolaan TPA, tetapi juga memerlukan perubahan perilaku masyarakat dan kebijakan pemerintah yang mendukung.
1. 1. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik. 2. Kurangnya infrastruktur pengelolaan sampah yang memadai. 3. Kurangnya peran serta pemerintah dalam mengatasi masalah sampah. 4. Pertumbuhan penduduk yang cepat dan konsumsi yang meningkat, sehingga jumlah sampah yang dihasilkan juga meningkat. 2. 1. Mengurangi penggunaan plastik dan bahan-bahan lain yang tidak dapat didaur ulang. 2. Membuat kompos dari sampah organik. 3. Menggunakan kantong belanja yang dapat digunakan kembali. 4. Menghindari pembelian produk yang memiliki kemasan yang berlebihan. 5. Mengikuti program daur ulang yang diselenggarakan oleh pemerintah atau organisasi lingkungan. Ya, TPA lain dapat mencontoh penyelesaian masalah seperti di Benowo. Benowo merupakan contoh sukses pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dengan mengadopsi teknologi pengelolaan sampah yang modern dan melibatkan masyarakat dalam proses pengelolaan sampah, TPA lain dapat menyelesaikan masalah sampah dengan lebih efektif. Namun, perlu diingat bahwa penyelesaian masalah sampah tidak hanya dapat diselesaikan dengan mencontoh contoh sukses lain, tetapi juga memerlukan peran serta dan kesadaran dari seluruh masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan upaya yang lebih luas dan berkelanjutan untuk mengatasi masalah sampah.
1. Mengapa Permasalahan Sampah Seolah Tidak Pernah Terselesaikan? Permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan karena berbagai faktor, seperti peningkatan jumlah penduduk yang berbanding lurus dengan volume sampah, kebiasaan masyarakat yang belum sepenuhnya sadar akan pentingnya pengelolaan sampah, serta kurangnya infrastruktur pengolahan sampah di banyak daerah. Selain itu, kurangnya kesadaran dalam memilah sampah dari sumbernya menyebabkan sampah tercampur sehingga sulit untuk didaur ulang atau diolah lebih lanjut. 2. Langkah Konkret Sebagai Individu untuk Mengurangi Masalah Sampah - Memilah sampah berdasarkan jenisnya (organik, anorganik, dan B3) sebelum dibuang. - Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dengan membawa tas belanja sendiri dan menggunakan botol minum serta wadah makanan yang dapat digunakan kembali. - Mendukung dan berpartisipasi dalam program bank sampah atau kegiatan daur ulang di lingkungan sekitar. - Mengolah sampah organik menjadi kompos untuk mengurangi jumlah sampah yang berakhir di TPA. - Menyebarkan kesadaran tentang pentingnya pengelolaan sampah kepada keluarga, teman, dan komunitas sekitar. 3. Apakah TPA Lain Dapat Mencontoh Benowo? Apakah Ini Dapat Menyelesaikan Masalah Sampah? Ya, TPA lain seharusnya dapat mencontoh pendekatan yang dilakukan di Benowo, terutama dalam mengubah sampah menjadi energi listrik. Namun, penerapan model ini memerlukan dukungan dari pemerintah, teknologi yang memadai, serta kebijakan yang berkelanjutan. Selain itu, meskipun TPA yang lebih modern dapat mengurangi dampak negatif sampah, masalah sampah tidak akan sepenuhnya terselesaikan jika kesadaran masyarakat dalam mengurangi dan memilah sampah masih rendah. Oleh karena itu, selain inovasi dalam pengolahan sampah, perubahan perilaku masyarakat dalam mengelola sampah juga menjadi faktor kunci dalam mengatasi masalah ini.
1. menurut saya, permasalahan sampah adalah masalah kompleks yang disebabkan oleh berbagai faktor yang saling berkaitan, contohnya seperti kurangnya kesadaran. 2. langkah yang konkret bagi saya untuk mengatasi hal tersebut pertama-tama adalah mengolah sampah organik, mendaur ulang sampah, mendukung produk ramah lingkungan. 3. TPA lain tentu saja dapat mencontoh penyelesaian masalah seperti di Benowo. namun, perlu diingat bahwa setiap daerah memiliki kondisi dan karakteristik yang berbeda. oleh karena itu, solusi yang diterapkan di Benowo mungkin perlu disesuaikan dengan kondisi masing-masing daerah.
1. Karena bertambah populasi dan konsumsi manusia, jadi dengan penduduk yg bertambah maka gaya hidup konsumtif terus meningkat. Lalu kebiasaan praktek 3R (Reduce, Reuse, dab Recycle) masih belum terbiasa di kehidupan bermasyarakat dan yang terpenting tetapi tidak ada yaitu kesadaran dan edukasi, kurang nya edukasi dan kesadaran tentang dampak sampah. 2. Pasti nya nih saya akan mengurangi penggunaan plastik seperti pakai tas reusable, botol minhm sendiri, dan menghindaru produk yg berlebihan kemasan plastik nih pastinya. Dan yang tidak kalah penting saya akan memilah sampah anorganik dan organik di rumah untuk memudarkan daur ulang atau komposting 3. Tentu nya nih TPA Benowo saat ini menunjukkan bahwa ada teknologi dan manajemen yang baik, sampah dapat diubah menjadi sumber daya bernilai seperti listrik. Saya pikir meskipun TPA Benowo memberikan solusi yang menarik, masalah sampah tifak akan sepenuhnya terselesaikan hanya dengan 1 metode. Komitmen pemerintah dan masyarakat ini juga harus ada antara kebijakan pemerintah dan kesadaran masyarakat
1. Menurut saya, permasalahan sampah yang tidak pernah terselesaikan disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat akan dampak sampah terhadap lingkungan. 2. Mengurangi penggunaan sampah plastik dan memilih produk yang lebihramah lingkungan atau dapat didaur ulang. 3. Menurut saya, TPA di Benowo dapat menjadi contoh untuk TPA di wilayah lain. Namun, tidak semua wilayah memiliki infrastruktur pengelolaan sampah yang memadai seperti yang ada di Benowo. Peran masyarakat juga sangat penting untuk mengurangi masalah sampah plastik.
1. Menurut kalian, mengapa permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan? Jawaban: Karena jumlah sampah yang dihasilkan terus bertambah setiap hari, sementara pengelolaannya masih banyak yang belum maksimal. Banyak orang juga belum sadar pentingnya memilah sampah dan mengurangi penggunaan plastik. Selain itu, fasilitas pengolahan sampah di banyak daerah masih kurang, jadi sampah numpuk terus. 2. Apa langkah konkret kalian sebagai individu untuk turut serta mengurangi masalah sampah? Jawaban: Aku bisa mulai dari hal kecil, misalnya bawa tumbler dan tempat makan sendiri biar nggak pakai plastik atau styrofoam sekali pakai. Terus, aku juga bisa lebih sering pakai barang yang bisa didaur ulang, misalnya tas belanja kain daripada plastik. Selain itu, aku bisa mulai memilah sampah organik dan anorganik di rumah, biar lebih mudah didaur ulang. 3. Menurut kalian, apakah TPA lain dapat mencontoh penyelesaian masalah seperti di Benowo? Dan apakah dengan begitu masalah sampah dapat terselesaikan? Jawaban: Iya, TPA lain bisa mencontoh cara di Benowo, misalnya dengan mengolah sampah jadi energi listrik. Tapi, itu aja nggak cukup kalau masyarakatnya masih buang sampah sembarangan dan nggak memilah sampah dari rumah. Jadi, selain teknologi pengolahan sampah yang bagus, masyarakat juga harus lebih peduli dan disiplin dalam mengelola sampah biar masalah ini beneran bisa berkurang.
Januarta Daffa XI 9 menurut saya masalah sampah terus ada karena jumlahnya bertambah setiap hari sementara kesadaran masyarakat untuk memilah dan mengelolanya masih rendah. Banyak TPA masih hanya sekadar tempat pembuangan tanpa pengolahan lebih lanjut. 2. dengan memilah sampah, mengurangi plastik sekali pakai, dan mendukung bank Sampah 3. TPA lain bisa mencontoh Benowo dalam mengolah sampah jadi listrik, tapi masalah sampah tidak akan selesai kalau masyarakat masih membuangnya sembarangan. Jadi, edukasi dan kebiasaan memilah sampah tetap penting.
1. Permasalahan sampah yang terus berlanjut disebabkan oleh kurangnya kesadaran dan tanggung jawab masyarakat dalam mengelola sampah, fasilitas daur ulang yang minim, dan ketergantungan terhadap pemakaian plastik yang sulit terurai. 2. Langkah mudah dan simple yang saya lakukan adalah membawa alat makan dari rumah, menggunakan produk lokal yang dapat mengurangi limbah, mendaur ulang barang-barang yang bisa di daur ulang, dan mengurangi membeli barang yg tidak diperlukan. 3. TPA lain dapat mencontoh TPA Benowo, dengan syarat sesuai dengan keadaan lingkungan di TPA tersebut. Tetapi, masalah sampah belum terselesaikan secara maksimal seperti TPA Benowo.
1. Menurut kalian, mengapa permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan? 2. Apa langkah konkret kalian sebagai individu untuk turut serta mengurangi masalah sampah? 3. Menurut kalian, apakah TPA lain dapat mencontoh penyelesaian masalah seperti di Benowo? Dan apakah dengan begitu masalah sampah dapat terselesaikan? 1. karena kurangnya kesadaran masyarakat akan hal tersebut, masyarat kat masih menyepelekan akan pentingnya membuang sampah di tempatnya, dan kurangnya fasilitas tempat pembuangan sampah. 2. ada beberapa tindakan yang perlu kita lakukan yaitu, pertama mulai dari sendiri yang harus disiplin untuk membuang sampah pada tempatnya, lalu mengajak teman dan keluarga untuk membuang sampah pada tempatnya 3. iya, TPA lain bisa mencontoh benowo tetapi juga harus ada kesadaran dan dukungan masyarakat sekitar
1. Penyebab dari permasalahan tersebut yaitu manusia, manusia tidak berfikir bahwa perbuatan buang sampah dengan bungkus plastik atau semacamnya yang berlebihan akan membuat lingkungan tersebut kotor, selain itu pemerintah harus menegaskan dan memberi masukan atau peringatan terhadap orang yang secara berlebih-lebihan membuang bungkus yang mungkin tidak bisa ter daur ulang kembali. 2. kita sebagai penerus bangsa patut sadar bahwa sekecil apapun sampah nya akan menjadi ancaman terhadap lingkungan nya sehingga kita dapat memotivasi orang sekitar agar membuat lingkungan menjadi aman dan bersih. sebagai penerus bangsa berusaha untuk memanfaatkan dan menciptakan hal baru untuk dapat mengurangi sampah yang berlebihan di sekitar. 3.akan mungkin bisa, tetapi mungkin dengan cara menyadarkan masyarakat setempat dan melakukan segala cara untuk mengolah sampah dengan baik yang dapat mengurangi lingkungan dari ancaman buruk terhadap mahluk hidupnya.
1. karena kurangnya kesadaran masyarakat sekolah dalam pentingnya mengelola sampah dengan benar, karena masih banyak orang yang tidak peduli dengan kebersihan sampah di lingkungan 2. denga cara menggunakan wadah yang sudah dibawa dari rumah, membawa tas sendiri tanpa menggunakan plastik diluar sana 3. TPA lain bisa mencontohnya dengan edukasi ke masyarakat, masalah sampah tentu tidak akan selesai dengan mudah jika mengandalkan pihak tpa, masyarakat harus berperan aktif untuk membantu proses pengolahan sampah supaya bisa maksimal.
1. Permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan karena kurang nya kesadaran masyarakat akan penting nya pengelolaan sampah. Selain itu juga sistem pengelolaan sampah yang tidak efektif, dan meningkatnya produksi sampah seiring pertumbuhan populasi dan konsumsi. 2. Yaitu menerapkan 3R (Reuse, Reduce dan Recycle). 3. TPA yang lain bisa melakukan hal yang sama dengan TPA di Benowo, tapi tentu dengan adanya dukungan dari masyarakat, dan teknologi yang memadai.
1. karnaa kuranggnyaaa kesadaran masyarakat akan perihall sampahhh terhadap lingkungan, sehingga masyarakat acuhh terhadap lingkungan yang kotorr dann tidakk adaa rasaa tanggung jawab terhadap lingkungan yang kotorr 2. mungkinn sayaa akann lebihh sadarr akan adanyaa sampahh di lingkungann dengann cara membuang sampahh padaa tempatnya, jikaaa terdapat sampahh makaa ambill dann buang padaa tempatnya 3. bolehhh, belumm tetuuu terpecahkan jikaa masyarakat tidakk memiliki kesadaran akan sampah makaa samaa sajaa
1. Permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan karena volume sampah yang terus meningkat akibat pertumbuhan penduduk dan juga kesadaran masyarakat dalam memilah dan mengolah sampah masih rendah. 2. Langkah konkret sebagai individu untuk mengurangi masalah sampah bisa dimulai dari kebiasaan kecil seperti memilah sampah organik dan anorganik dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. 3. TPA lain dapat mencontoh TPA Benowo, terutama dalam mengolah sampah menjadi energi.namun masalah ini tidak dapat begitu juga selesai jika pola pikir masyarakat yang tidak berubah dan masih menghasilkan sampah yang tidak diikuti denga pola hidup berkelanjutan.
Berikut tanggapan saya terkait topik tersebut: 1. Mengapa permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan? Permasalahan sampah terus terjadi karena beberapa faktor, seperti rendahnya kesadaran masyarakat dalam memilah sampah, kurangnya fasilitas pengolahan sampah yang efektif, serta meningkatnya jumlah sampah seiring dengan pertumbuhan populasi dan konsumsi. Selain itu, kebijakan pengelolaan sampah yang belum maksimal serta budaya konsumtif juga memperparah permasalahan ini. 2. Langkah konkret sebagai individu untuk mengurangi masalah sampah: Memilah sampah sejak dari rumah, seperti memisahkan sampah organik dan anorganik. Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dengan membawa tas belanja sendiri dan menggunakan tumbler. Mendukung program daur ulang dengan membawa sampah ke bank sampah atau tempat daur ulang. Memanfaatkan kembali barang yang masih bisa digunakan daripada langsung membuangnya. Mengedukasi orang di sekitar tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik. 3. Apakah TPA lain dapat mencontoh penyelesaian masalah seperti di Benowo? Ya, TPA lain seharusnya dapat mencontoh sistem pengelolaan di TPA Benowo, terutama dalam memanfaatkan sampah sebagai sumber energi. Dengan penerapan teknologi yang tepat dan dukungan dari pemerintah serta masyarakat, model ini bisa diterapkan di berbagai daerah. Namun, tetap diperlukan penyesuaian dengan kondisi lokal, baik dari segi jumlah sampah, infrastruktur, maupun anggaran yang tersedia.
1. Sampah terus menjadi masalah karena kesadaran rendah, dan infrastruktur kurang. 2. Solusinya dengan memilah sampah, dan menerapkan 3R. 3. TPA lain bisa meniru Benowo, tapi butuh dukungan pemerintah dan masyarakat agar efektif.
1. Kurangnya kesadaran masyarakat akan dampak jangka panjang sampah di kemudian hari. Fasilitas pengelolaan sampah pada setiap daerah yang masih minim juga menjadi faktor permasalahan sampah belum dapat terselesaikan. 2. Saya akan mengurangi penggunaan wadah sekali pakai, lebih sadar dan peka terhadap lingkungan sekitar, mengurangi penggunaan plastik serta melaksanakan 3R 3. TPA lain dapat mencontoh penyelesaian permasalahan sampah seperti di Benowo namun penyelesaian terhadap masalah sampah bisa dilakukan dengan cara lain seperti halnya membuat/membuka home industri untuk daur ulang sampah plastik misalnya.
1. Menurut saya permasalahan sampah terlihat belum ada solusinya karena pertumbuhan masyarakat yang tentunya mempengaruhi penghasilan sampah pertahunnya dan sayangnya masyarakat belum memiliki kesadaran penuh dalam menangani permasalahan sampah yang ada, masyarakat cenderung banyak yang belum tahu cara mengolah sampah yang mereka hasilkan. Selain itu karena fasilitas pengelolaan sampah yang kurang diberbagai daerah membuat masih banyak sampah belum bisa dikelola dengan baik. 2. Langkah konkret yang saya gunakan untuk mengurangi sampah dengan mengurangi pembelian plastik sekali pakai, membuat pupuk dari sampah organik dan mendaur ulang sampah yang dapat didaur ulang. 3. TPA Bonowo tentunya sangat menginspirasi untuk mengurangi sampah menjadi hal yang lebih bermanfaat. Inovasi baru ini dapat ditiru oleh TPA sekitar dalam mengelola dan mengurangi sampah.
1. karena masyarakat masih kurang sadar dalam masalah sampah masih sering membuang sampah sembarangan 2. mengurangi sampah plastik, bisa mendaur ulang dan mendukung produk ramah lingkungan 3. TPA lain bisa mencontoh Benowo, tapi tetap harus ada pengurangan sampah dan daur ulang
1. Minimnya kesadaran masyarakat, masih banyak yang acuh terhadap pentingnya permasalahan sampah ini. 2. Meminimalisirkan penggunaan sampah plastik, menerapkan zero waste, memilah sampah, membawa tas untuk belanja, mengedukasi diri mengenai pentingnya masalah sampah. 3. TPA lain dapat mencontoh Benowo dalam sistem pemanfaatan sampah menjadi energi, tetapi harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing daerah.
1. Masalah sampah terus berlanjut karena produksi sampah meningkat, kesadaran masyarakat rendah, sistem pengelolaan belum optimal, dan teknologi daur ulang masih terbatas. 2. Mengurangi plastik sekali pakai, menerapkan 3R (Reduce, Reuse, Recycle), memilah sampah, memilih produk dengan kemasan minimal, dan membawa barang ramah lingkungan (tas belanja, botol minum, dll.). 3. TPA lain bisa mencontoh Benowo, tapi solusi ini harus disesuaikan dengan kondisi tiap daerah. Meskipun membantu, tetap dibutuhkan upaya dari semua pihak agar masalah sampah benar-benar terselesaikan.
1. Karena kurangnya kepedulian dan kepekaan masyarakat tentang permasalahan sampah. 2. Saya bisa menerapkan gaya hidup zero waste, mengurangi sampah seminimal mungkin, melaksanakan re-use terhadap sampah yang masih bisa saya pakai. 3. Tentu saja tidak semudah itu. Dikarenakan seluruh teknologi yang dibutuhkan untuk menjadikan TPA lain menjadi seperti TPA Benowo tidak membutuhkan biaya yang murah, dan tentunya diperlukan juga tenaga kerja yang memang cekatan dan paham tentang teknologi dan permesinan.
1. Permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan karena beberapa faktor, yaitu Kurangnya kesadaran masyarakat, Sistem pengelolaan sampah yang kurang efektif, Keterbatasan sumber daya, Pertumbuhan penduduk yang cepat, Perilaku konsumtif 2. dengan Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, Membuat kompos dari sampah organik, Menggunakan tas dan wadah yang dapat digunakan kembali, Menghindari pembelian produk yang memiliki kemasan berlebihan, Mengikuti program daur ulang dan mengumpulkan sampah yang dapat didaur ulang 3. Ya, TPA lain dapat mencontoh penyelesaian masalah seperti di Benowo, karena beberapa alasan yaitu Pengelolaan sampah yang terintegrasi, Penerapan teknologi pengolahan sampah yang efektif, Partisipasi masyarakat yang aktif. Namun, penyelesaian masalah sampah tidak hanya bergantung pada contoh penyelesaian di Benowo, tetapi juga memerlukan Perubahan perilaku masyarakat, Kebijakan pemerintah yang mendukung, Pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
1. Dikarenakan sekarang sudah banyak nya kegiatan produksi dan konsumsi dari kegiatan sehari-hari. Hal yang bermasalah adalah yang bagian konsumsi, jadi bagian ini yang menyebabkan masalah pengelolaan sampah tidak sesuai, dikarenakan SDM itu tidak mau membuang sampah, memilah-milah sampah, dll. 2. Dengan cara membuang sampah dengan memilah-milah sampah tersebut untuk mempermudah mengelola sampah nantinya saat berada di tempat pengelolaan sampah. 3. karena TPA Benowo mendorong edukasi masyarakat untuk mengurangi sampah. Dengan cara mengedukasi masyarakat menggunakan lomba zero waste hingga pembuatan lubang biopori dan komposter di wilayah perkampungan. TPA Benowo juga sangat mendukung peran Bank Sampah karena Bank Sampah menjadi penggerak warga agar mau memilah dan mengirim sampahnya
1. Karena konsumsi tinggi, kurangnya kesadaran masyarakat, sistem pengelolaan yang belum optimal, serta minimnya kebijakan dan infrastruktur yang memadai. 2. Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, memilah sampah, mengomposkan sampah organik, mendukung produk daur ulang, dan menyebarkan kesadaran lingkungan. 3. Penyelesaian masalah sampah harus dilakukan dari hulu ke hilir.
1. Permasalahan sampah terus terjadi karena minimnya penegakan hukum dan anggaran pengelolaan, serta tidak adanya panduan kemitraan. Oleh karena itu, pajak sampah plastik bernilai rendah perlu diberlakukan untuk mengurangi timbulan sampah yang tidak terkelola. 2. - Mengganti kantong belanja berbahan kain. - Hindari botol Plastik sekali pakai. - Kurangi penggunaan sedotan. - Pakai perlengkapan makan sendiri. 3. Masalah Sampah di Benowo Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo di Surabaya bisa menjadi contoh yang baik dalam pengelolaan sampah. TPA ini memiliki beberapa keunggulan, antara lain: * Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik: Sampah di Benowo diolah menjadi energi listrik melalui teknologi pembangkit listrik tenaga gas landfill. * Pengelolaan Air Lindi: Air lindi (cairan sampah) diolah menjadi air bersih. * Pemanfaatan Limbah: Limbah dari proses pembakaran sampah (bottom ash dan fly ash) dimanfaatkan kembali. TPA lain dapat mencontoh penyelesaian masalah sampah seperti di Benowo, tetapi perlu disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik daerah masing-masing. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan antara lain.
1. Menurut saya, permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan karena setiap manusia akan selalu menghasilkan sampah setiap harinya melalui berbagai kegiatan seperti industri dan lain-lain. 2. Senantiasa melakukan tindakan reduce, reuse, recycle adalah kunci untuk mengurangi masalah sampah yang tidak teratasi. 3. Menurut saha, TPA bisa mencontoh penyelesaian masalah sampah seperti di Benowo, dengan begitu masalah sampah dapat dikurangi.
1. Karena kurangnya kesadaran masyarakat serta sistem pengelolaan sampah di tpa kurang maksimal dan didukung oleh pengguna sampah plastik yang meningkat. 2. Mengurangi penggunaan sampah plastik sekali pakai, memilah sampah dan mengingat kan kepada masyarakat sekitar atau teman teman sekitar kita untuk membuang sampah pada tempatnya. 3. Sebenarnya masih ada kemungkinan besar TPA lain menerapkan sistem yang sama tetapi hal tersebut sangat susah dilakukan karena keterbatasan anggaran dan kepedulian terhadap sampah oleh masyarakat sekitar.
1. Karena , karena kurang nya kesadaran untuk membuang sampah yang sesuai tipe nya 2. Mengolah sampah dapat menghasilkan beberapa manfaat , menggunakan sesuatu yang mudah terurai jika di buang dan teknik reuse 3. Setuju , TPA lain bisa mencontoh benowo tak lupa peran aktif masyarakat nya
1.karena minimnya penegakan hukum dan anggaran pengelolaan, serta tidak adanya panduan kemitraan. Oleh karena itu, pajak sampah plastik bernilai rendah perlu diberlakukan untuk mengurangi timbulan sampah yang tidak terkelola. 2. Mengganti kantong belanja berbahan kain. Hindari botol Plastik sekali pakai. Kurangi penggunaan sedotan. Pakai perlengkapan makan sendiri 3.Sebagian besar pengelolaan sampah TPA di Indonesia menggunakan metode open dumping dan landfill, namun ada juga metode lain yaitu pembuatan kompos, pembakaran, pemilahan, dan daur ulang meskipun tidak banyak digunakan.
1). menurut saya, alasan permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan adalah, karena banyaknya jumlah sampah yang dihasilkan dari seluruh masyarakat setiap harinya. namun, hal tersebut tidak dibarengi dengan adanya kesadaran penuh serta kurangnya ketersediaan infrastruktur untuk mengelola sampah tersebut. 2. langkah konkrit yang dapat saya lakukan sebagai individu untuk turut serta dalam mengurangi masalah terkait sampah adalah, dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, mendaur ulang, membuang sampah pada tempatnya, dan memilah sampah berdasarkan jenisnya. 3. menurut saya, TPA lain tentu dapat mencontoh penyelesaian masalah seperti di Benowo, karena cara penyelesaian yang dipaparkan tergolong efektif untuk menanggulangi masalah terkait sampah di berbagai daerah. selain mengurangi jumlah sampah, penyelesaian tersebut juga memberikan manfaat yang efisien dengan menghasilkan energi listrik, namun tetap dibutuhkan adanya edukasi dan peran aktif dari masyarakat sekitar agar turut berkontribusi supaya dapat terealisasikan dengan maksimal.
1. Karena masih kurangnya kesadaran masyarakat terhadap sampah disekitarnya, dan sistem pengelolaannya masih terbilang kurang, dan meningkatnya sampah dari masyarakat itu sendiri 2. Sebagai individu, cara yang dilakukan adalah Mengurangi sampah dengan cara memilahnya, membuang sampah pada tempatnya, dan mendaur ulang kembali 3. Pendapat saya TPA lain bisa dapat mencontoh inovasi dari TPA Benowo karena dapat menghasilkan energi yang cukup besar. Tapi untuk menyelesaikan masalah tersebut masyarakat perlu berpikir lebih kreatif lagi dalan mengurangi dam mengelola sampah disekitarnya.
1).karna kurang nya kesadaran manusia, lalu banyaknya produk yang menggunakan tempat plastik yg susah di olah 2.) Mengunakan barang yang dapat di pakek berkali kali 3.) Iya, TPA lain dapat mencontoh TPA di Benowo yang mengolah sampai menjadi sumber energi 3.)
1. permasalahan sampah yang ada di indonesia tidak pernah selesai karena tidak adanya kesadaran diri dari masyarakat sekitar terhadap sampah mereka, banyak orang yang mengabaikan akibat yang dapat ditimbukan oleh sampah seperti menyebabkan banjir karena peresapan air dipenuhi oleh sampah. 2. yang dapat dilakukan seperti membawa wadah sendiri (tumbler, bekel, tas belanja), membuang sampah pada tempatnya, lebih baik lagi jika dapat memilah sampah sesuai dengan jenisnya (kering/basah/organik/nonorganik). serta menggunakan kembali barang yang dapat digunakan kembali/menerapkan 3R. 3. TPA lain dapat mencontoh TPA Benowo untuk menyelesaikan masalah sampah. dengan adanya teknologi ini dapat menyelesaikan permasalahan sampah yang ada di kota tersebut, namun untuk TPA-TPA lain dapat disesuaikan dengan kondisi masing-masing daerah. selain memperhatikan kondisi, teknologi, pengetahuan tentang hal tsb juga diperlukan.
1. Karena belum menemukan solusi yang terbaik dan masyarakat sendiri masih tidak peduli terhadap lingkungan sekitar. 2. Membuang sampah pada tempatnya, menggunakan barang yang bisa digunakan terus menerus, mengurangi penggunakan plastik, dll. 3. Ya, TPA lain dapat mencontoh masalah seperti di Benowo. Namun, perlu diingat bahwa setiap TPA memiliki kondisi dan kebutuhan yang berbeda-beda.
Shofiyyah Ramadhani H /34/X4 1. Menurut saya, permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan karena beberapa alasan: - Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengelola sampah dengan baik. - Kurangnya edukasi dan kesadaran tentang pentingnya mengurangi, mengguna-ulang, dan mendaur-ulang (3R) sampah. - Kurangnya partisipasi masyarakat dalam mengelola sampah, seperti tidak memilah sampah - pengunaan bahan plastik yang berlebihan paada setiap orang 2. langkah konkret untuk turut serta mengurangi masalah sampah, seperti: - Mengurangi penggunaan plastik - Menggunakan kantong belanja yang dapat digunakan kembali dan membawa wadah untuk membeli barang-barang yang tidak perlu dikemas dengan plastik. - Memilah sampah dan membuangnya ke tempat yang tepat, - Mendaur-ulang sampah, seperti mendaur-ulang kertas, plastik, dan logam. - Mengedukasi keluarga dan teman-teman tentang pentingnya mengelola sampah dengan baik dan mengurangi penggunaan plastik. 3. Menurut saya, TPA lain dapat mencontoh penyelesaian masalah seperti di Benowo, dengan itu masalah sampah mungkin dapat mengurang dengan Menerapkan sistem pengelolaan sampah yang terintegrasi, seperti pengumpulan, pemilahan, dan pengolahan sampah, Menggunakan teknologi yang canggih untuk mengolah sampah, seperti teknologi pengolahan sampah menjadi energi.
1. Menurut saya permasalahan sampah tidak pernah terselesaikan, karna kurangnya kesadaran masyarakat atas sampah yang mereka timbun. Jika semua elemen masyarakat bersatu untuk menyadari bahwa sampah itu dapat dimanfaatkan dsn tidak menjadi timbunan yang kotor, maka semua akan teratasi dengan baik. 2. Langkah konkret yang saya lakukan untuk bisa turut serta mengurangi masalah sampah yaitu dengan ikut serta membuang sampah pada tempatnya, tak hanya membuang sampah tetapi juga harus dapat memilah sampah agar lebih efesien dan dapat dikelola dengan baik. Dan mengikuti program sampah seperti bank sampah dan lain sebagainya. 3. Menurut saya TPA lain dapat mencontoh penyelesaian masalah sampah di benowo. Dengan begitu masalah sampah dapat di selesai kan, tetapi juga tidak menutup kemungkinan bahwa dengan begitu antara elemen-elemen dimasyarakat tidak ikut serta maka yang terjadi adalah gagal nya program tersebut. Dan dengan mencontoh hal tersebut pasokan listrik akan menambah dan sampah terutama sampah rumah tangga akan terkurangi.
1. menurut saya masalah sampah terus ada karena jumlahnya bertambah setiap hari sementara kesadaran masyarakat untuk memilah dan mengelolanya masih rendah. Banyak TPA masih hanya sekadar tempat pembuangan tanpa pengolahan lebih lanjut. 2. dengan memilah sampah, mengurangi plastik sekali pakai, dan mendukung bank Sampah 3. TPA lain bisa mencontoh Benowo dalam mengolah sampah jadi listrik, tapi masalah sampah tidak akan selesai kalau masyarakat masih membuangnya sembarangan. Jadi, edukasi dan kebiasaan memilah sampah tetap penting.
1. Permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan karena pertumbuhan populasi yang terus meningkat, diikuti dengan kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah, infrastruktur yang belum memadai, budaya konsumtif yang mendorong penggunaan barang sekali pakai, serta penegakan hukum yang kurang konsisten. 2. Langkah konkret yang bisa dilakukan sebagai individu untuk mengurangi masalah sampah adalah dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, memilah sampah organik dan anorganik di rumah, mendaur ulang, membuat kompos, mengurangi konsumsi berlebihan, serta mengedukasi orang-orang di sekitar tentang pentingnya pengelolaan sampah. 3. TPA lain dapat mencontoh pengelolaan sampah seperti di Benowo yang mengubah sampah menjadi energi. Namun, hal ini memerlukan dukungan infrastruktur, pendanaan, dan kebijakan pemerintah yang kuat. Meski efektif, solusi ini tidak akan berhasil tanpa partisipasi aktif masyarakat. Oleh karena itu, kombinasi teknologi, regulasi yang tepat, dan perubahan pola pikir menjadi kunci utama dalam mengatasi permasalahan sampah.
1. Setiap hari kita pasti menghasilkan sampah baik itu organik maupun anorganik. Namun masih banyak masyarakat yang belum sadar akan permasalahan sampah sehingga banyak dari mereka yang masih membuang sampah sembarangan. 2. Sebagai individu langkah yang dapat saya lakukan untuk turut serta dalam mengurangi sampah adalah mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan menggantinya dengan menggunakan tempat reuseable 3. TPA Benowo dapat menjadi contoh yg baik bagi TPA lain. Namun dibutuhkan infrastruktur yang baik serta kerjasama antara pemerintah dan partisipasi masyarakat
1. Permasalahan sampah tidak kunjung terselesaikan karena berbagai faktor, seperti, kebiasaan membuang sampah sembarangan, kurangnya kesadaran masyarakat untuk memilah sampah organik dan anorganik, kurangnya upaya daur ulang, kurangnya fasilitas kebersihan, kurangnya penegakan hukum, kurangnya anggaran pengelolaan sampah, kurangnya pendidikan lingkungan, terbatasnya tempat pembuangan sampah, dan meningkatnya jumlah penduduk. 2. Dengan cara mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan membuang sampah. 3. Iya, jika beberapa TPA meniru TPA Benowo sampah akan menjadi lebih bermanfaat bagi masyarakat.
1. Kurangnya Kesadaran dan Disiplin: Banyak siswa dan tenaga pendidik yang belum memiliki kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya atau memilah sampah dengan benar. 2. Mengurangi Penggunaan Plastik Sekali Pakai: Membawa botol minum dan kotak makan sendiri untuk mengurangi sampah plastik. 3. Ya, TPA lain dapat mencontoh pengelolaan seperti di Benowo, Surabaya, yang menggunakan teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) untuk mengubah sampah menjadi energi.
1.Tidak pernah terselesaikan karena kurangnya kesadaran atas diri masyarakat. Pabrik plastik yang masih saja memproduksi. Plastik-plastik itu yang masih saja digunakan oleh masyarakat. 2.Dengan dilakukannya mawadah, bisa menjadi solusi untuk mengurangi sampah. Memakai wadah apapan yang bisa di daur ulang. 3. Dapat mencontoh dan dicontoh jika dalam TPA lain ada penggerak atau pelaksana untuk mau disediakan TPA seperti di benowo. Dapat mengurangi dan terselesaikan kesediaan sampah di masyarakat.
1. Sistem Pengelolaan Sampah yang Belum Optimal Infrastruktur pengelolaan sampah, seperti tempat pembuangan dan fasilitas daur ulang, masih terbatas di banyak daerah. Sampah sering menumpuk di tempat pembuangan akhir tanpa pengolahan yang baik. 2. Mendaur Ulang dan Mendukung Produk Ramah Lingkungan Mengumpulkan barang-barang yang bisa didaur ulang (seperti kertas, botol plastik, dan kaleng) dan mendukung produk lokal yang ramah lingkungan. Mengedukasi dan Mengajak Orang Lain Mengajak keluarga, teman, dan komunitas untuk bersama-sama peduli terhadap lingkungan dengan berbagi informasi dan pengalaman soal pengelolaan sampah
1. Kurangnya kesadaran masyarakat, infrastruktur yang tidak memadai, pertumbuhan populasi dan konsumsi, masalah ekonomi. 2.Mengurangi konsumsi, memilah sampah, mendaur ulang, kompos. 3. TPA lain sangat mungkin mencontoh penyelesaian masalah sampah seperti di Benowo. Konsep PLTSa adalah solusi yang sangat baik karena mengubah masalah sampah menjadi energi listrik yang bermanfaat. Selain itu, pengelolaan air lindi dan limbah pembakaran juga merupakan langkah penting dalam mengurangi dampak negatif TPA terhadap lingkungan. Mencontoh TPA Benowo adalah langkah yang baik, namun bukan satu-satunya solusi. Masalah sampah adalah masalah, dan penyelesaiannya membutuhkan pendekatan yang komprehensif yang melibatkan berbagai aspek, seperti: perubahan masyarakat, peningkatannya infrastruktur, kerja sama antar pihak.
1. kurangnya kesadaran masyarakat, masyarakat di Indonesia masih sering mengeluarkan sampah dan membuang sampah sembarangan 2. mengurangi sampah, seperti kita membeli makanan dengan membawa tempat makan sendiri, membawa tumbler sendiri, jika ingin membeli barang seperti di supermarket membawa tas belanja sendiri 3. Ya, TPA lain bisa meniru Benowo dengan PLTS, tapi itu saja tidak cukup. Harus didukung kesadaran masyarakat, daur ulang, pengurangan sampah, dan regulasi yang tegas.TPA lain dapat mencontoh Benowo dalam mengelola sampah. Dengan demikian, masalah sampah dapat terselesaikan secara bertahap melalui pengurangan jumlah sampah, peningkatan kesadaran masyarakat, dan pengembangan teknologi.
1. Menurut kalian, mengapa permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan? 2. Apa langkah konkret kalian sebagai individu untuk turut serta mengurangi masalah sampah? 3. Menurut kalian, apakah TPA lain dapat mencontoh penyelesaian masalah seperti di Benowo? Dan apakah dengan begitu masalah sampah dapat terselesaikan? Jawab 1.Karna kurang nya kesadaran diantara masyarakat Indonesia. Banyak orang yang masih belum sadar akan kebersihan lingkungan,mungkin kurangnya edukasi dan motivasi terhadap pentingnya membuang sampah dan menjaga kebersihan lingkungan,karna juga karakter orang indonesia yang cukup buruk dalam menanggulangi masalah kecil padahal memiliki dampak yang begitu besar. 2. Saya akan memulai dari diri saya sendiri,meningkatkan kesadaran diri dengan menjaga kebersihan lingkungan. Kemudian memengaruhi orang dengan mengajak secara persuasif terhadap kebersihan sampah. 3. Adanya PLTa di benowo sangat berpengaruh dalam menjadi contoh yang positif dalam menanggulangi masalah sampah, saya sangat setuju kalau disetiap tempat daerah TPA di buat PLTa seperti di benowo,karena metodenya mengurangi sampah dan di manfaatkan untuk dijadikan energi listrik.
1.karena sumber daya manusia di Indonesia masih rendah,jadi manusia masih belum sadar bahwa sampah ini lama lama bisa merusak bumi 2. Kita harus membuang sampah pada tempatnya, dan mengajak seluruh warga sekitar untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan sekitar dengan membuang sampah pada tempatnya 3.ya TPA lain bisa mencontoh TPA banowo,karena bisa di daur ulang menjadi listrik
1.Permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan karena berbagai faktor, contohnya pola konsumsi yang terus meningkat, kurangnya kesadaran masyarakat dalam memilah sampah, keterbatasan fasilitas pengolahan sampah. 2.Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dengan membawa tas belanja sendiri dan menggunakan tumbler serta tempat makan yang bisa digunakan ulang. 3.TPA lain bisa mencontoh penyelesaian masalah seperti di Benowo.namun tergantung pada kesiapan infrastruktur, kebijakan pemerintah, dan dukungan masyarakat.
1. Kurangnya Kesadaran dan Disiplin: Banyak siswa dan tenaga pendidik yang belum memiliki kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya atau memilah sampah dengan benar. 2. Mengurangi Penggunaan Plastik Sekali Pakai: Membawa botol minum dan kotak makan sendiri untuk mengurangi sampah plastik 3. TPA lain bisa mencontoh Benowo, tapi teknologi saja tidak cukup. Edukasi, daur ulang, dan pengurangan sampah dari sumbernya tetap kunci utama.
1. Karena banyaknya barang yang masih menggunakan bahan satu kali pakai dan cara pengolahan yang kurang tepat, sehingga sampah hanya tertumpuk tanpa adanya proses pengolahan lebih lanjut 2. mengurangi wadah plastik yang satu kali pakai, menerapkan Reuse, Reduce, Recycle, mempelajari cara pengeolahan dan pemilahan sampah yang benar 3. bisa, tapi harus meningkatkan kebutuhan alat yang diperlukan dan SDM nya harus lebih ditingkatkan
1. Masalah sampah tidak terselesaikan karena kurang kesadaran masyarakat dan produksi sampah yang meningkat. 2. Langkah yang saya lakukan untuk turut serta mengurangi masalah sampah adalah menggunakan wadah makanan yang bisa dipakai kembali atau tidak memakai plastik maupun wadah yang sekali pakai, membawa tas belanjaan dari rumah untuk mengurangi kantong plastik, dan memilah sampah plastik yang bisa didaur ulang. 3. Menurut pendapat saya TPA lain bisa mencontoh penyelesaian masalah sampah seperti di Benowo. Solusi tersebut bisa membantu, namun kesadaran masyarakat tetap menjadi peran penting dalam menyelesaikan masalah ini.
1. Karena masih kurangnya kesadaran masyarakat terhadap sampah disekitarnya, dan sistem pengelolaannya masih terbilang kurang, dan meningkatnya sampah dari masyarakat itu sendiri 2. Sebagai individu, cara yang dilakukan adalah Mengurangi sampah dengan cara memilahnya, membuang sampah pada tempatnya, dan mendaur ulang kembali 3. Pendapat saya TPA lain bisa dapat mencontoh inovasi dari TPA Benowo karena dapat menghasilkan energi yang cukup besar. Tapi untuk menyelesaikan masalah tersebut masyarakat perlu berpikir lebih kreatif lagi dalan mengurangi dam mengelola sampah disekitarnya.
1. Menurut kalian, mengapa permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan? Permasalahan sampah tidak pernah selesai disebabkan beberapa faktor antara lain kurangannya kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah dengan baik dan kurangnya infrastruktur pengolahan sampah yang memadai di banyak daerah. 2. Apa langkah konkret kalian sebagai individu untuk turut serta mengurangi masalah sampah? Memilah sampah organik dan anorganik agar mudah didaur ulang dan memanfaatkan sampah organik sebagai kompos untuk tanaman. 3. Menurut kalian, apakah TPA lain dapat mencontoh penyelesaian masalah seperti di Benowo? Dan apakah dengan begitu masalah sampah dapat terselesaikan? TPA lain dapat mencontoh penyelesaian seperti di Benowo, di mana TPA tersebut mengolah sampah menjadi energi listrik menggunakan metode waste to energy. Namun, metode ini diterapkan di banyak TPA, masalah sampah tidak serta-merta terselesaikan sepenuhnya.
1. Masalah sampah terus berlanjut karena kurangnya kesadaran masyarakat, infrastruktur yang belum memadai, serta budaya konsumtif yang menghasilkan banyak limbah. 2. Sebagai individu, saya bisa mengurangi sampah dengan memilah, mendaur ulang, mengurangi plastik sekali pakai, dan mendukung program lingkungan seperti Bank Sampah. 3. TPA lain bisa meniru Benowo, tapi keberhasilannya tergantung pada dukungan pemerintah, teknologi yang sesuai, serta partisipasi masyarakat. Meskipun efektif, solusi ini tetap harus didukung dengan perubahan gaya hidup dan regulasi yang lebih ketat.
1. Karna kurangnya kesadaran bagi masyarakat tentang kepedulian terhadap sampah dan masih banyak yang masih membuang sampah sembarangan 2. Saling mengiatkan satu sama lain terhadap kepedulian lingkungan 3. Ya, TPA lain dapat mencontoh seperti TPA yang ada di Benowo dan masalah pun dapat digunakan dengan baik
1. Permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan karena kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengolah dan memilah sampahnya sendiri dan kurangnya fasilitas untuk mengolah sampah. 2. Dengan mengurangi pemakaian plastik sekali pakai, yaitu beralih dengan tempat yang dapat digunakan berulang kali seperti tumblr dan lunchbox. Selain itu, memilah dan membuang sampah pada tempatnya. 3. Tentu saja dapat, TPA lain bisa mencontoh dengan mendorong edukasi masyarakat untuk mengurangi dan memilah sampah, serta mengubah sampah menjadi energi listrik.
1. Masalah sampah seolah-olah tidak pernah terselesaikan karena pola konsumsi yang terus meningkat, kurangnya kesadaran masyarakat, serta sistem pengelolaan yang belum maksimal. Banyak orang masih membuang sampah sembarangan, sementara infrastruktur pengolahan sampah belum merata dan sering kali hanya berfokus pada pemindahan, bukan pengurangan. 2. Sebagai individu, langkah konkret yang bisa dilakukan adalah mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, memilah sampah dari rumah, mendukung produk ramah lingkungan, serta ikut serta dalam program daur ulang atau bank sampah. Selain itu, menyebarkan kesadaran kepada orang lain juga penting agar lebih banyak yang peduli terhadap isu ini. 3. TPA lain bisa meniru pendekatan seperti di Benowo, yang memanfaatkan sampah menjadi energi. Namun, solusi ini bukan satu-satunya cara menyelesaikan masalah sampah. Pengelolaan yang baik tetap harus diiringi dengan pengurangan sampah dari sumbernya, peningkatan kesadaran masyarakat, dan kebijakan yang mendukung ekonomi sirkular. Jadi, meskipun meniru model Benowo dapat membantu, itu tidak akan sepenuhnya menyelesaikan masalah tanpa perubahan pola konsumsi dan pengelolaan sampah yang lebih menyeluruh.
1. Permasalahan sampah sulit diselesaikan karena kurangnya kesadaran masyarakat, sistem pengelolaan yang belum optimal, serta terus meningkatnya produksi sampah tanpa diimbangi dengan solusi yang berkelanjutan. 2. Sebagai individu, saya bisa mengurangi sampah dengan menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle), membawa tas belanja sendiri, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, serta memilah sampah di rumah agar lebih mudah didaur ulang. 3. TPA lain dapat mencontoh sistem di Benowo yang memanfaatkan sampah menjadi energi. Namun, keberhasilannya tergantung pada dukungan pemerintah, teknologi, serta partisipasi aktif masyarakat. Jika sistem ini diterapkan secara luas, masalah sampah bisa berkurang secara signifikan.
1. Menurut kalian, mengapa permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan? Menurut saya masalah sampah tidak pernah terselesaikan karena kurangnya kesadaran dari masyarakat itu sendiri. Banyak masyarakat yang masih menyepelekan tentang pentingnya pembuangan sampah. Selain itu, kurangnya dalam pengelolaan sampah itu sendiri sehingga berakhir menumpuk dan mengganggu. 2. Apa langkah konkret kalian sebagai individu untuk turut serta mengurangi masalah sampah? Untuk turut serta mengurangi permasalahan sampah, saya dapat meminimalisir penggunaan sampah plastik dengan menggunakan barang tidak sekali pakai. Saya juga dapat mendaur ulang sampah yang masih bisa digunakan agar tidak menumpuk di tempat pembuangan akhir (TPA) 3. Menurut kalian, apakah TPA lain dapat mencontoh penyelesaian masalah seperti di Benowo? Dan apakah dengan begitu masalah sampah dapat terselesaikan? TPA lain dapat mencontoh penyelesaian yang ada di Benowo, walaupun tidak akan sepenuhnya terlaksana atau diikuti oleh seluruh masyarakat, setidaknya di beberapa wilayah dapat melakukan hal yang sama.
1. karna kurangnya kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah yang baik, pertumbuhan penduduk dan konsumsi yang meningkat sehingga jumlah sampah yang dihasilkan juga meningkat, banyak yang belum memiliki kesadaran yang tinggi tentang pentingnya memilah dan mengurangi sampah terutama sampah plastik. 2. memisahkan sampah organik dan anorganik dengan benar untuk memudahkan proses daur ulang untuk sampah organik bisa menjadi kompas dan sampah anorganik seperti kaca, plastik, dan logam bisa di daur ulang dan menggunakan tas belanja yang bisa dipakai terus menerus atau tidak memakai tas belanja sekali pakai. 3. Keberhasilan pengelolaan sampah juga memerlukan kerjasama antara pemerintah, industri, dan masyarakat. Penegakan regulasi dan kebijakan yang konsisten, seperti pembatasan sampah plastik, serta dukungan untuk teknologi pengelolaan sampah yang lebih baik, sangat dibutuhkan.
1. Kurangnya dukungan dan kebijakan yang tegas, regulasi tentang pengelolaan sampah sering kali tidak ditegakkan dengan serius, dan program pengurangan sampah seperti daur ulang atau penggunaan bahan ramah lingkungan masih belum menjadi prioritas di banyak tempat. 2.Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, menggunakan botol minum dan tumbler membawa kotak makan dan alat makan sendiri 3.Model seperti di Benowo bisa membantu mengurangi dampak sampah. Namun jika hanya mengandalkan pengolahan sampah tanpa mengurangi produksi sampah dari sumbernya, masalah akan tetap ada.
1. Karena masih banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan dan tidak peduli terhadap permasalahan sampah. 2. Membuang sampah pada tempatnya 3. Menurut saya, TPA lain dapat mencontoh hal tersebut. Tetapi perlu kesadaran dan kerjasama masyarakat agar masalah sampah dapat terselesaikan.
1. Karena manusia merasa bodo amat dengan sampah di sekitarnya, dan juga tidak peduli dengan lingkungan ketika membuang sampah pada tempatnya, dan juga minim literasi dan tidak punya adab ketika membuang sampah sembarangan di lingkungan sekitar, maka dari itu dampak ini sangat banyak dan kita dapati di lingkungan di manapun itu maupun sekitar kita 2. Saya akan kesadaran diri membuang sampah pada tempatnya, dan menanggulangi sampah dengan baik, sampah juga bisa menjadikan bahan bahan bekas yang bisa di jual beli kan dan bisa mengutungkan diri sendiri terhadap lingkungannya 3. Mungkin jadi bisa dan harus menyusuaikan terhadap pendengarnya satu sama lain, dan menerima penyelesaian masalah dengan tegas dan bijak. Kalau dapat di selesaikan, akan mungkin terjadi karena kita menanggulangi sampah dan kerja sama untuk tidak membuang sampah pada tempatnya, dan juga harus mempunyai kesadaran sendiri ketika ingin membuang sampah pada tempatnya dengan baik dan bijak NADINDA HANIFA RAHMANI XII-6/30
1. Menurut saya, permasalahan sama menjadi momok terbesar yang ada di negara ini. Dikarenakan, hampir seluruh pedagang, atau pun barang2 yang digunakan sebagai wadah, seluruhnya menggunakan bahan yang sulit terurai seperti contohnya adalah plastik. 2. Langkah paling sederhana namun sangat konker menurut saya adalah dengan membuang sampah pada tempatnya. Mungkin memang terdengar sangat umum, namun pada nyatanya belum setiap individu menggalakkan sikap tersebut dengan disiplin. 3. Ya, bisa. Dengan contoh penerapan pada TPA tersebut, dapat mengkualfikasikan jenis sampah dan bisa dengan mudah memproses suatu kegiatan penguraian sampah
1. Permasalan sampah seolah tidak pernah terselesaikan karena produksi sampah yang terus meningkat seiringnya bertambah konsumsi masyarakat, Kurangnya kesadaran masyarakat akan perntingnya mengolah sampah terlebih dahulu dengan baik dan benar, Infrastruktur pengolahan sampah yangvmasih terbatas dan merata. 2. Sebagai Individu, langkah kongkret yang bisa dilakukan adalah memilah sampah sejak dari rumah agar mudah di daur ulang, mengurangi penggunaan sampah, mulai dari hal-hal kecil seperti mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, mengolah sampah organik menjadi kompos dan mendukung progam daur ulang seperti bank sampah dan dapat mengurangi jumlah sampah yang akan berakhir di TPA. 3. TPA lain dapat mencontoh sistem TPA di Benowo, Surabaya. Yang memiliki sistem pengolahan sampah yang cukup baik dan terintegritad, namun tidak semua TPA memiliki kondisi yang sama seperti TPA di Benowo, Surabaya sehingga perlu adanya penyelesaian dan inovasi yang sesuai. Penyelesaian masalah tidak hanya tergantung pada TPA tetapi jika pada perubahan perilaku masyarakat dan dukungan dari pemerintah serta peraturan lainnya.
1. karena banyak nya warga sekitar masih membuang sampah di sembarang tempat, baik di sungai maupun di jalanan, (bisa di bilang menyepelekan terhadap sampah) 2. yang akan lakukan untuk mengurangi sampah adalah, *jika saya mempunyai toko, saya akan mengganti kantong belanja berbahan kain, *saya akan membangun tempat kawasan daur ulang sampah, yang dimana orang lain akan menukar sampah dan mendapatkan uang sebagai pengganti sampah yg akan di daur ulang 3. seharus nya TPA lain mencontoh cara pengerjaan di Benowo & bukan hanya menjiplak saja supaya masalah sampah terselesaikan, TPA lain harus mengembangkan sistem pengerjaan sampah lebih bagus dan lebih menarik dari sistem pengerjaan yang ada di Benowo
1.Permasalahan sampah sulit terselesaikan karena rendahnya kesadaran masyarakat, meningkatnya produksi sampah akibat gaya hidup konsumtif, serta sistem pengelolaan sampah yang belum optimal. Selain itu, kurangnya infrastruktur dan penegakan regulasi juga memperburuk kondisi ini. 2.•Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dengan membawa tas belanja dan botol minum sendiri. •Memilah sampah sesuai jenisnya agar lebih mudah didaur ulang. •Memanfaatkan kembali barang yang masih bisa digunakan dan mendukung program daur ulang. •Mengurangi konsumsi barang yang menghasilkan banyak limbah 3.TPA lain dapat mencontoh sistem pengelolaan di Benowo yang mengubah sampah menjadi energi. Namun, hal ini memerlukan dukungan teknologi, dana, dan regulasi yang jelas. Meski demikian, solusi ini tidak cukup jika tidak dibarengi dengan upaya pengurangan sampah dari sumbernya.
1. Menurut kalian, mengapa permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan? 2. Apa langkah konkret kalian sebagai individu untuk turut serta mengurangi masalah sampah? 3. Menurut kalian, apakah TPA lain dapat mencontoh penyelesaian masalah seperti di Benowo? Dan apakah dengan begitu masalah sampah dapat terselesaikan? 1. Problem sampah di dunia ini seperti tiada ujungnya karena kurangnya kesadaran manusia untuk mengelola, meminimalisir sampah serta keikut sertaan untuk menangani timbunan sampah yang mana rata rata sampah yang dihasilkan saat ini berupa bahan bahan yang sulit teruraikan 2. Sebagai individu, saya dapat mengurangi sampah dengan gaya hidup zero waste, seperti membawa wadah sendiri saat membeli makanan, membawa tas atau kantung belanja sendiri, mengurangi sampah sampah plasti. 3.TPA lain dapat mencontoh TPA Benowo dlm mengelola sampah menjadi sebuah energi, tetapi harus disesuaikan dngn kondisi masing masing daerah.
1. Permasalahan sampah tidak pernah terselesaikan karena belum siapnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dalam menguraikan atau mengolah sampah menjadi barang yang lebih bermanfaat. Hal itu tidak dibarengi dengan sampah yang dihasilkan setiap harinya, dimana sampah yang dihasilkan setiap hari semakin bertambah. 2. Langkah yang dapat dilakukan sebagai individu adalah mengurangi penggunaan sampah setiap hari agar tidak banyak sampah yang semakin menumpuk dari hari ke hari. 3. TPA lain dapat meniru dan menyelesaikan masalah seperti di Benowo. Namun, TPA lain juga membutuhkan waktu untuk beradaptasi dan menjalankan penyelesaian seperti itu.
1. Menurut saya, permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan karena kebiasaan masyarakat yang masih rendah dalam memilah dan mengelola sampah, kurangnya fasilitas pengolahan yang memadai, serta lemahnya penegakan aturan tentang pengelolaan sampah. 2.Langkah konkret saya sebagai individu untuk mengurangi masalah sampah adalah dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, seperti selalu membawa tumbler sendiri agar tidak perlu membeli air dalam kemasan. Dengan cara sederhana ini, saya bisa membantu mengurangi jumlah sampah plastik yang berakhir di lingkungan. 3. TPA lain bisa mencontoh sistem di Benowo, seperti mengubah sampah menjadi energi listrik, karena itu solusi yang lebih berkelanjutan. Tapi, masalah sampah tidak akan selesai sepenuhnya kalau masyarakat tetap boros dan tidak memilah sampah dari awal. Jadi, selain perbaikan di TPA, kesadaran masyarakat juga harus ditingkatkan.
1. Selagi ada manusia, urusan sampah pasti tidak akan berakhir. Angka kelahiran manusia juga akan meningkatkan setiap tahunnya 2. Sebagai siswa SMAGI kita bisa menerapkan KURASAKI LISA MAWADAH, dan diterapkan pada saat di sekolah dan di masyarakat 3. Tentunya membangun PLTS secara serentak akan memerlukan anggaran yang besar. Kita hanya perlu melakukan hal2 sederhana, seperti 3R
1. Selagi ada manusia, urusan sampah pasti tidak akan berakhir. Angka kelahiran manusia juga akan meningkatkan setiap tahunnya 2. Sebagai siswa SMAGI kita bisa menerapkan KURASAKI LISA MAWADAH, dan diterapkan pada saat di sekolah dan di masyarakat 3. Tentunya membangun PLTS secara serentak akan memerlukan anggaran yang besar. Kita hanya perlu melakukan hal2 sederhana, seperti 3R
1. Selagi ada manusia, urusan sampah pasti tidak akan berakhir. Angka kelahiran manusia juga akan meningkatkan setiap tahunnya 2. Sebagai siswa SMAGI kita bisa menerapkan KURASAKI LISA MAWADAH, dan diterapkan pada saat di sekolah dan di masyarakat 3. Tentunya membangun PLTS secara serentak akan memerlukan anggaran yang besar. Kita hanya perlu melakukan hal2 sederhana, seperti 3R
1. Selagi ada manusia, urusan sampah pasti tidak akan berakhir. Angka kelahiran manusia juga akan meningkatkan setiap tahunnya 2. Sebagai siswa SMAGI kita bisa menerapkan KURASAKI LISA MAWADAH, dan diterapkan pada saat di sekolah dan di masyarakat 3. Tentunya membangun PLTS secara serentak akan memerlukan anggaran yang besar. Kita hanya perlu melakukan hal2 sederhana, seperti 3R
1. Minim nya kesadaran individu akan dampak yang di sebabkan jika tidak membuang sampah sesuai aturan dan tidak dapat mengolah sampah 2. Awali dengan memahami jenis tempat sampah, membuang sampah pada tempat nya, meminimalisir penggunaan bungkus makanan/minuman/barang plastik sekali pakai, mengikuti program sekolah LISA dan MAWADAH. 3. Bisa jika memahami proses nya dan di dukung oleh alat-alat yang memadai, bisa jika di dukung oleh masyarakat, meskipun tidak bisa 100% setidak nya mengurangi
Tanggapan terhadap Sistem Pengelolaan TPA Benowo Permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan karena beberapa faktor utama. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam memilah dan mengelola sampah sejak dari rumah membuat sampah terus menumpuk tanpa pengolahan yang baik. Selain itu, banyak daerah masih menggunakan sistem pengelolaan sampah konvensional yang hanya sebatas mengumpulkan dan membuang, tanpa adanya pengolahan lebih lanjut. Peningkatan jumlah penduduk dan konsumsi juga menyebabkan produksi sampah semakin tinggi, sehingga tantangan dalam pengelolaannya semakin besar. Sebagai individu, saya bisa berkontribusi dalam mengurangi masalah sampah dengan beberapa langkah konkret. Pertama, memilah sampah sejak dari rumah dengan memisahkan sampah organik dan anorganik agar lebih mudah didaur ulang. Kedua, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dengan membawa tas belanja sendiri dan menggunakan botol minum atau wadah makanan yang bisa digunakan berulang kali. Ketiga, mengelola sampah organik dengan membuat kompos dari sisa makanan untuk digunakan sebagai pupuk. Keempat, mendukung program bank sampah dengan mengumpulkan sampah yang bisa didaur ulang dan menyetorkannya ke bank sampah terdekat. Terakhir, saya juga bisa berperan dalam edukasi dan sosialisasi dengan mengajak keluarga serta teman untuk lebih peduli terhadap pengelolaan sampah. TPA lain di Indonesia seharusnya dapat mencontoh sistem pengelolaan sampah di TPA Benowo. Dengan menerapkan teknologi pengolahan sampah menjadi energi listrik, TPA di daerah lain tidak hanya mengurangi volume sampah yang menumpuk, tetapi juga dapat memberikan manfaat ekonomi berupa energi listrik. Namun, keberhasilan ini juga bergantung pada kesiapan pemerintah daerah, investasi dalam teknologi, serta partisipasi masyarakat dalam memilah sampah sejak awal. Jika pendekatan seperti TPA Benowo diterapkan secara luas, masalah sampah bisa lebih terkendali, meskipun solusi ini tetap harus didukung dengan kebijakan yang lebih ketat mengenai pengurangan sampah dari sumbernya. Dengan adanya contoh seperti TPA Benowo, kita bisa melihat bahwa sampah bukan hanya sekadar masalah, tetapi juga memiliki potensi besar jika dikelola dengan baik. Oleh karena itu, semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, harus bekerja sama dalam menciptakan sistem pengelolaan sampah yang lebih baik dan berkelanjutan.
1. Selagi ada manusia, urusan sampah pasti tidak akan berakhir. Angka kelahiran manusia juga akan meningkatkan setiap tahunnya 2. Sebagai siswa SMAGI kita bisa menerapkan KURASAKI LISA MAWADAH, dan diterapkan pada saat di sekolah dan di masyarakat 3. Tentunya membangun PLTS secara serentak akan memerlukan anggaran yang besar. Kita hanya perlu melakukan hal2 sederhana, seperti 3R
1. Selagi ada manusia, urusan sampah pasti tidak akan berakhir. Angka kelahiran manusia juga akan meningkatkan setiap tahunnya 2. Sebagai siswa SMAGI kita bisa menerapkan KURASAKI LISA MAWADAH, dan diterapkan pada saat di sekolah dan di masyarakat 3. Tentunya membangun PLTS secara serentak akan memerlukan anggaran yang besar. Kita hanya perlu melakukan hal2 sederhana, seperti 3R
1. Selagi ada manusia, urusan sampah pasti tidak akan berakhir. Angka kelahiran manusia juga akan meningkatkan setiap tahunnya 2. Sebagai siswa SMAGI kita bisa menerapkan KURASAKI LISA MAWADAH, dan diterapkan pada saat di sekolah dan di masyarakat 3. Tentunya membangun PLTS secara serentak akan memerlukan anggaran yang besar. Kita hanya perlu melakukan hal2 sederhana, seperti 3R
1. Selagi ada manusia, urusan sampah pasti tidak akan berakhir. Angka kelahiran manusia juga akan meningkatkan setiap tahunnya 2. Sebagai siswa SMAGI kita bisa menerapkan KURASAKI LISA MAWADAH, dan diterapkan pada saat di sekolah dan di masyarakat 3. Tentunya membangun PLTS secara serentak akan memerlukan anggaran yang besar. Kita hanya perlu melakukan hal2 sederhana, seperti 3R
1.Sampah adalah sisa buangan dari barang atau produk yang sudah tidak digunakan lagi. Masalah sampah sering kali tidak terselesaikan karena biasanya kurangnya masyarakat tentang pengelolaan sampah yang baik agar bisa menghasilkan energi yang terbarukan dan bisa dimanfaatkan oleh orang lain. Terkadang sampah sering kali di buang di sembarang tempat dan membuat lingkungan tercemar. 2.Untuk mengurangi masalah sampah pada diri saya dengan menggunakan botol minum dan tappuwere agar tidak sering menggunakan plastik yang sekali pakai langsung buang. Juga mengelola sampah dengan benar. 3.TPA lain dapat memberikan contoh seperti Benowo karena dari sana kita bisa belajar ternyata sampah yang kadang kita tidak terpikir bisa menghasilkan listrik. Tentunya masalah sampah belum dapat terselesaikan seperti di Benowo karena ada beberapa pilihan sampah yang bisa di gunakan dan tidak. Tetapi kalau kita bisa memilah sampah dengan baik kemungkinan masalah tentang sampah bisa diselesaikan.
1.Masalah sampah adalah masalah kompleks yang disebabkan oleh berbagai faktor yang saling berkaitan. Kurangnya Kesadaran Masyarakat Kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang masih rendah. Banyak orang yang belum memahami cara memilah sampah, mengurangi penggunaan plastik, atau mengolah sampah menjadi kompos. 2.Langkah Konkret Sebagai Individu untuk Mengurangi Masalah Sampah Sebagai individu, ada banyak langkah yang bisa kita lakukan untuk turut serta mengurangi Mulai dari Diri Sendiri Ubah pola konsumsi kita menjadi lebih bijak. Kurangi penggunaan barang-barang sekali pakai, seperti kantong plastik, sedotan, dan kemasan makanan. Bawa tempat makan dan minum sendiri saat bepergian. 3.Penyelesaian masalah sampah di TPA Benowo, Surabaya, melibatkan berbagai teknologi seperti pengolahan sampah menjadi energi listrik. TPA lain tentu saja dapat mencontoh ini, namun perlu disesuaikan dengan kondisi dan sumber daya masing-masing daerah. Penerapan teknologi canggih seperti di Benowo membutuhkan investasi yang besar dan sumber daya manusia yang kompeten. Tidak semua daerah memiliki kemampuan untuk itu.
1. permasalahan sampah tidak pernah terselesaikan karena produksi sampah terus meningkat, kesadaran masyarakat rendah 2. saya bisa mengurangi sampah dengan memilahnya, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, serta mendukung produk ramah lingkungan 3. TPA lain bisa mencontohkan Benowo yang mengolah sampah menjadi energi, tapi Solusi ini harus didukung dengan kebijakan pemerintah, partisipasi masyarakat, dan teknologi yang memadai agar masalah sampah benar-benar bisa diatasi
1.Permasalahan sampah terus berlanjut karena kurangnya kesadaran masyarakat, sistem pengelolaan yang belum optimal, serta produksi sampah yang terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk dan konsumsi. 2. Langkah nyata yang bisa dilakukan: Pilah sampah organik dan anorganik. Kurangi pemakaian plastik sekali pakai. Daur ulang barang yang bisa dipakai lagi. Ikut program bank sampah atau buat kompos dari sampah dapur. 3. TPA lain bisa mencontoh Benowo, tapi teknologi saja tidak cukup. Edukasi, daur ulang, dan pengurangan sampah dari sumbernya tetap kunci utama.
1. Karena sampah terus meningkat seiring pertumbuhan populasi dan gaya hidup konsumtif. Kurangnya kesadaran, fasilitas pengelolaan yang terbatas, dan kebiasaan buruk dalam pembuangan sampah juga menjadi penghambat. 2. Mengurangi plastik sekali pakai, membawa tas belanja sendiri, memilah sampah, dan mendaur ulang. Edukasi orang sekitar juga penting agar kebiasaan ini menyebar. 3. TPA lain bisa mencontoh Benowo dalam menggunakan teknologi pengolahan sampah menjadi energi, tapi masalah sampah tidak akan selesai hanya dengan itu. Dibutuhkan kesadaran masyarakat, perubahan pola konsumsi, dan kebijakan yang mendukung.
1.Karena kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengolah sampah. 2.Langkah konkret yang dapat kita lakukan yang pertama tentunya membuang sampah pada tempat yang disediakan. Yang kedua memilah sampah saat kita akan membuangnya, antara sampah organik dan anorganik. Yang ketiga mengurangi pemakaian sampak anorganik seperti plastik, kita dapat menggunakan bahan yang lain seperti kertas yang dapat diuraikan. 3.Seharusnya TPA lain bisa mencontoh penyelesaian masalah di Benowo dan dengan melakukan penyelesaian tersebut, mungkin dapat mengurangi angka permasalahan sampah.
Muhammad Raffi Raka Putra 1. Karena penggunaan plastik yang terus dilakukan oleh masyarakat 2. Ketika membeli makanan diusahakan untuk membawa wadah sendiri dan mengolah makanan dirumah sendiri 3. sangat bisa jika ada sosialisasi dan upaya dari pemerintah, belum tentu dapat terselesaikan jika tidak ada upaya dari masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik
Nama: ERIEL SATRIA PRATAMA Kelas: XII-3/11 1. Menurut kalian, mengapa permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan? Dikarenakan jumlah penduduk Indonesia terus bertambah dan juga minimnya pengetahuan masyarakat terkait dampak dari sampah terhadap lingkungan, yang menyebabkan mengapa masalah sampah belum terselesaikan hingga saat ini. 2. Apa langkah konkret kalian sebagai individu untuk turut serta mengurangi masalah sampah? Membuang sampah pada tempatnya, membawa bekal sendiri dari rumah, menggunakan kembali sisa sampah yang dapat dimanfaatkan kembali. 3. Menurut kalian, apakah TPA lain dapat mencontoh penyelesaian masalah seperti di Benowo? Dan apakah dengan begitu masalah sampah dapat terselesaikan? Bisa, akan tetapi hal ini perlu dibarengi dengan dukungan dari pemerintah sehingga TPA-TPA yang lain dapat melaksanakan hal tersebut secara sistematis dan kontinu.
1. Permasalahan sampah sering kali tidak terselesaikan karena kurangnya kesadaran masyarakat, sistem pengelolaan yang tidak efektif, dan minimnya partisipasi dalam daur ulang. 2. Langkah konkret yang dapat diambil individu termasuk memisahkan sampah, mengurangi penggunaan plastik, dan menerapkan prinsip zero waste dalam kehidupan sehari-hari. 3. TPA lain dapat mencontoh Benowo dalam pengelolaan sampah menjadi energi, tetapi ini harus disesuaikan dengan kondisi masing- masing daerah. Meskipun solusi ini membantu, penyelesaian masalah sampah tetap memerlukan peran aktif masyarakat dalam mengurangi dan mengelola sampah sejak dari sumbernya.
1. Menurut kalian, mengapa permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan? Kurangnya kesadaran masnyarakat terhadap lingkungan yang mengakibatkan lingkungan akan kotor dikarenakan penduduk kurang peduli dengan wilayah sehingga mereka membuang sampah sembarangan. Salah satu contohnya, mereka membuang sampah di sungai, dari kejadian tersebut pastinya dapat menyebabkan sungai bau dan air akan tersumbat diakibatkan adanya banyak kotoran atau sampah. 2. Apa langkah konkret kalian sebagai individu untuk turut serta mengurangi masalah sampah? Langkah konkret individu untuk mengurangi masalah sampah adalah dengan memanfaatkan program 3 R. 3R memiliki arti yakni reduce, reuse, recycle. Reduce adalah mengurangi sampah dilingkungan sekitar dengan tidak membuang sampah sembarangan. Reuse adalah menggunakan kembali barang yang masih layak digunakan dengan tujuan untuk mengurangi sampah di lingkungan sehingga lingkungan akan terlihat lebih bersih dan tentunya lebih sehat. Recycle adalah mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat. Kesimpulannya dengan kita memanfaatkan 3 R tersebut dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan diri kita karena pemanfaatan sampah yang konkret dapat membuat lingkungan bersih dan diri kita tidak akan merasa kurang nyaman terhadap lingkungan. 3. Menurut kalian, apakah TPA lain dapat mencontoh penyelesaian masalah seperti di Benowo? Dan apakah dengan begitu masalah sampah dapat terselesaikan? Menurut pendapat saya tentu dengan adanya TPA dapat menyelesaikan masalah sampah yang kurang dapat dimanfaatkan dan dengan adanya TPA saya yakin sampah akan terkurangi sehingga sampah tidak berantakan di lingkungan setempat, namun hal ini tidak semestinya langkah konkret jika tidak di imbangkan dengan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan karena bila masyarakat membuang sampah sembarangan dan tidak memanfaatkan sampah sebaik mungkin, hal ini akan memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan diri sendiri serta pemanfaatan TPA pekerjanya akan kewalahan dalam menghadapi sampah yang menambah akibat dari masyarakat kurang peduli lingkungan.
1. permasalahan sampah tidak pernah terselesaikan karena produksi sampah terus meningkat, kesadaran masyarakat rendah 2. saya bisa mengurangi sampah dengan memilahnya, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, serta mendukung produk ramah lingkungan 3. TPA lain bisa mencontoh Benowo yang mengolah sampah menjadi energi, tapi solusi ini harus didukung dengan kebijakan pemerintah, partisipasi masyarakat, dan teknologi yang memadai agar masalah sampah benar-benar bisa diatasi
1.sistem pengolahan sampah belum efisien,baik dalam hal pengumpulan,pemilahan,maupun daur ulang.instruktur seperti Tempat pembuangan akhir sering kali overload dan tidak dikelola dengan baik. 2.-mengurangi penggunaan barang sekali pakai -membawa tas belanja sendiri untuk mengurangi penggunaan plastik -menggunakan botol minum dan tempat makan yang bisa dipakai ulang 3.sampah yang masuk ke TPA tidak hanya ditimbun,tetapi juga dimanfaatkan sebagai sumber energi,pencegahan dan pengurangan sampah dari sumbernya(mengurangi konsumsi plastik,mendukung ekonomi sirkular).
1. Kurangnya Kesadaran dan Disiplin: Banyak siswa dan tenaga pendidik yang belum memiliki kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya atau memilah sampah dengan benar. 2. Mengurangi Penggunaan Plastik Sekali Pakai: Membawa botol minum dan kotak makan sendiri untuk mengurangi sampah plastik. 3. Ya, TPA lain dapat mencontoh pengelolaan seperti di Benowo, Surabaya, yang menggunakan teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) untuk mengubah sampah menjadi energi.
1. Menurut saya permasalahan sampah tidak pernah terselesaikan, karna kurangnya kesadaran masyarakat atas sampah yang mereka timbun. Jika semua elemen masyarakat bersatu untuk menyadari bahwa sampah itu dapat dimanfaatkan dsn tidak menjadi timbunan yang kotor, maka semua akan teratasi dengan baik. 2. Langkah konkret yang saya lakukan untuk bisa turut serta mengurangi masalah sampah yaitu dengan ikut serta membuang sampah pada tempatnya, tak hanya membuang sampah tetapi juga harus dapat memilah sampah agar lebih efesien dan dapat dikelola dengan baik. Dan mengikuti program sampah seperti bank sampah dan lain sebagainya. 3. Menurut saya TPA lain dapat mencontoh penyelesaian masalah sampah di benowo. Dengan begitu masalah sampah dapat di selesai kan, tetapi juga tidak menutup kemungkinan bahwa dengan begitu antara elemen-elemen dimasyarakat tidak ikut serta maka yang terjadi adalah gagal nya program tersebut. Dan dengan mencontoh hal tersebut pasokan listrik akan menambah dan sampah terutama sampah rumah tangga akan terkurangi.
1.karena sumber daya manusia di Indonesia masih rendah,jadi manusia masih belum sadar bahwa sampah ini lama lama bisa merusak bumi 2. Kita harus membuang sampah pada tempatnya, dan mengajak seluruh warga sekitar untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan sekitar dengan membuang sampah pada tempatnya 3.ya TPA lain bisa mencontoh TPA banowo,karena bisa di daur ulang menjadi listrik
1. Permasalahan sampah akan sulit terselesaikan mengapa? Karena masyarakat sendiri masih melakukan budaya menggunakan sampah plastik terutama nya, sehingga masyarakat kurang memiliki kesadaran betapa buruknya dampak yang dihasilkan, kurasaki yang diberlakukan di smagi sebagai salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut 2. Sebagai makhluk sosial tentunya saya mengedukasi diri saya sendiri tentang dampak penggunaan sampah sehingga saya bisa menentukan tindakan preventif atau solusi agar saya dapat meminimalisir menggunakan sampah. 3. TPA benowo menginspirasi karena dapat mengubah sampah menjadi energi sehingga dapat menguntungkan. Daerah daerah lain yang berpotensi untuk dapat membangun TPA seperti benowo harus menjadikan TPA benowo sebagai contoh agar dapat menguntungkan namun juga harus melihat situasi dan kondisi suatu daerah agar tidak merugikan.
1. Kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik masih rendah. Banyak orang yang belum memahami dampak buruk sampah bagi lingkungan dan kesehatan. 2. Mengurangi penggunaan plastik, memilah sampah, mendaur ulang sampah, dan menggunakan produk ramah lingkungan. 3. Mencontoh TPA Benowo adalah langkah yang baik, tetapi tidak cukup untuk menyelesaikan masalah sampah secara keseluruhan. Masalah sampah adalah masalah multidimensional yang memerlukan solusi dari berbagai aspek, termasuk perubahan perilaku masyarakat, perbaikan infrastruktur, penegakan hukum yang tegas, dan transisi menuju ekonomi sirkular.
1. Masalah sampah adalah masalah kompleks yang disebabkan oleh berbagai faktor yang saling berkaitan. Permasalahan sampah terus terjadi karena minimnya penegakan hukum dan anggaran pengelolaan, serta tidak adanya panduan kemitraan. Maka dari itu mengapa masalah sampah seolah tidak pernah terselesaikan. 2. Langkah yang dapat kita lakukan untuk mengurangi masalah sampah yaitu, - Mengganggu kembali barang yang bisa di gunakan kembali. - Mengurangi pembeli barang yang kurang perlu. - Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. - Membawa wadah atau tempat sendiri ketika sedang belanja atau membeli bahan makanan lainnya. 3. TPA Benowo yang berada di Surabaya ini dapat menjadi contoh pengolahan sampah yang inovatif. Mereka menggunakan teknologi untuk mengubah sampah menjadi energi listrik. TPA yang lain tentu saja dapat mencontoh penyelesaian masalah sampah seperti di Benowo. Namun, perlu diingat setiap daerah pasti memiliki karakteristik dan tantangan yang berbeda mengenai sampah. Penyelesaian masalah sampah tidak hanya bergantung pada teknologi, tetapi juga perlu faktor-faktor yang lain seperti kesadaran masyarakat, dan kebijakan pemerintah.
1. Menurut kalian, mengapa permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan? Karena kurangnya kesadaran masyarakat terhadap sampah dan juga sistem pengelolaan yang kurang sehingga sampah sampah tersebut menjadi tertumpuk. 2. Apa langkah konkret kalian sebagai individu untuk turut serta mengurangi masalah sampah? Mengurangi penggunaan sampah plastik sekali pakai, menggunakan produk daur ulang, membuat pupuk kompos dari sampah organik. 3. Menurut kalian, apakah TPA lain dapat mencontoh penyelesaian masalah seperti di Benowo? Dan apakah dengan begitu masalah sampah dapat terselesaikan? Bisa namun tidak cukup untuk menyelesaikan masalah sampah sepenuhnya. Untuk menyelesaikannya kita harus mencari sumber dari sampah sehingga dapat di selesaikan dan juga kita harus melakukan edukasi terhadap masyarakat untuk membangun kesadaran mereka.
1. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah menjadi salah satu penyebabnya. Banyak orang menganggap sampah, terutama plastik, sebagai barang yang tidak berharga sehingga tidak terurus dengan baik. 2. Saat berbelanja menggunakan tas kain, membawa wadah makanan dan minuman dari rumah, menghindari penggunaan styrofoam, tidak berbelanja berlebihan, dan menerapkan 3R (reuse, reduce, recycle) 3. TPA lain dapat mencontoh pendekatan yang dilakukan di Benowo, terutama dalam hal pengelolaan sampah secara terpadu dan melibatkan masyarakat. Namun, keberhasilan ini sangat tergantung pada komitmen pemerintah dan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pengelolaan sampah. Jika semua pihak bekerja sama, ada kemungkinan besar bahwa masalah sampah dapat diminimalisir secara signifikan
1. Permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan karena beberapa faktor utama: Konsumsi yang terus meningkat: Masyarakat terus memproduksi sampah dalam jumlah besar, sementara pengelolaannya masih belum optimal. Kurangnya kesadaran dan disiplin: Banyak orang belum memiliki kebiasaan memilah sampah atau membuangnya di tempat yang benar. Sistem pengelolaan yang belum maksimal: Infrastruktur pengolahan sampah masih terbatas, dan banyak daerah masih bergantung pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) tanpa sistem daur ulang yang efektif. Kurangnya kebijakan yang tegas: Regulasi tentang sampah sering kali tidak ditegakkan dengan baik, sehingga masyarakat dan industri tidak merasa terdorong untuk mengurangi produksi sampah. 2. Langkah konkret sebagai individu untuk mengurangi masalah sampah: Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, seperti membawa tas belanja sendiri, menggunakan botol minum isi ulang, dan membawa wadah makanan sendiri. Memilah sampah dari rumah, misalnya dengan memisahkan sampah organik dan anorganik agar lebih mudah didaur ulang. Mengompos sampah organik untuk mengurangi limbah yang berakhir di TPA. Mendukung produk daur ulang dan lebih selektif dalam memilih barang agar tidak menghasilkan limbah yang tidak perlu. Mengedukasi orang lain tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik, baik di lingkungan keluarga maupun komunitas. 3. Apakah TPA lain dapat mencontoh solusi seperti di Benowo? TPA Benowo di Surabaya telah berhasil menerapkan sistem pengolahan sampah menjadi energi listrik, yang merupakan solusi inovatif dan berkelanjutan. TPA lain bisa mencontoh pendekatan ini, tetapi perlu ada dukungan dari pemerintah, investasi dalam teknologi, serta kesadaran masyarakat untuk memilah sampah sejak awal. Namun, solusi ini bukan satu-satunya jalan keluar. Mengurangi produksi sampah dari sumbernya dan meningkatkan program daur ulang masih menjadi langkah utama agar masalah sampah bisa benar-benar terselesaikan. Jadi, meskipun inovasi seperti di Benowo sangat membantu, pengelolaan sampah yang efektif tetap membutuhkan kombinasi teknologi, kebijakan yang kuat, dan perubahan budaya masyarakat dalam mengelola sampah.
1. Mengapa permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan? Masalah sampah sulit terselesaikan karena masih banyak orang yang belum peduli untuk membuang sampah pada tempatnya atau memilah sampah. Selain itu, fasilitas untuk mengolah sampah di beberapa daerah masih kurang. Kebiasaan menggunakan barang sekali pakai juga membuat sampah semakin banyak. 2. Langkah konkret sebagai individu untuk mengurangi masalah sampah: •Membawa tumbler dan kotak makan sendiri untuk mengurangi sampah plastik. •Memilah sampah di rumah, misalnya memisahkan sampah organik dan anorganik. •Mendaur ulang barang bekas, seperti membuat kerajinan dari botol plastik. •Ikut kegiatan bersih-bersih lingkungan di sekolah atau di sekitar rumah. 3. TPA lain bisa mencontoh Benowo, tetapi butuh investasi teknologi, dukungan pemerintah, dan partisipasi masyarakat. Jika diterapkan luas dengan kebijakan yang kuat, masalah sampah bisa berkurang, meski tetap butuh perubahan gaya hidup.
1. Menurut kalian, mengapa permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan? Karena kurangnya kesadaran masyarakat dalam memilah dan mengelola sampah, kebijakan dan regulasi pengelolaan sampah di beberapa daerah masih belum berjalan optimal, sehingga sampah terus menumpuk dan sulit dikendalikan. 2. Apa langkah konkret kalian sebagai individu untuk turut serta mengurangi masalah sampah? Memilah sampah, mengurangi plastik sekali pakai, mendukung daur ulang, membuat kompos, dan mengedukasi orang lain. 3. Menurut kalian, apakah TPA lain dapat mencontoh penyelesaian masalah seperti di Benowo? Dan apakah dengan begitu masalah sampah dapat terselesaikan? Menurut saya Bisa, dengan dukungan teknologi, pemerintah, dan masyarakat. Namun, solusi terbaik tetap dimulai dari kesadaran individu.
1. Menurut saya hal ini bergantung oleh setiap individu itu sendiri. Individu tersebut menganggap bahwa hanya dirinya saja yang membuang sembarangan, jadi tidak akan berdampak apa-apa. Dalam hatinya muncul kata-kata, "ah gapapa, sekali ini saja." Nyatanya itu dilakukan berulang kali hingga berkali-kali. Ada juga yang berpikir, "yakan cuman aku, gapapa lah orang cuman satu orang doang." Dikira di dunia ini cuman ada dia aja gitu? Terus juga ada yang beralasan dengan alasan lupa, atau jika disuruh untuk membuang sampah ya jawabannya, "iya nanti." Padahal ya tidak dibuang-buang sampai lumutan di luar tempat sampah tuh. Ada lagi yang menyembunyikannya diam-diam. Orang muda, tua, kecil, besar, pendek, tinggi semua pasti memiliki pikiran seperti itu. Maka dari itu sampah jadi menyebar ke mana-mana dan buanyak sekali jumlahnya. 2. Ya untuk saya sendiri minimalnya dapat menyadari bahwa sampah yang ada di Indonesia sudah banyak yang tidak terurus (dibiarkan begitu saja). Hal lainnya yang bisa saya lakukan mungkin ya mulai mengurangi penggunaan plastik, sterefoam, dan benda-benda yang dapat menjadi sampah. Dari dulu saya sudah dibiasakan oleh mama saya untuk membawa bekal dan botol minum dari rumah, jadi saya juga sudah terbiasa. 3. Jika ditekuni In Syaa Allah dapat dicontoh oleh TPA lainnya. Namun, dengan cara hanya dibuat sebagai PLTS, tidak akan mengurangi jumlah sampah uang buanyak ini. Maka dari itu, hal ini bergantung dari setiap masing-masing individu dalam masyarakat itu sendiri. Semoga kedepannya generasi Indonesia dapat menciptakan suatu karya yang dapat membuat masyarakat sadar akan dampak negatifnya membuang sampah sembarangan. Jacinda Rizki Fendyani XII 6/19
1.karena kurangnya kesadaran dan kebiasaan masyarakat terhadap pemmbuangan dan pengelolaan sampah sembarangan 2.memilah sampah dengan benar,mengurangi penggunaan barang yang tidak ramah lingkungan seperti botol plastik dan menggantinya sprti tumbler 3. ya, TPA lain dapat mencontoh seperti TPA yang ada di Benowo dan masalah pun dapat digunakan dengan baik
1. menurut saya, adanya kurangnya rasa tanggung jawab terhadap sampah, kemudian tanpa khawatir membuang sampah sembarangan, tidak terbiasa membawa wadah dari rumah sehingga memakai plastik yang berakhir jadi sampah. 2. membawa wadah sendiri dari rumah, tidak membuang sampah sembarangan 3. menurut saya, TPA Benowo dapat dicontoh karena mengatasi masalah penumpukan sampah yang terjadi tiap-tiap daerah.
1. Banyaknya masyarakat yang menggunakan barang sekali pakai dan kurangnya kesadaran akan mengelola sampah 2. Mengurangi penggunaan barang sekali pakai dan mengelola sampah 3. TPA lain seharusnya dapat mencontoh TPA Benowo karena dapat mengurangi sampah-sampah
1. Menurut saya, permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan karena kebiasaan masyarakat yang masih rendah dalam memilah dan mengelola sampah, kurangnya fasilitas pengolahan yang memadai, serta lemahnya penegakan aturan tentang pengelolaan sampah. 2.Langkah konkret saya sebagai individu untuk mengurangi masalah sampah adalah dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, seperti selalu membawa tumbler sendiri agar tidak perlu membeli air dalam kemasan. Dengan cara sederhana ini, saya bisa membantu mengurangi jumlah sampah plastik yang berakhir di lingkungan. 3. TPA lain bisa mencontoh sistem di Benowo, seperti mengubah sampah menjadi energi listrik, karena itu solusi yang lebih berkelanjutan. Tapi, masalah sampah tidak akan selesai sepenuhnya kalau masyarakat tetap boros dan tidak memilah sampah dari awal. Jadi, selain perbaikan di TPA, kesadaran masyarakat juga harus ditingkatkan.
1. menurut saya, permasalahan sampah tidak dapat terselesaikan karena setiap individu bisa menghasilkan banyak sampah dalam sehari, juga dikarenakan kurang nya kesadaran dalam memilah dan mengelola sampah. 2. Mengurangi penggunaan sampah plastik, membawa botol dan bekal dari rumah, memilih produk yang dapat di daur. 3. Bisa jika itu disertakan dengan edukasi dengan masyarakat juga daur ulang.
1. Menurut kalian, mengapa permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan? =Permasalahan sampah sulit terselesaikan karena kurangnya kesadaran masyarakat, sistem pengelolaan yang belum optimal, meningkatnya konsumsi dan produksi sampah, lemahnya penegakan regulasi, serta lambatnya perubahan perilaku. 2. Apa langkah konkret kalian sebagai individu untuk turut serta mengurangi masalah sampah? =Mengurangi plastik sekali pakai, memilah sampah, mendukung daur ulang, membuat kompos, serta membawa barang ramah lingkungan seperti botol dan tas belanja sendiri. 3. Menurut kalian, apakah TPA lain dapat mencontoh penyelesaian masalah seperti di Benowo? Dan apakah dengan begitu masalah sampah dapat terselesaikan? =Ya, TPA lain bisa meniru Benowo dengan PLTSa, tapi itu saja tidak cukup. Harus didukung kesadaran masyarakat, daur ulang, pengurangan sampah, dan regulasi yang tegas.
1. Menurut kalian, mengapa permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan? (Karena kurangnya kesadaran masyarakat terhadap sampah yang ada di sekitar, tidak semua masyarakat akan mematuhi ketentuan yang ada terkait sampah sendiri. Beberapa masyarakat akan tetap menganggap enteng permasalahan tersebut, bahkan beberapa oknum masih membuang sampah sembarangan. Selain itu kurangnya edukasi terkait cara pengolahan sampah itu sendiri) 2. Apa langkah konkret kalian sebagai individu untuk turut serta mengurangi masalah sampah? (Dengan menumbuhkan kesadaran dan mengurangi penggunaan plastik sekali paka sehingga permasalahan sampah akan sedikit berkurang, kita juga bisa menerapkan 3R atau Reduce, Reuce, Recycle. Kita juga dapat mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos) 3. Menurut kalian, apakah TPA lain dapat mencontoh penyelesaian masalah seperti di Benowo? Dan apakah dengan begitu masalah sampah dapat terselesaikan? (Mungkin bisa, namun pastinya membutuhkan waktu yang lama agar cara tersebut efektif dan masyarakat mendukung, selama waktu yang diperlukan untuk efektifitas tindakan tersebut, dapat dibantu dengan tindakan kecil dan sederhana sehingga semua orang dapat melakukan. Dimulai dari membuang sampah pada tempatnya hingga tindakan 3R)
1. Karena populasi sampah terus saja bertambah, pola konsumsi tinggi, dan kurangnya kesadaran masyarakat dalam memilah serta mendaur ulang sampah. Infrastruktur pengelolaan sampah di banyak daerah juga masih kurang optimal. 2. Biasakan memilah sampah dari rumah, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, melakukan daur ulang atau 3R (reuse, reduce, recycle) dan mendukung serta mengunakan fasilitas yang tersedia seperti bank sampah, mengolah sampah organik menjadi kompos/Ecoenzym, mengedukasi diri sendiri dan orang lain tentang pengelolaan sampah (karena perubahan itu dimulai dari diri sendiri) 3. Bisa, namun perlu disesuaikan dengan kondisi yang ada di tiap daerah. Dan juga, solusi teknologi saja tidak cukup karena diperlukan kesadaran masyarakat dalam mengurangi dan mengelola sampah, karena perilaku masyarakat adalah faktor utama adanya sampah tersebut.
1. Dikarenakan banyaknya masyarakat akan kurangnya kesadaran untuk menjaga lingkungan. 2. Dengan membuang sampah pada tempatnya dan melakukan 3R untuk meminimalisir. 3.Bisa, ketimbang dibakar untuk menyelesaikan permasalahan sampah, bisa dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik.
1. Karena kurangnya kesadaran masing-masing individu tentang pentingnya pengelolaan sampah, dan terbatasnya sistem pengelolaan sampah di masing-masing daerah. 2. Mengurangi sampah bisa dimulai dengan menggunakan barang reusable, memilah dan mendaur ulang sampah, serta mengurangi limbah makanan. Selain itu, memilih produk ramah lingkungan dan mengedukasi orang lain dapat membantu menjaga lingkungan lebih bersih. 3. TPA lain dapat mencontoh sistem di Benowo, tetapi perlu dukungan teknologi, dana, dan kebijakan yang memadai. Jika diterapkan dengan baik, pengolahan sampah menjadi energi bisa menjadi solusi jangka panjang dalam mengurangi tumpukan sampah.
1.karena kesadaran masyarakat Indonesia masih kurng,sistem pengelolaan nya masih belum optimal dan banyaknya masyarakat Indonesia menghasilkan banyak sampah setiap hari nya 2.saya akan menerapkan zero waste dan mendukung produk ramah lingkungan 3.TPA lain bisa mencontoh Benowo, tapi teknologi saja tidak cukup.penyelesaian masalah sampah tetap memerlukan peran aktif masyarakat dalam mengurangi dan mengelola sampah sejak dari sumbernya.
1. Menurut saya, masalah sampah nggak pernah selesai karena sampah terus bertambah, tapi pengelolaannya masih kurang baik. Banyak orang buang sampah sembarangan, nggak memilah sampah, dan terlalu banyak menggunakan plastik sekali pakai. 2. Dapat dimulai dari hal kecil, seperti membawa tas belanja sendiri, menggunakan botol isi ulang, dan memilah sampah. Bisa juga dengan mengikuti program daur ulang agar sampah nggak terbuang sia-sia. 3. Menurut saya, TPA lain bisa belajar dari Benowo, tapi setiap daerah punya kondisi berbeda. Sampah baru bisa teratasi kalau semua orang ikut mengurangi dan mengelola sampah dengan benar.
1. karena banyak orang belum sepenuhnya sadar akan dampak jangka panjang dari pengelolaan sampah yang buruk. Edukasi tentang pentingnya mengurangi, memilah, dan mendaur ulang sampah sering kali kurang efektif atau tidak merata, dan Infrastruktur pengelolaan sampah di banyak tempat belum memadai, termasuk fasilitas daur ulang yang terbatas, kurangnya tempat pembuangan akhir (TPA) yang ramah lingkungan, serta sistem pengumpulan yang tidak optimal. 2. mengurangi penggunaan kantong plastik, sedotan dan botol air kemasan. diganti dengan menggunakan tas belanja yang sudah dibawa dari rumah, botol minum yang dapat diisi ulang, dan peralatan makanan pribadi (tupperware) 3. TPA lain bisa mencontoh sistem di Benowo, seperti mengubah sampah menjadi energi listrik dan cairan sampah yaitu air lindi juga dikelola menjadi air bersih, karena itu solusi yang lebih berkelanjutan. tapi, masalah sampah tidak akan selesai sepenuhnya kalau masyarakat tetap boros dan tidak memilah sampah dari awal. Jadi, selain perbaikan di TPA, kesadaran masyarakat juga harus ditingkatkan.
1. Menurut kalian, mengapa permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan? • Karena setiap harinya manusia pasti mengkonsumsi makanan yang mungkin terbungkus (bungkus tersebut bisa menjadi sampah) yang terus meningkat, kurangnya kesadaran masyarakat untuk pemilahan sampah, kurangnya fasilitas pengolahan sampah yang ramah lingkungan, minimnya untuk mendaur ulang sampah plastik ataupun lainnya. 2. Apa langkah konkret kalian sebagai individu untuk turut serta mengurangi masalah sampah? • Mengurangi penggunaan sampah plastik, membawa tote bag ketika berbelanja di minimarket atau mall, membawa tumblr, tempat makan, dan mendaur ulang sampah menjadi lebih bermanfaat dan dapat digunakan kembali. 3. Menurut kalian, apakah TPA lain dapat mencontoh penyelesaian masalah seperti di Benowo? Dan apakah dengan begitu masalah sampah dapat terselesaikan? • TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Benowo di Surabaya dikenal sebagai contoh pengelolaan sampah yang cukup berhasil karena menerapkan sistem waste to energy (mengubah sampah menjadi energi listrik), tetapi bukan solusi tunggal untuk menyelesaikan masalah sampah di Indonesia. TPA Benowo berhasil karena ada dukungan infrastruktur, kebijakan pemerintah, dan jumlah sampah yang cukup untuk mendukung operasional waste to energy. Namun, tidak semua daerah memiliki kondisi yang sama.
1. Menurut kalian, mengapa permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan? 2. Apa langkah konkret kalian sebagai individu untuk turut serta mengurangi masalah sampah? 3. Menurut kalian, apakah TPA lain dapat mencontoh penyelesaian masalah seperti di Benowo? Dan apakah dengan begitu masalah sampah dapat terselesaikan? Jawaban : 1. Karena permasalahan sampah itu harus didasari dengan SDM yang baik karena hingga saat ini masih ada oknum yang membuang sampah sembarangan serta kurangnya edukasi kepada masyarakat tentang mengatasi sampah yang baik. 2.langkah yang bisa saya lakukan adalah dengan cara menggunakan barang yang tidak sekali pakai seperti totebag. 3.TPA lain bisa mencontoh cara menyelesaikan masalah di Benowo, akan tetapi harus menyesuaikan dengan keadaan daerah itu sendiri dikarenakan perbedaan kondisi dan SDM di wilayah tersebut juga memengaruhi kelancaran program tersebut. Sebenarnya masalah sampah itu dapat diatasi dengan kesadaran setiap orang untuk memilah dan membuang sampah dengan baik.
1. Permasalahan sampah sulit terselesaikan karena kurangnya kesadaran masyarakat, sistem pengelolaan yang belum optimal, serta kebijakan yang kurang tegas. 2. Mengurangi sampah plastik sekali pakai, memilah sampah, mendaur ulang atau mengompos, menyebarkan kesadaran, dan mendukung produk ramah lingkungan. 3. TPA lain bisa mencontoh Benowo, tetapi butuh investasi teknologi, dukungan pemerintah, dan partisipasi masyarakat. Jika diterapkan luas dengan kebijakan yang kuat, masalah sampah bisa berkurang, meski tetap butuh perubahan gaya hidup.
1. Masalah sampah terus ada karena kurangnya kesadaran masyarakat, infrastruktur pengelolaan yang buruk, dan pola konsumsi yang menghasilkan banyak limbah.2. saya akan mengurangi penggunaan plastik dan mendaur ulang sampah seperti botol menjadi kerajinan 3. Bisa, tetapi untuk masalah sampah mungkin belum bisa terlalu terselesaikan karena sampah banyak jenisnya terutama sampah yang sudah didaur ulang
1.Masalah sampah terus ada karena kurangnya kesadaran masyarakat, infrastruktur pengelolaan yang buruk, dan pola konsumsi yang menghasilkan banyak limbah. 2.Langkah konkret yang bisa dilakukan: memilah sampah dari rumah, mengurangi plastik sekali pakai, serta ikut program bank sampah atau kompos. 3.Bisa, tapi harus didukung dengan edukasi, pengurangan sampah dari sumbernya.
1. Karena kurangnya kesadaran masyarakat dan infrastruktur pengelolaan sampah yang kurang, serta pertumbuhan penduduk juga menjadi salah satu alasan 2. Mengurangi penggunaan plastik, menggunakan produk yang dapat didaur ulang, membuang sampah pada tempatnya, dan mengikuti program daur ulang 3. Menurut saya, TPA lain dapat mencontoh penyelesaian masalah seperti di Benowo, namun perlu dipertimbangkan karena beberapa faktor yaitu kondisi lokal, kapasitas dan teknologi, kesadaran dan partisipasi masyarakat, serta regulasi kebijakan
1. Menurut kalian, mengapa permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan? Karena kesadaran masyarakat terhadap peduli membuang sampah pada tempatnya serta pengurangan penggunaan plastik sangat minim. 2. Apa langkah konkret kalian sebagai individu untuk turut serta mengurangi masalah sampah? Mengurangi penggunaan sampah plastik seperti botol air sekali pakai. Saya juga membuang sampah plastik pada tempat sampah. 3. Menurut kalian, apakah TPA lain dapat mencontoh penyelesaian masalah seperti di Benowo? Dan apakah dengan begitu masalah sampah dapat terselesaikan? Ya, dengan mencontoh TPA benowo seperti mengubah sampah menjadi energi listrik sangat membantu memanfaatkan sampah dengan baik. Namun, jika kesadaran masyarakat terhadap sampah masih minim bahkan tidak peduli sama sekali. Maka, masalah sampah tetap tidak akan terselesaikan.
1. Mengapa Permasalahan Sampah Seolah Tidak Pernah Terselesaikan? b. Pola Konsumsi Masyarakat: Masyarakat modern cenderung konsumtif dan menghasilkan banyak sampah, terutama sampah kemasan dan plastik sekali pakai. a. Kurangnya Kesadaran Masyarakat: Kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik masih rendah. Banyak orang yang belum memahami cara memilah sampah, mengurangi penggunaan plastik, atau mengolah sampah organik menjadi kompos. 2. Langkah Konkret Sebagai Individu untuk Mengurangi Masalah Sampah Sebagai individu, ada banyak langkah konkret yang bisa kita lakukan untuk turut serta mengurangi masalah sampah: a. Mengurangi Penggunaan Plastik Sekali Pakai: Bawa botol minum, tas belanja, dan wadah makanan sendiri. Hindari penggunaan sedotan plastik dan kantong plastik sekali pakai. b. Memilah Sampah: Pilah sampah organik, anorganik, dan sampah berbahaya. Sampah organik bisa diolah menjadi kompos, sedangkan sampah anorganik bisa didaur ulang. 3. Mencontoh Penyelesaian Masalah Sampah di Benowo dan Potensi Penyelesaian Masalah Sampah Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Benowo di Surabaya merupakan contoh sukses pengelolaan sampah yang inovatif.
1. Karna sumber daya manusianya yang perlu di edukasi bukan hanya sekedar membereskan dan membersihkan sampah disungai dan lingkungan disetiap penjuru daerah tetapi rakyat kita lah yang perlu di edukasi betapa penting nya menjaga lingkungan Bahkan orang semena² dapat membuang limbah dapur ke sungai tanpa memikirkan dampak kedepan 2. Memperingati atau memberi tahu kepada masyarakat lingkungan. Jika saya melihat ada yang membuang sampah sembarangan 3.jika dibilang terselesaikan tentu saja tidak , dan tentu di setiap lingkungan masyarakat pasti ada sampah yang berkeliaran diimana² tanpa sepengetahuan petugas sampah, dan menurut saya dengan adanya PLTS ini dapat menguntungkan kita karna kita mendapat pasokan listrik dari sampah yang kita buang, ini sebuah kejeniusan dalam menghadapi masalah sampah yang ada di Indonesia dengan memanfaatkan energi uap untuk diubah menjadi energi listrik
1. Masalah sampah adalah masalah kompleks yang disebabkan oleh berbagai faktor yang saling berkaitan. Beberapa penyebab utama mengapa masalah sampah seolah tak pernah selesai adalah: * Perilaku Konsumtif Masyarakat: Masyarakat modern cenderung konsumtif dan menghasilkan banyak sampah, terutama sampah kemasan dan sisa makanan. * Kurangnya Kesadaran Masyarakat: Banyak masyarakat yang belum memiliki kesadaran tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan dampaknya terhadap lingkungan. * Infrastruktur yang Belum Memadai: Kapasitas tempat pembuangan akhir (TPA) yang terbatas dan kurangnya fasilitas pengolahan sampah yang memadai menjadi masalah klasik. * Kurangnya Penegakan Hukum: Penegakan hukum yang lemah terhadap pelanggaran terkait pengelolaan sampah juga menjadi faktor penghambat. * Kebijakan yang Belum Efektif: Kebijakan terkait pengelolaan sampah seringkali belum efektif dan belum mampu mengatasi akar permasalahan. 2. Setiap individu dapat berkontribusi dalam mengurangi masalah sampah dengan langkah-langkah berikut: * Mengurangi Konsumsi Barang yang Menghasilkan Sampah: Pilihlah produk dengan kemasan minimal atau tanpa kemasan. * Membawa Tas Belanja Sendiri: Hindari penggunaan kantong plastik sekali pakai dengan membawa tas belanja sendiri. * Memilah Sampah: Pilah sampah organik, anorganik, dan sampah berbahaya untuk memudahkan proses daur ulang. * Mengolah Sampah Organik: Manfaatkan sampah organik menjadi kompos atau pupuk untuk tanaman. * Mendaur Ulang Sampah Anorganik: Cari informasi tentang tempat daur ulang sampah anorganik di sekitar Anda dan berikan sampah yang bisa didaur ulang. * Menggunakan Produk Ramah Lingkungan: Pilihlah produk yang terbuat dari bahan daur ulang atau bahan yang mudah terurai. * Mengurangi Sisa Makanan: Rencanakan меню makanan dengan baik dan hindari membuang sisa makanan. 3. TPA Benowo di Surabaya menjadi contoh sukses pengelolaan sampah yang inovatif. Mereka menggunakan teknologi pengolahan sampah menjadi energi listrik. Sampah organik diolah menjadi gas metana yang kemudian digunakan untuk menghasilkan listrik. Selain itu, mereka juga memanfaatkan teknologi pengolahan sampah anorganik. Penyelesaian masalah seperti di Benowo dapat diterapkan di TPA lain, namun perlu disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik masing-masing daerah. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan antara lain: * Ketersediaan Lahan: TPA membutuhkan lahan yang luas untuk menampung sampah dan fasilitas pengolahan. * Ketersediaan Teknologi: Pemilihan teknologi pengolahan sampah harus sesuai dengan jenis dan volume sampah yang dihasilkan. * Dukungan Anggaran: Pembangunan dan pengoperasian fasilitas pengolahan sampah membutuhkan anggaran yang besar. * Keterlibatan Masyarakat: Masyarakat perlu dilibatkan dalam proses perencanaan dan pelaksanaan program pengelolaan sampah. Dengan penerapan solusi yang tepat dan dukungan dari berbagai pihak, masalah sampah dapat diatasi secara efektif dan berkelanjutan.
1. karena kurangnya Kesadaran dan Disiplin Masyarakat,Sistem Pengelolaan yang Belum Optimal,Produksi Sampah yang Terus Meningkat. 2. Mendukung Kebijakan Ramah Lingkungan a. Mendukung bisnis yang menerapkan prinsip ramah lingkungan. b. Mengurangi konsumsi berlebihan dan lebih memilih gaya hidup minimalis. c. Mendorong pemerintah untuk menerapkan kebijakan pengelolaan sampah yang lebih ketat. 3. TPA lain bisa mencontoh Benowo, tapi teknologi saja tidak cukup. Edukasi, daur ulang, dan pengurangan sampah dari sumbernya tetap menjadi kunci utama.
1. Kurang nya kesadaran masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan dan infrastruktur yang masih belum optimal kan 2.edukasi masyarakat untuk mengurangi sampah. Salah satu gerakan yang digaungkan oleh TPA Benowo yang bersifat edukatif kepada warga adalah lomba zero waste hingga pembuatan lubang biopori dan komposter di wilayah perkampungan. TPA Benowo juga sangat mendukung peran Bank Sampah karena Bank Sampah menjadi penggerak warga agar mau memilah dan mengirim sampahnya sehingga tidak lantas membuang ke tempat sampah begitu saja. 3. Bisa karena, Proses pengolahan sampah menjadi listrik diawali dengan proses penimbangan. Setelah sampah ditimbang, sampah dilanjutkan ke proses pemilahan atau waste pit. Selanjutnya sampah diayak menggunakan seperti mesin capit dan dimasukkan ke dalam boiler. Di dalam boiler ini terdapat proses pembakaran yang mengubah air menjadi uap. Lalu tahap terakhir adalah steam turbine generator yang mengubah uap menjadi listrik. Dengan metode Gasification, proses pengolahan sampah menjadi listrik menjadi lebih cepat dibanding Landfill Gas Power Plant.
1. karena minimnya penegakan hukum dan anggaran pengelolaan, serta tidak adanya panduan kemitraanOleh karena itu, pajak sampah plastik bernilai rendah perlu diberlakukan untuk mengurangi timbulan sampah yang tidak terkelola. 2. mengganti kantong plastik dengan kantong belanja, hindari botol plastik, hindari sedotan dan membawa perlengkapan makanan sendiri 3. Ya, Tpa lain harus meniru Tpa benowo tetapi perlu kerjasama antara pemerintah dan warga
1. Karena orang-orang sekitar masih suka untuk membuang sampah sembarangan 2. Kita harus membuang sampah pada tempatnya, dan mengajak seluruh warga sekitar untuk tetap menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan sekitar dengan membuang sampah pada tempatnya 3. Ya, TPA lain dapat mencontoh seperti TPA yang ada di Benowo dan masalah pun dapat digunakan dengan baik dan bermanfaat
1. Karna kurang nya kesadaran masyarakat tentang kepedulian mereka terhadap sampah dan kurang nya cara untuk menanggulangi sampah yang menumpuk. 2. Saya selalu memaksimalkan diri saya untuk selalu membawa kotak makan dan botol dari rumah untuk mengurangi sampah plastik. Dengan hal - hal kecil ini menunjukkan kita peduli terhadap sampah dan usaha untuk tidak ikut menambah populasinya. 3. Menurut kalian, apakah TPA lain dapat mencontoh penyelesaian masalah seperti di Benowo? Dan apakah dengan begitu masalah sampah dapat terselesaikan? 3. Dengan adanya TPA di Benowo cara untuk menanggulangi sampah agar tidak semakin banyak. Tetapi, masalah sampah pastinya tersebar luas di seluruh Indonesia. Mungkin seluruh Indonesia bisa menjadikan ini contoh tapi juga dikondisikan sesuai kondisi daerah masing-masing
1.kurangnya kesadaran masyarakat dilingkungannya,tidak peduli dengan sampah yang tidak terselesaikan, jika tidak ada yang bertindak maka masalah tersebut tidak akan selesai. 2.kesadaran dari diri sendiri sangat perlu,jika diri kita sendiri saja tidak sadar atas masalah sampah yang tidak selesai,maka tidak akan ada manusia yang bertindak/tidak peduli dengan lingkungannya sendiri 3.bisa saja,hanya saja kita perlu kekompokan dari masyarakat dan TPA di daerah tsb,jika masyarakat dan TPA bekerja sama dengan baik,maka permasalahan sampah akan perlahan selesai.
1. Masalah sampah terus berlanjut karena rendahnya kesadaran masyarakat, pengelolaan yang kurang optimal, serta lemahnya regulasi. Produksi sampah yang meningkat dan minimnya inovasi juga memperburuk situasi. 2.Saya mengurangi sampah dengan membawa tas belanja dan botol sendiri, memilah sampah, serta mendaur ulang barang yang masih bisa digunakan. Saya juga berusaha membeli seperlunya, mendukung produk ramah lingkungan, dan mengajak orang lain untuk lebih peduli terhadap sampah. 3.TPA lain bisa mencontoh Benowo dengan teknologi waste-to-energy untuk mengurangi sampah dan menghasilkan listrik. Namun, ini bukan solusi tunggal. Pengurangan sampah, daur ulang, dan perubahan perilaku masyarakat tetap diperlukan untuk menyelesaikan masalah sampah secara menyeluruh.
1. kurangnya kesadaran masyarakat, masih banyak masyarakat yang masih buang sampah sembarangan 2. Sebagai individu saya dapat mengurangi penggunaan plastik misal waktu belanja membawa tas belanja bukan kresek, membawa Tumbler,Membawa kotak makan,dll 3. TPA lain bisa mencontoh Benowo tetapi semua itu memerlukan teknologi dan dana yang mencukupi
1. Menurut kalian, mengapa permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan? Menurut saya masalah mengenai sampah tidak bisa langsung terselesaikan karena kita terutama manusia masih menghasilkan sampah sehari harinya, terutama sampah plastik yang sulit terurai. karena kebanyakan kemasan dari makanan atau minuman ini masih banyak yang menggunakan plastik. 2. Apa langkah konkret kalian sebagai individu untuk turut serta mengurangi masalah sampah? pastinya membuang sampah selalu pada tempatnya, membawa kantong belanja yang dapat digunakan berkali kali (bukan kantong plastik)jika ingin belanja di minimarket ataupun toko lainnya 3. Menurut kalian, apakah TPA lain dapat mencontoh penyelesaian masalah seperti di Benowo? Dan apakah dengan begitu masalah sampah dapat terselesaikan? Menurut saya, iya TPA lain dapat mencontoh penyelesaian seperti di benowo, namun belum tentu masalah sampah terselesaikan sepenuhnya, terutama di Indonesia, yang banyak dari masyarakatnya masih belum peduli sampah. dan masih ada yang membuang sampah sembarangan
1.Kurangnya dukungan dan kebijakan yang tegas, regulasi tentang pengelolaan sampah sering kali tidak ditegakkan dengan serius, dan program pengurangan sampah seperti daur ulang atau penggunaan bahan ramah lingkungan masih belum menjadi prioritas di banyak tempat. 2.Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. seperti membawa tas belanja sendiri, menggunakan botol minum dan tumbler daripada membeli air kemasan, membawa kotak makan dan alat makan sendiri saat membeli makanan. 3.Model seperti di Benowo bisa membantu mengurangi dampak sampah, tetapi bukan solusi tunggal. Jika hanya mengandalkan pengolahan sampah tanpa mengurangi produksi sampah dari sumbernya, masalah akan tetap ada.
1. Permasalahan sampah terus terjadi karena minimnya penegakan hukum dan anggaran pengelolaan, serta tidak adanya panduan kemitraan. Oleh karena itu, pajak sampah plastik bernilai rendah perlu diberlakukan untuk mengurangi timbulan sampah yang tidak terkelola. 2. Mengganti kantong belanja berbahan kain. ... Hindari botol Plastik sekali pakai. ... Kurangi penggunaan sedotan. ... Pakai perlengkapan makan sendiri. 3. Menurut saya iya, karena gak hanya di TPA Benowo sajaj yang bisa mengurai sampah plastik
1.Kurangnya dukungan dan kebijakan yang tegas, regulasi tentang pengelolaan sampah sering kali tidak ditegakkan dengan serius, dan program pengurangan sampah seperti daur ulang atau penggunaan bahan ramah lingkungan masih belum menjadi prioritas di banyak tempat. 2.Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. seperti membawa tas belanja sendiri, menggunakan botol minum dan tumbler daripada membeli air kemasan, membawa kotak makan dan alat makan sendiri saat membeli makanan. 3.Model seperti di Benowo bisa membantu mengurangi dampak sampah, tetapi bukan solusi tunggal. Jika hanya mengandalkan pengolahan sampah tanpa mengurangi produksi sampah dari sumbernya, masalah akan tetap ada.
1.Kurangnya dukungan dan kebijakan yang tegas, regulasi tentang pengelolaan sampah sering kali tidak ditegakkan dengan serius, dan program pengurangan sampah seperti daur ulang atau penggunaan bahan ramah lingkungan masih belum menjadi prioritas di banyak tempat. 2.Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. seperti membawa tas belanja sendiri, menggunakan botol minum dan tumbler daripada membeli air kemasan, membawa kotak makan dan alat makan sendiri saat membeli makanan. 3.Model seperti di Benowo bisa membantu mengurangi dampak sampah, tetapi bukan solusi tunggal. Jika hanya mengandalkan pengolahan sampah tanpa mengurangi produksi sampah dari sumbernya, masalah akan tetap ada.
1.Kurangnya dukungan dan kebijakan yang tegas, regulasi tentang pengelolaan sampah sering kali tidak ditegakkan dengan serius, dan program pengurangan sampah seperti daur ulang atau penggunaan bahan ramah lingkungan masih belum menjadi prioritas di banyak tempat. 2.Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. seperti membawa tas belanja sendiri, menggunakan botol minum dan tumbler daripada membeli air kemasan, membawa kotak makan dan alat makan sendiri saat membeli makanan. 3.Model seperti di Benowo bisa membantu mengurangi dampak sampah, tetapi bukan solusi tunggal. Jika hanya mengandalkan pengolahan sampah tanpa mengurangi produksi sampah dari sumbernya, masalah akan tetap ada.
1. karena kurangnya kesadaran masyarakat sekolah dalam pentingnya mengelola sampah dengan benar, karena masih banyak orang yang tidak peduli dengan kebersihan sampah di lingkungan 2. denga cara menggunakan wadah yang sudah dibawa dari rumah, membawa tas sendiri tanpa menggunakan plastik diluar sana 3. TPA lain bisa mencontohnya dengan edukasi ke masyarakat, masalah sampah tentu tidak akan selesai dengan mudah jika mengandalkan pihak tpa, masyarakat harus berperan aktif untuk membantu proses pengolahan sampah supaya bisa maksimal.
Ya, karena TPA bukanlah akhir cerita dari sebuah sampah. (YTTA) Kalau konkret sebagai warga Indonesia khusunya di Jawa kalau bisa buka lapangan pekerjaan dengan tema daur ulang sampah. PLTSa saja sudah sebagai solusi masalah penumpukan sampah. Semoga saja, makin banyak PLTSa makin banyak bercabang di seluruh Indonesia secara merata. (Tidak hanya di Jawa ????) W sih buat pemkot Surabaya yang mengembangkan PLTsa ini
1.Masalah sampah terus ada karena kurangnya kesadaran masyarakat 2. Membuang sampah pada tempatnya, menggunakan sampah sebagai bahan daur ulang, menggunakan kantong belanja dan tidak menggunakan kantong plastik, menasehati orang yang membuang sampah sembarangan, dan sebagainya. 3. Menurut saya, TPA lain dapat mencontoh TPA Benowo tetapi permasalahan sampah tetap tidak akan terselesaikan apabila masyarakat setempat tidak mendukung aksi tersebut.
Permasalahan sampah sulit terselesaikan karena kurangnya kesadaran masyarakat, sistem pengelolaan yang belum optimal, serta meningkatnya produksi sampah seiring pertumbuhan penduduk dan konsumsi. Sebagai individu, langkah konkret yang dapat dilakukan adalah mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, memilah sampah dari rumah, mendaur ulang, serta mendukung produk ramah lingkungan. TPA lain dapat mencontoh pengelolaan di Benowo, seperti memanfaatkan sampah menjadi energi. Namun, solusi ini harus dibarengi dengan pengurangan sampah dari sumbernya agar masalah dapat benar-benar teratasi.
1.Kurangnya kesadaran masyarakat dalam memilah dan mengelola sampah dari sumbernya.Banyak orang masih membuang sampah sembarangan bahkan ada yg mencampur sampah organik dan anorganik.Di beberapa daerah juga masi ada yg keterbatan teknologi sehingga pengelolaan sampah masih menggunakan metode konvensional seperti penimbunan (landfill) yang tidak efisien. 2.-Membuat kompos dari sampah organik untuk mengurangi jumlah sampah yg dibuang ke TPA -Memilah sampah dari rumah seperti organik, anorganik, dan B3 -Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dg membawa tas belanja,botol minum, dan alat makan sendiri 3.Seperti dukungan pemerintah daerah dalam teknologi pengolahan sampah menjadi energi dan kesadaran masyarakat dalam memilah sampah agar proses pengolahan lebih efektif.
1. menurut saya, adanya kurangnya rasa tanggung jawab terhadap sampah, kemudian tanpa khawatir membuang sampah sembarangan, tidak terbiasa membawa wadah dari rumah sehingga memakai plastik yang berakhir jadi sampah. 2. membawa wadah sendiri dari rumah, tidak membuang sampah sembarangan 3. menurut saya, TPA Benowo dapat dicontoh karena mengatasi masalah penumpukan sampah yang terjadi tiap-tiap daerah.
1. permasalahan sampah seolah tidak pernah selesai karena kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik, pertumbuhan penduduk dan konsumsi yang terus meningkat sehingga jumlah sampah yang dihasilkan juga meningkat. 2. Mengurangi sampah plastik sekali pakai, menggunakan tas belanja yang dapat digunakan kembali, menghindari membeli produk yang memiliki kemasan yang tidak ramah lingkungan, dll. 3. Ya , TPA lain dapat mencontoh penyelesaian masalah seperti di Benowo. Salah satunya yang dapat di tiru adalah pengolahan sampah yang terintegrasi mulai dari pengumpulan, pengangkutan, hingga pengolahan, pengguanaan teknologi yang ramah lingkungan seperti pengolahan sampah menjadi energi, dll.
1.Permasalahan sampah terus ada karena kurangnya kesadaran masyarakat, sistem pengelolaan yang belum optimal, serta konsumsi dan produksi yang terus meningkat tanpa diimbangi dengan solusi yang berkelanjutan. 2.Sebagai individu, saya bisa mulai dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, memilah sampah di rumah, mendaur ulang, serta mendukung produk yang ramah lingkungan. 3.TPA lain bisa mencontoh Benowo dalam pengelolaan sampah menjadi energi, tapi itu bukan satu-satunya solusi. Masalah sampah hanya bisa benar-benar berkurang jika ada kombinasi dari pengurangan sampah sejak awal, daur ulang, dan kebijakan yang tegas.
1. Menurut saya, masalah sampah nggak pernah selesai karena masih banyak orang yang belum sadar pentingnya memilah sampah dan buang sampah sembarangan. Padahal sampah itu bisa didaur ulang, tapi banyak yang nggak peduli. 2. Saya coba buat lebih disiplin memilah sampah di rumah, bawa tas belanja sendiri, dan kurangi sampah plastik dengan pakai produk yang bisa dipakai ulang. 3. Bisa sih, TPA lain bisa coba meniru yang di Benowo, tapi untuk berhasil itu nggak cuma TPA-nya aja, masyarakat juga harus ikut sadar dan ikut bertanggung jawab atas sampahnya. Kalau semua pihak bergerak, mungkin masalahnya bisa berkurang.
1.minimnya penegakan hukum dan anggaran pengelolaan, serta tidak adanya panduan kemitraan. 2. Mengganti kantong belanja berbahan kain, Hindari botol Plastik sekali pakai, Kurangi penggunaan sedotan, Pakai perlengkapan makan sendiri 3,Mungkin TPA lain harus mencontoh benowo agar masalah cepat terselesaikan.
1. Kurangnya Kesadaran dan Kepedulian Masyarakat: Banyak orang masih membuang sampah sembarangan dan kurang peduli terhadap dampaknya. Sistem Pengelolaan yang Kurang Efektif: Banyak daerah masih mengandalkan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) tanpa menerapkan sistem daur ulang atau pemilahan sampah yang baik. Pertumbuhan Populasi dan Konsumsi: Semakin banyak penduduk, semakin banyak pula produksi sampah, terutama sampah plastik dan anorganik yang sulit terurai. Kurangnya Infrastruktur dan Kebijakan yang Tegas: Tidak semua daerah memiliki sistem pengelolaan sampah yang modern, dan penegakan hukum terhadap pembuangan sampah sembarangan masih lemah. 2. Mengurangi Penggunaan Plastik Sekali Pakai: Menggunakan tas belanja kain, botol minum isi ulang, dan peralatan makan yang bisa digunakan kembali. Melakukan Pemilahan Sampah: Memisahkan sampah organik, anorganik, dan B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) untuk memudahkan proses daur ulang. Mendaur Ulang atau Mengelola Sampah Sendiri: Menggunakan kembali barang yang masih layak, mengolah sampah organik menjadi kompos, dan mendukung bank sampah. Edukasi dan Kampanye Kesadaran: Mengajak keluarga, teman, dan komunitas untuk lebih peduli terhadap pengelolaan sampah. Mengurangi Pembelian Barang yang Tidak Perlu: Konsumsi yang lebih bijak akan mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan. 3. TPA Benowo di Surabaya menerapkan sistem waste to energy (WTE), di mana sampah diolah menjadi energi listrik. Konsep ini dapat dicontoh oleh TPA lain, namun ada beberapa tantangan: Biaya Investasi yang Besar: Tidak semua daerah memiliki anggaran untuk membangun fasilitas WTE. Ketersediaan Teknologi dan SDM: Dibutuhkan teknologi canggih dan tenaga ahli untuk mengoperasikan sistem ini. Kesadaran Masyarakat dalam Pemilahan Sampah: Agar sistem ini berjalan optimal, masyarakat harus terbiasa memilah sampah sejak dari rumah.
1.permasalahan sampah tidak terselesaikan karena kesadaran manusia akan lingkungan masih rendah.2.sebagai individu kita dapat membiasakan diri kita untuk membuang sampah pada tempatnya.3.TPA yang lain dapat mencontoh yang ada di Benowo,dan mungkin akan mengurangi sampah di lingkungan kita.
1. Dikarenakan masyarakat tidak mau memilah sampah mana yang bisa digunakan atau pun yang tidak bisa digunakan kembali oleh karena itu berbagai macam sampah tergabung kedalam tempat pembuangan sampah yang membuat bingung cara memilahnya 2. Mengurangi penggunaan barang yang berasal dari bahan plastik dan berganti menggunakan barang yang tiap hari bisa dipakai kembali 3. ya bisa, namun untuk masalah sampah masih belum bisa terselesaikan karena kurangnya kesadaran masyarakat Indonesia untuk turut serta memilah sampah ke tempat sampah yg sudah disediakan oleh pemerintah serta pengurangan penggunaan bahan plastik yang terlalu banyak
1. menurut saya penyebab permasalahan sampah masih belum dapat terselesaikan sampai saat ini adalah karna kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah dengan baik dan kebiasaan masyarakat yang masih sering membuang sampah sembarangan 2. menurut saya salah satu solusi yang baik adalah mendaur ulang sampah sehingga bisa menjadi barang yang berguna 3. Iya, mungkin itu merupakan langkah yang tepat untuk mengatasi permasalahan sampah
1. Karena orang-orang sekitar masih suka untuk membuang sampah sembarangan 2. Kita harus membuang sampah pada tempatnya, dan mengajak seluruh warga sekitar untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan sekitar. 3. ya, TPA lain dapat mencontoh seperti TPA yang ada di Benowo dan masalah pun dapat digunakan dengan baik
1. Kenapa masalah sampah kayak nggak pernah kelar? Karena masih banyak orang yang nggak sadar pentingnya ngelola sampah dengan benar. Selain itu, fasilitas pengolahan sampah di banyak tempat masih kurang, sementara jumlah sampah terus bertambah. Ditambah lagi, kebijakan pemerintah kadang belum maksimal, baik dari segi aturan maupun pelaksanaannya. 2. Apa yang bisa kita lakukan buat ngurangin sampah? -Bawa tas belanja dan botol minum sendiri biar nggak pakai plastik sekali pakai. -Pilih barang yang bisa dipakai ulang atau didaur ulang. -Pisahin sampah organik dan anorganik supaya lebih gampang didaur ulang. -Ngajakin teman dan keluarga buat lebih peduli soal sampah. -Dukung produk atau brand yang peduli lingkungan. 3. Bisa nggak sih TPA lain niru Benowo? Bisa banget, tapi nggak segampang itu. Benowo sukses karena punya teknologi dan dana yang cukup buat ubah sampah jadi listrik. Kalau TPA lain mau niru, mereka harus punya fasilitas yang memadai juga. Tapi meskipun semua TPA kayak Benowo, masalah sampah nggak bakal hilang kalau orang
1. Menurut kalian, mengapa permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan? 2. Apa langkah konkret kalian sebagai individu untuk turut serta mengurangi masalah sampah? 3. Menurut kalian, apakah TPA lain dapat mencontoh penyelesaian masalah seperti di Benowo? Dan apakah dengan begitu masalah sampah dapat terselesaikan? jawaban 1. Permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan karena beberapa faktor utama, seperti meningkatnya jumlah penduduk yang berbanding lurus dengan produksi sampah, rendahnya kesadaran masyarakat dalam memilah dan mengelola sampah, serta keterbatasan infrastruktur dan teknologi pengolahan sampah di banyak daerah. 2.○Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dengan membawa tas belanja, botol minum, dan alat makan sendiri. Memilah sampah organik dan anorganik serta mendaur ulang sampah yang masih bisa digunakan. Mengedukasi orang di sekitar tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik. Mengurangi konsumsi barang yang tidak perlu dan menerapkan prinsip reduce, reuse, recycle (3R). Mengompos sampah organik untuk mengurangi limbah rumah tangga. 3.ya
1. Masalah sampah terjadi terus menerus karna para warga masih kurang kesadaran dan tetap membuang sampah pada tempatnya. 2. saya menguraingi sampah dengan cara mengantongi sampah bila tidak ada tempat sampah dan selalu membawa tas belanja agar tidak menggunakan kresek. 3. bisa, tetapi jika hanya ada teknologi itu tetapi warga warganya masih suka membuang sampah sembarangan itu hal yang percuma.
1.Menurut saya permasalahan nya adalah dari masyarakat nya sendiri yang masih kurang dalam memilah sampah serta infrastruktur pengelolaan sampah yang tidak maksimal dan kurang merata di beberapa daerah. 2.Menurut saya mulai dari membuang sampah pada tempatnya,memilah sampah terlebih dahulu sebelum kita buang ke tempat sampah, mencoba menerapkan Sistem minim sampah,dan menjaga lingkungan tetap bersih 3.TPA Lain dapat mencontoh nya juga dalam sistem pengelolaan sampahnya,tapi ini bisa tidak efektif jika kesadaran dari masyarakat yang kurang
Menurut saya, masalah sampah tidak pernah selesai karena kurangnya kesadaran masyarakat dan sistem pengelolaan yang belum optimal. Kebiasaan membuang sampah sembarangan dan penggunaan plastik yang berlebihan juga memperburuk situasi. Saya berpendapat, sebagai individu, saya bisa mengurangi sampah dengan membawa tas belanja sendiri, menggunakan botol minum isi ulang, serta memilah sampah dari rumah. Hal kecil ini, jika dilakukan banyak orang, akan berdampak besar. Saya percaya TPA lain bisa meniru solusi di Benowo, seperti mengubah sampah menjadi energi. Namun, menurut saya, solusi ini harus didukung dengan kebiasaan memilah dan mengurangi sampah dari sumbernya agar benar-benar efektif.
1.karena adanya kekurangan kesadaran oleh masyarakat di karenakan minimnya edukasi terhadap sampah 2.membuang sampah di tempat, membawa alat makan sendiri seperti tumbler dan kotak makan, dan melakukan pengolahan limbah sampah organik maupun anorganik 3.mungkin kita bisa mencontoh terhadap tpa benowo Tetapi harus di dukung oleh masyarakat, teknologi, edukasi, dan kesadaran masing masing
1.karena adanya kekurangan kesadaran oleh masyarakat di karenakan minimnya edukasi terhadap sampah 2.membuang sampah di tempat, membawa alat makan sendiri seperti tumbler dan kotak makan, dan melakukan pengolahan limbah sampah organik maupun anorganik 3.mungkin kita bisa mencontoh terhadap tpa benowo Tetapi harus di dukung oleh masyarakat, teknologi, edukasi, dan kesadaran masing masing
1. Permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan karena masih banyak masyarakat yang kurang peduli terhadap pengelolaannya. Selain itu, sistem pengelolaan sampah di banyak daerah belum optimal, sementara jumlah sampah terus meningkat. Regulasi yang ada pun sering kali tidak ditegakkan dengan baik, sehingga kebiasaan buruk dalam membuang sampah tetap berlangsung. 2. Sebagai individu, saya bisa berkontribusi dengan mengurangi penggunaan barang sekali pakai, membawa tas belanja sendiri, menggunakan botol minum yang dapat digunakan kembali, serta memilah sampah di rumah. Jika memungkinkan, sampah organik juga dapat diolah menjadi kompos agar tidak menumpuk di tempat pembuangan akhir. 3. TPA lain sebenarnya bisa menerapkan sistem seperti di Benowo, yaitu mengolah sampah menjadi energi listrik. Namun, hal ini memerlukan biaya, teknologi, serta kesadaran masyarakat dalam memilah sampah. Meskipun solusi ini dapat mengurangi volume sampah, permasalahan tidak akan sepenuhnya terselesaikan tanpa perubahan pola konsumsi dan kebiasaan masyarakat dalam mengelola sampah dengan lebih baik.
1. Permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan karena kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik, serta kurangnya infrastruktur pengelolaan sampah yang memadai. 2. Langkah konkret yang dapat dilakukan sebagai individu untuk mengurangi masalah sampah adalah dengan melakukan 3R (Reduce, Reuse, Recycle), yaitu mengurangi penggunaan plastik, menggunakannya kembali jika memungkinkan, dan mendaur ulang sampah. 3. Ya, TPA lain dapat mencontoh penyelesaian masalah seperti di Benowo, yaitu dengan mengubah sampah menjadi energi listrik melalui Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa). Namun, perlu diingat bahwa penyelesaian masalah sampah memerlukan kerja sama dari semua pihak, termasuk masyarakat, pemerintah, dan pelaku industri.
1. Karena banyak orang yang masih tidak peduli. Banyak sampah sampah sembarangan, konsumsi barang sekali pakai terus meningkat, dan sistem pengelolaan sampah juga belum maksimal. Selain itu, kebanyakan sampah hanya ditumpuk di TPA tanpa benar-benar diolah. Kalau tidak ada perubahan besar dalam kebiasaan dan sistem, ya masalah ini akan terus ada. 2. membawa wadah sendiri dari rumah , seperti tempat makan atau minum sendiri , yang bisa di pakai berulang ulang 3. TPA lain bisa banget mencontoh TPA Benowo yang mengubah sampah jadi listrik. Itu bagus karena selain ngurangin tumpukan sampah, kita juga dapet energi tambahan. Tapi, ini bukan solusi tunggal. Kita tetap harus ngurangin sampah dari sumbernya (misalnya pakai lebih sedikit plastik), memilah sampah dengan benar, dan memperbanyak daur ulang. Jadi, kalau cuma ngandelin teknologi di TPA tanpa ubah kebiasaan kita sehari-hari, masalah sampah tetap ada.
1. Menurut saya, permasalahan tersebut seolah tidak pernah terselesaikan karena kurangnya kesadaran masyarakat, dan pengelolaan sampah yang dilakukan belum optimal. 2. Menerapkan prinsip 3R (Reuse, Reduce, Recycle), mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan menggantinya dengan produk yang ramah lingkungan, serta memilah sampah agar lebih mudah didaur ulang. 3. TPA lain bisa mencontoh penyelesaian sampah tersebut dari TPA Benowo. Tetapi hal ini juga harus didukung oleh teknologi, dan partisipasi masyarakat sekitar.
1. Permasalahan sampah tidak terselesaikan karena kurangnya kesadaran masyarakat, infrastruktur yang tidak memadai, kurangnya edukasi dan partisipasi masyarakat. 2. Langkah konkret sebagai individu: mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, membuang sampah pada tempatnya, mengompos sampah organik, mengikuti program daur ulang. 3. Ya, TPA lain dapat mencontak penyelesaian masalah seperti di Benowo dengan mengadopsi teknologi pengelolaan sampah yang baik dan meningkatkan partisipasi masyarakat. Namun, perlu perubahan perilaku masyarakat dan kerja sama yang lebih baik untuk menyelesaikan masalah sampah secara menyeluruh.
1. Menurut kalian, mengapa permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan? karena berbagai faktor yang saling berkaitan, seperti kurangnya Kesadaran Masyarakat 2. Apa langkah konkret kalian sebagai individu untuk turut serta mengurangi masalah sampah? Mengurangi (Reduce), Menggunakan Kembali (Reuse), Mendaur Ulang (Recycle), Edukasi dan Pengaruh Positif 3. Menurut kalian, apakah TPA lain dapat mencontoh penyelesaian masalah seperti di Benowo? Dan apakah dengan begitu masalah sampah dapat terselesaikan? Bisa, Meskipun WTE dapat mengurangi sampah secara signifikan, ini bukan solusi tunggal. Masalah sampah akan lebih efektif diatasi jika diiringi dengan perubahan perilaku masyarakat, peningkatan sistem daur ulang, serta pengurangan produksi sampah dari sumbernya.
1. karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk menggunakan barang yang tidak sekali pakai, selain itu juga kurangnya fasilitas pendukung dari pemerintah 2. pastinya menggunakan barang yang dapat di pakai berkali kali 3. membangun PLTSa tidak sepenuh nya menyelesaikan masalah sampah, namun juga perlu edukasi masyarakat, kebijakan pengurangan sampah, dan teknologi alternatif
1. sampah Menurut kalian, mengapa permasalahan seolah-olah tidak pernah terselesaikan?karena belum menemukan solusi yang terbaik 2. Apa langkah konkret kalian sebagai individu untuk juga mengurangi masalah sampah?zero waste dan tidak membuang sampah sembarangan 3. Menurut kalian, apakah TPA lain dapat memberikan contoh penyelesaian masalah seperti di Benowo? Dan apakah dengan begitu masalah sampah dapat terselesaikan?iya,jika masyarakat atau TPA lain mau/bisa melakukan hal yang serupa
1. Permasalahan sampah sulit terselesaikan karena beberapa hal, seperti kurangnya kesadaran masyarakat dalam memilah dan mengelola sampah, keterbatasan infrastruktur pengelolaan sampah, serta kebijakan yang masih belum optimal. Selain itu, pertumbuhan populasi dan konsumsi juga membuat masalah ini semakin kompleks. 2. Sebagai individu saya turut serta mengurangi masalah sampah dengan melakukan langkah-langkah kecil seperti, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dengan membawa tas belanja dan botol minum sendiri, memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang-barang yang masih bisa digunakan, dan turut mengedukasi orang sekitar tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik. 3. TPA lain bisa mencontoh Benowo, terutama dalam mengadopsi teknologi Waste-to-Energy (WTE) yang mengubah sampah menjadi energi listrik. Namun, ini bukan solusi tunggal karena produksi sampah terus meningkat. Perlu ada pendekatan yang lebih komprehensif, seperti pengurangan sampah dari sumbernya, peningkatan sistem daur ulang, dan perubahan pola konsumsi masyarakat agar masalah sampah bisa benar-benar teratasi.
1.Masalah sampah sulit diselesaikan karena kurangnya kesadaran masyarakat, sistem pengelolaan yang belum optimal, kebijakan yang kurang tegas, serta peningkatan produksi sampah seiring pertumbuhan populasi dan konsumsi. 2.Individu dapat mengurangi sampah dengan cara: 1.Kurangi penggunaan barang sekali pakai. 2.Gunakan kembali barang sebelum dibuang. 3.Daur ulang sampah yang bisa diolah kembali. 4.Olah sampah organik menjadi kompos. 5. Gunakan tas belanja, botol, dan alat makan pribadi. 3.Tidak
1. Permasalahan sampah terus berlanjut karena berbagai faktor, seperti peningkatan jumlah penduduk yang berbanding lurus dengan produksi sampah, kurangnya kesadaran masyarakat dalam memilah dan mengelola sampah, serta keterbatasan fasilitas pengolahan sampah yang ramah lingkungan. Selain itu, kebijakan dan regulasi yang belum diterapkan secara maksimal juga menjadi hambatan dalam menyelesaikan masalah ini. 2. Menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dalam kehidupan sehari-hari, Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dengan membawa tas belanja sendiri, botol minum, dan alat makan pribadi, Membiasakan memilah sampah organik dan anorganik untuk memudahkan proses daur ulang. 3. TPA lain bisa mencontoh sistem pengelolaan di Benowo, terutama dalam memanfaatkan teknologi untuk mengubah sampah menjadi energi. Namun, penyelesaian masalah sampah tidak hanya bergantung pada pengelolaan di TPA, tetapi juga pada perubahan pola konsumsi dan kebiasaan masyarakat. Jika kesadaran masyarakat meningkat dan pemerintah mendukung dengan kebijakan yang efektif, maka permasalahan sampah dapat lebih teratasi.
1.karena adanya kekurangan kesadaran oleh masyarakat di karenakan minimnya edukasi terhadap sampah 2.membuang sampah di tempat,membawa alat makan sendiri seperti tumbler dan kotak makan,dan melakukan pengolahan limbah sampah organik maupun anorganik 3.mungkin kita bisa mencontoh terhadap tpa benowo Tetapi harus di dukung oleh masyarakat,teknologi,edukasi,dan kesadaran masing masing
1.Permasalahan sampah sering kali tampak tidak pernah terselesaikan karena beberapa faktor. Pertama, pertumbuhan populasi yang cepat meningkatkan jumlah sampah yang dihasilkan. Kedua, kurangnya infrastruktur pengelolaan sampah yang memadai membuat penanganan sampah menjadi tidak efektif. Ketiga, kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik masih rendah, sehingga praktik pembuangan sampah sembarangan masih sering terjadi. Selain itu, kebijakan dan regulasi yang ada mungkin belum cukup kuat atau tidak diterapkan dengan konsisten. Semua faktor ini berkontribusi pada permasalahan sampah yang terus berlanjut.l 2.Yaitu dengan Mengurangi Penggunaan Plastik Sekali Pakai,Membeli Produk Ramah Lingkungan,Edukasi dan Kampanye,Mengurangi Konsumsi 3.Ya,TPA lain dapat mencontoh penyelesaian masalah seperti di Benowo jika metode yang digunakan terbukti efektif dan sesuai dengan kondisi setempat. Di Benowo, pendekatan yang digunakan mungkin melibatkan teknologi pengolahan sampah yang canggih, manajemen yang baik, serta partisipasi aktif dari masyarakat. Jika TPA lain dapat mengadopsi strategi serupa dan menyesuaikannya dengan kebutuhan lokal, maka ada kemungkinan besar masalah sampah dapat lebih terkelola dengan baik. Namun, penting juga untuk mempertimbangkan faktor-faktor seperti anggaran, infrastruktur, dan kebijakan pemerintah setempat agar solusi tersebut dapat diimplementasikan dengan sukses.
1. Menurut saya permasalahan sampah tidak pernah terselesaikan karena kurangnya kesadaran diri terhadap dampak - dampak yang dihasilkan oleh sampah, bukan hanya membuangnya saja tetapi kurangnya kesadaran pemilahan sampah juga dapat menjadi salah satu penyebab masalah sampah tidak terselesaikan. 2. Sebagai individu langkah konkret yang bisa dilaksanakan yaitu terutama sebelum membuang sampah sebaiknya dipilah dulu, tidak membuang sampah sembarangan, dan tidak memakai plastik sekali pakai. 3. TPA lain bisa saja mencontoh TPA Benowo tetapi harus disesuaikan oleh kondisi masing-masing. Menurut saya dengan adanya TPA lain yang mencontoh TPA Benowo bisa jadi mengurangi permasalahan sampah tetapi itu semua harus diimbangi oleh kesadaran masyarakat.
1. Permasalahan mengenai sampah masih terus berlanjut, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: kurangnya kesadaran masyarakat, pertumbuhan penduduk yang melaju pesat, dan pengolahan sampah yang masih belum optimal 2. Menerapkan 3R dalam kehidupan sehari-hari 3. TPA lain dapat mencontoh kiat yang dilakukan TPA Benowo dalam mengurangi sampah plastik, namun juga diiringi oleh edukasi terhadap masyarakat guna menumbuhkan kepedulian mengenai permasalahan sampah plastik.
1. Menurut kalian, mengapa permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan? Jawab: Karena masih banyak masyarakat yang acuh tak acuh terhadap sampah di sekitar dan kebiasaan masyarakat membuang sampah dengan tidak dipilah terlebih dahulu dengan alasan "kan ada tukang sampah" Padahal kebanyakan tukang sampah aja juga enggan untuk memilah sampah yang dipungut. Selain itu juga karena kurangnya perhatian pemerintah terhadap sampah dan masyarakat membuat masalah sampah seolah tidak terselesaikan. 2. Apa langkah konkret kalian sebagai individu untuk turut serta mengurangi masalah sampah? Jawab: Mungkin saya akan mencontohkan kepada masyarakat jika ada sampah disekitar, akan saya pilah sesuai kategori sampahnya ke tempat sampah yang sesuai. Karena saya tidak bisa untuk menghakimi oranglain, maka saya tidak perlu untuk menjadi salah satu dari mereka. 3. Menurut kalian, apakah TPA lain dapat mencontoh penyelesaian masalah seperti di Benowo? Dan apakah dengan begitu masalah sampah dapat terselesaikan? Jawab: Ya, karena sampah yang tidak terpakai dan menumpuk di suatu tempat sangat mengganggu lingkungan hidup bermasyarakat, terutama baunya. Jika diselesaikan dengan cara tersebut, setidaknya ada manfaat yang bisa dirasakan dari sampah sampah tersebut.
1. Karna kurang nya kesadaran masyarakat tentang kepedulian mereka terhadap sampah dan kurang nya cara untuk menanggulangi sampah yang menumpuk. 2. Saya selalu memaksimalkan diri saya untuk selalu membawa kotak makan dan botol dari rumah untuk mengurangi sampah plastik. Dengan hal - hal kecil ini menunjukkan kita peduli terhadap sampah dan usaha untuk tidak ikut menambah populasinya. 3. Dengan adanya TPA di Benowo cara untuk menanggulangi sampah agar tidak semakin banyak. Tetapi, masalah sampah pastinya tersebar luas di seluruh Indonesia. Mungkin seluruh Indonesia bisa menjadikan ini contoh tapi juga dikondisikan sesuai kondisi daerah masing-masing
1. Masalah sampah kompleks karena pertumbuhan populasi, kurangnya kesadaran, infrastruktur terbatas, kebijakan belum optimal, dan perubahan gaya hidup. 2.Terapkan 3R (Reduce, Reuse, Recycle), bawa tas belanja sendiri, kurangi plastik sekali pakai, pilah sampah, dan edukasi masyarakat. 3. TPA Benowo bisa jadi contoh dengan teknologi modern dan pemanfaatan gas metan. Namun, perlu investasi dan teknologi tinggi. Penyelesaian masalah sampah butuh perubahan perilaku, kebijakan, dan sinergi dari berbagai pihak.
1. Karena setiap manusia pasti hidupnya menghasilkan sampah & tak luput dari kehidupan sehari-hari 2. Menerapkan 3R (Reduce, Reuse, Recycle), serta menggunakan barang" yang ramah lingkungan/ bisa digunakan kembali 3. Bisa, jika ada kesadaran masing" dari setiap TPA lain
1.kurangnya kesadaran dari masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya dan pengelolaan sampah yg kurang baik 2.dengan membuang sampah pada tempatnya dan selalu menjaga kelestarian lingkungan sekitar 3.bisa, dengan kesadaran dan mencontoh bagaimana cara yg baik dalam pengelolaan sampah
1. Permasalahan sampah seolah-olah tidak pernah terselesaikan karena beberapa faktor utama: kurangnya kesadaran masyarakat, sistem pengelolaan yang belum optimal, peningkatan jumlah penduduk yang berbanding lurus dengan produksi sampah, serta keterbatasan teknologi dan infrastruktur dalam pengelolaan sampah. Selain itu, kebiasaan konsumtif dan kurangnya regulasi yang ditegakkan dengan tegas juga berkontribusi pada masalah ini. 2. Langkah konkret sebagai individu untuk mengurangi masalah sampah meliputi: Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dengan membawa tas belanja sendiri. Memilah sampah organik dan anorganik di rumah. Menggunakan kembali barang-barang yang masih bisa dipakai (reuse). Mendaur ulang sampah yang memungkinkan (recycle). Mengedukasi orang sekitar tentang pentingnya pengelolaan sampah. Mengurangi pembelian barang yang tidak perlu untuk menekan produksi sampah. 3. TPA lain bisa mencontoh model pengelolaan seperti di Benowo, yang menerapkan teknologi pemanfaatan sampah menjadi energi listrik (waste-to-energy). Namun, penerapannya perlu menyesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing, baik dari segi infrastruktur, teknologi, maupun kebijakan pemerintah setempat. Jika sistem seperti ini diterapkan secara luas, masalah sampah bisa lebih terkendali, tetapi tetap perlu dibarengi dengan perubahan perilaku masyarakat dan kebijakan yang mendukung pengurangan sampah dari sumbernya.
1. Masalah sampah tidak terselesaikan karena kurang kesadaran masyarakat dan produksi sampah yang meningkat. 2. Langkah yang saya lakukan untuk turut serta mengurangi masalah sampah adalah menggunakan wadah makanan yang bisa dipakai kembali atau tidak memakai plastik maupun wadah yang sekali pakai, membawa tas belanjaan dari rumah untuk mengurangi kantong plastik, dan memilah sampah plastik yang bisa didaur ulang. 3. Menurut pendapat saya TPA lain bisa mencontoh penyelesaian masalah sampah seperti di Benowo. Solusi tersebut bisa membantu, namun kesadaran masyarakat tetap menjadi peran penting dalam menyelesaikan masalah ini.
1. Permasalahan Sampah yang Tidak Pernah Terselesaikan Menurut saya, permasalahan sampah seolah-olah tidak pernah terselesaikan karena beberapa alasan: a. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik. b. Kurangnya infrastruktur pengelolaan sampah yang memadai. c. Kurangnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah. d. Kurangnya pengawasan dan penegakan hukum terhadap pelanggaran pengelolaan sampah. 2. Langkah Konkret sebagai Individu untuk Mengurangi Masalah Sampah Sebagai individu, saya dapat melakukan beberapa langkah konkret untuk mengurangi masalah sampah: a. Mengurangi penggunaan plastik dan bahan-bahan lain yang tidak dapat didaur ulang. b. Membuat kompos dari sampah organik. c. Menggunakan tas belanja yang dapat digunakan kembali. d. Menghindari membeli produk yang memiliki kemasan yang berlebihan. e. Mengikuti program daur ulang dan pengelolaan sampah yang diselenggarakan oleh pemerintah atau masyarakat. 3. TPA Lain sebagai Contoh Penyelesaian Masalah Sampah Menurut saya, TPA lain dapat memberikan contoh penyelesaian masalah sampah jika: a. Mereka memiliki teknologi pengelolaan sampah yang canggih dan efektif. b. Mereka memiliki sistem pengelolaan sampah yang terintegrasi dan terkoordinasi dengan baik. c. Mereka memiliki kesadaran dan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pengelolaan sampah. d. Mereka memiliki pengawasan dan penegakan hukum yang ketat terhadap pelanggaran pengelolaan sampah. Namun, perlu diingat bahwa penyelesaian masalah sampah tidak hanya bergantung pada TPA, tetapi juga memerlukan peran serta dan kesadaran masyarakat yang tinggi dalam pengelolaan sampah.
1. Masalah sampah terus berlanjut karena kesadaran masyarakat masih rendah, pengelolaan yang belum maksimal, dan produksi sampah yang terus meningkat. 2. Saya sudah membawa botol dan tempat makan sendiri untuk mengurangi sampah plastik. Selain itu, saya bisa mulai memilah sampah dan mendukung program daur ulang. 3. TPA lain bisa mencontoh sistem di Benowo, tetapi keberhasilannya tergantung pada dukungan pemerintah, masyarakat, dan infrastruktur yang tersedia. Meskipun begitu, solusi ini bisa membantu mengurangi masalah sampah secara efektif.
1.Masalah sampah terus berlanjut karena volume sampah meningkat, pengelolaan yang belum optimal, dan rendahnya kesadaran masyarakat dalam memilah sampah serta ketergantungan pada plastik sekali pakai. 2.Mengurangi penggunaan plastik, memilah sampah, mendaur ulang, memilih barang tahan lama, dan mengedukasi lingkungan sekitar. 3.TPA lain bisa mencontoh Benowo dengan teknologi pengolahan sampah yang ramah lingkungan, namun tantangannya adalah biaya tinggi dan kesadaran masyarakat. Pembenahan pengelolaan sampah memerlukan dukungan teknologi dan pola konsumsi yang lebih baik.
1. menurut saya, kurangnya rasa tanggung jawab terhadap sampah masing-masing kemudian tanpa khawatir membuang sampah sembarangan, tidak terbiasa membawa wadah dari rumah sehingga memakai plastik yang berakhir jadi sampah. 2. membawa wadah sendiri dari rumah, tidak membuang sampah sembarangan, mengingatkan orang-orang sekitar untuk segera membuang sampah ditempatnya, membuat kreativitas dari sampah 3. menurut saya, TPA Benowo dapat dicontoh karena mengatasi masalah penumpukan sampah yang terjadi tiap-tiap daerah.
1. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah dengan baik. 2. Mengurangi pemakaian sampah yang berlebihan serta mengelolanya dengan baik 3. Mungkin bisa
1. Permasalahan sampah seakan tidak pernah selesai karena masih banyak masyarakat yang kurang peduli, sistem pengelolaan yang belum maksimal, serta produksi sampah yang terus meningkat tanpa diimbangi dengan solusi yang efektif. 2. Sebagai individu, saya bisa berkontribusi dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, memilah sampah sebelum dibuang, mendaur ulang, serta memilih produk yang lebih ramah lingkungan. 3. TPA lain bisa mencontoh pengelolaan sampah di Benowo yang mengubah sampah menjadi energi. Namun, keberhasilannya tetap bergantung pada dukungan teknologi, kebijakan pemerintah, dan kesadaran masyarakat. Jika semua pihak berperan aktif, masalah sampah dapat lebih terkendali.
1. Hal tersebut dikarenakan kurangnya pemahaman masyarakat sekitar tentang kebersihan lingkungan. 2. Kesadaran untuk menghindari penggunaan plastik secara berlebihan dimulai dari diri sendiri, menjadi salah satu solusinya. Sebagai individu, saya menerapkan beberapa hal, seperti membawa kantong belanja sendiri, membawa botol minum atau tumbler, tidak menggunakan sedotan plastik, hindari membeli makanan dan minuman kemasan plastik, dan mengkreasikan sampah plastik menjadi hiasan atau barang lain yang dibutuhkan di rumah. 3. Dengan apa yang telah dilakukan oleh TPA Benowo, seharusnya bisa menjadi contoh dan teladan bagi penggerak lingkungan dan pengurus TPA lainnya. Meskipun program ini dijalankan, harus diimbangi dengan peran aktif masyarakat mengurangi penggunaan sampah.
1.permasalahan sampah akan terus berlanjut karena kurangnya kesadaran dari masyarakatnya sendiri sistem pengelolaan yang belum optimal dan pola konsumsi yang menghasilkan banyak limbah 2.Sebagai individu, saya dapat mengurangi sampah dengan menerapkan gaya hidup minim sampah / Zero Waste seperti membawa tas belanja sendiri, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, memilah sampah, serta mendaur ulang atau menggunakan kembali barang yang masih bisa dimanfaatkan. 3.TPA lain bisa mencontoh Benowo, tapi teknologi saja tidak cukup. Edukasi, daur ulang, dan pengurangan sampah dari sumbernya tetap kunci utama.
1. Menurut kalian, mengapa permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan? Menurut saya, permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan karena masih banyak masyarakat kurang sadar diri terhadap kebersihan lingkungan. Semoga makin kesini masyarakat lebih peka terhadap kebersihan lingkungan, karena pemerintah juga sudah mengadakan edukasi. 2. Apa langkah konkret kalian sebagai individu untuk turut serta mengurangi masalah sampah? Buang sampah pada tempatnya, jika ada sampah dekat kita langsung kita ambil dan buang pada tempat sampah, mengurangi menggunakan sampah plastik, tidak membuang sampah di sungai 3. Menurut kalian, apakah TPA lain dapat mencontoh penyelesaian masalah seperti di Benowo? Dan apakah dengan begitu masalah sampah dapat terselesaikan? Menurut saya, bisa aja TPA lain mencontoh penyelesaian masalah seperti Benowo, karena itu adalah hal kebaikan terhadap kebersihan lingkungan. Jika seperti itu, maka masalah sampah bisa terselesaikan secara bertahap.
1. Menurut kalian, mengapa permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan? Menurut saya masalah mengenai sampah tidak bisa langsung terselesaikan karena kita terutama manusia masih menghasilkan sampah sehari harinya, terutama sampah plastik yang sulit terurai. karena kebanyakan kemasan dari makanan atau minuman ini masih banyak yang menggunakan plastik. 2. Apa langkah konkret kalian sebagai individu untuk turut serta mengurangi masalah sampah? pastinya membuang sampah selalu pada tempatnya, membawa kantong belanja yang dapat digunakan berkali kali (bukan kantong plastik) jika ingin belanja di minimarket ataupun toko lainnya 3. Menurut kalian, apakah TPA lain dapat mencontoh penyelesaian masalah seperti di Benowo? Dan apakah dengan begitu masalah sampah dapat terselesaikan? Menurut saya, iya TPA lain dapat mencontoh penyelesaian seperti di benowo, namun belum tentu masalah sampah terselesaikan sepenuhnya, terutama di Indonesia, yang banyak dari masyarakatnya masih belum peduli sampah. dan masih ada yang membuang sampah sembarangan
1.) karena kurangnya kesadaran masyarakat, infrastruktur pengolahan yang buruk ,dan pola konsumsi yang menghasilkan banyak limbah 2.) memilah sampah dan mendaur ulang barang yang masih bisa digunakan sertaMembuang sampah pada tempatnya, menggunakan kantong belanja dan tidak menggunakan kantong plastik, menasehati orang yang membuang sampah sembarangan 3.) kemungkinan bisa terjadi , tetapi harus didukung dengan edukasi pengurangan sampah
1. Kurangnya kesadaran masyarakatnya. Dan saat terjadinya musibah akibat sampah seperti banjir, masyarakat hanya bisa menyalahkan masyarakat 2. Buka pikiran, perluas wawasan, tingkatkan kesadaran 3. Iya, TPA lain sangat bisa mencontohnya. Apakah dapat menyelesaikan persoalan? Jawabannya tergantung, karena bisa jadi karena masyarakat tahu akan hal ini, mereka malah mengentengkan dan semakin semena mena
1. Karena kurangnya kesadaran masyarakat atas perbuatannya untuk membuang sampah pada tempatnya 2. Membuang sampah pada tempatnya juga bisa dimulai dari diri sendiri juga menjaga kebersihan tempat tinggal juga merupakan salah satunya 3. Sebenarnya masih ada kemungkinan besar TPA lain menerapkan sistem yang sama tetapi hal tersebut sangat susah dilakukan karena keterbatasan anggaran yang bisa dikerahkan terkadang juga biasanya kurang dukungan dari pemerintah setempat, tetapi terlepas dari semua itu juga jika berhasil di lakukan akan berdampak besar di kehidupan kita
Terkait topik pengelolaan sampah di TPA Benowo yang dijadikan percontohan nasional, berikut tanggapan saya: 1. Mengapa permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan? Permasalahan sampah sulit diselesaikan karena kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah dari sumbernya. Selain itu, tidak semua daerah memiliki infrastruktur dan teknologi pengolahan sampah yang memadai seperti di TPA Benowo, sehingga sampah terus menumpuk di banyak tempat. 2. Langkah konkret sebagai individu untuk mengurangi masalah sampah: Saya akan mulai dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, memilah sampah di rumah, mendukung dan aktif dalam kegiatan bank sampah, serta mengompos sampah organik. Langkah ini bisa membantu mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA. 3. Apakah TPA lain dapat mencontoh penyelesaian masalah seperti di Benowo? Ya, TPA lain dapat mencontoh pengelolaan sampah di TPA Benowo, terutama teknologi pengolahan sampah menjadi listrik dan pemanfaatan air lindi. Jika diterapkan secara luas, hal ini bisa mengurangi masalah sampah secara signifikan, namun juga membutuhkan dukungan pemerintah dan masyarakat. Dengan langkah-langkah seperti yang diterapkan di TPA Benowo, masalah sampah di Indonesia dapat dikelola lebih baik dan mungkin terselesaikan dalam jangka panjang.
1. Karena orang-orang sekitar masih suka untuk membuang sampah sembarangan 2. Kita harus membuang sampah pada tempatnya, dan mengajak seluruh warga sekitar untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan sekitar. 3. ya, TPA lain dapat mencontoh seperti TPA yang ada di Benowo dan masalah pun dapat digunakan dengan baik
1. Karena banyaknya yg mengonsumsi dari makanan kemasan seperti fastfood, infrastruktur buruk, dan masyarakat yang tidak peduli terhadap lingkungan. 2. membuang sampah pada tempatnya dan memungut sampah apabila ada disekitar kita lalu membuangnya di tempat sampah(LiSa) 3. TPA lain bisa juga mencontoh TPA di benowo untuk mengolah sampah menjadi energi, tetapi masalah sampah tidak bisa terselesaikan karena sampah tidak punya ktp akan menjadi seperti sungai citarum yang dikirimkan dari daerah lain. Mungkin dalam lingkup tanah bukan air itu bisa dikurangi bukan diselesaikan, harus dari masyarakatnya dahulu
1.) Permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan karena kurangnya kesadaran masyarakat akan sampah itu sendiri. Masyarakat masih sering membuang sampah sembarangan, tidak memilah sampah, dan memakai barang sekali pakai yang meningkatkan jumlah sampah. Selain itu, sistem pengelolaan sampah masih kurang baik. Dan tingkat konsumsi masyarakat yang tinggi menambah jumlah sampah. 2.) Tidak menggunakan barang sekali pakai, mengurangi penggunaan plastik, memilah sampah, mendaur ulang sampah yang dapat dimanfaatkan kembali. 3.) TPA lain dapat mencontoh TPA Benowo dalam memanfaatkan sampah menjadi sumber energi. Tentunya hal ini juga dapat disesuaikan kembali sesuai daerah masing-masing. Tapi, agar masalah sampah bisa terselesaikan, peran masyarakat juga oenting.
1. karena masih banyak orang yang tetap menggunakan wadah berbahan dasar plastik sekali pakai tanpa memperhitungkan dampak yang akan terjadi jika dilakukan secara terus menerus 2. membawa tas belanja sendiri dari rumah saat berbelanja di super market, membiasakan diri membawa wadah dari rumah 3. TPA lain bisa mencontoh cara menyelesaikan masalah yang dilakukan oleh benowo, namun kita harus tetap memberikan edukasi, daur ulang sampah dan pengurangan penggunaan sampah pada kehidupan sehari hari agar upaya tersebut berjalan dengan baik dan benar
1.karena kesadaran dan kebiasaan masyarakat yang rendah serta Kurangnya Regulasi yang Ketat dan Penegakan Hukum 2.Mengurangi Penggunaan Plastik Sekali Pakai, Memilah dan Mendaur Ulang Sampah, Menerapkan Konsep Zero Waste 3.Ya, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) lain dapat mencontoh penyelesaian masalah seperti yang diterapkan di TPA Benowo, Surabaya, yang berhasil mengelola sampah menjadi energi listrik (waste to energy). Namun, ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan
1. Menurut kalian, mengapa permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan? karena kurangnya kesadaran masyarakat dan pengolahan sampah yang buruk membuat permasalahan sampah tidak pernah terselesaikan 2. Apa langkah konkret kalian sebagai individu untuk turut serta mengurangi masalah sampah?membuang sampah, mengurangi sampah plastik atau menggunakan wadah dari rumah yang cenderung lebih aman , dan mendaur ulang sampah 3. Menurut kalian, apakah TPA lain dapat mencontoh penyelesaian masalah seperti di Benowo? Dan apakah dengan begitu masalah sampah dapat terselesaikan? TPA lain dapat mencontoh seperti Benowo namun , tetapi tetap ada kesadaran masyarakat untuk memilah sampah ataupun membuang sampah pada tempatnya
1. Masalah sampah yang tidak pernah selesai karena masih banyak orang yang membuang sampah sembarangan dan juga masih banyak orang yang tidak sadar atas sampahnya sendiri. 2. Memilih dan memilah sampah 3. Bisa, tetapi untuk masalah sampah mungkin belum bisa terlalu terselesaikan karena sampah banyak jenisnya terutama sampah yang sudah didaur ulang
1. Masalah sampah tidak pernah selesai karena banyak orang masih buang sampah sembarangan dan kurang peduli lingkungan. 2. membawa botol minum sendiri, pakai tas belanja kain, dan memilah sampah di rumah. 3. sistem di Benowo harus didukung kesadaran masyarakat biar masalah sampah bener-bener bisa selesai.
1.Menurut saya karena sampah adalah masalah yang tergantung pada masing-masing individu. Sebanyak apapun kebijakan pemerintah, namun jika masyarakat tidak memiliki kesadaran pada dirinya masing masing, maka semua kebijakan tersebut tidak dapat berjalan. Karena hal itu lah masalah sampah sulit terselesaikan. 2. Langkah konkret yang dapat kita lakukan yang pertama tentunya membuang sampah pada tempat yang disediakan. Yang kedua memilah sampah saat kita akan membuangnya, antara sampah organik dan anorganik. Yang ketiga mengurangi pemakaian sampak anorganik seperti plastik, kita dapat menggunakan bahan yang lain seperti kertas yang dapat diuraikan. 3. Ya. TPA lain dapat mencontoh penyelesaian seperti di Benowo, namun hal tersebut mungkin hanya bisa mengurangi masalah sampah. Namun, belum tentu dapat menyelesaikan masalah sampah.
1. Permasalahan sampah sulit terselesaikan karena kurangnya kesadaran masyarakat, sistem pengelolaan yang belum optimal, serta kebijakan yang kurang tegas. 2. Mengurangi sampah plastik sekali pakai, memilah sampah, mendaur ulang atau mengompos, menyebarkan kesadaran, dan mendukung produk ramah lingkungan. 3. TPA lain bisa mencontoh Benowo, tetapi butuh investasi teknologi, dukungan pemerintah, dan partisipasi masyarakat. Jika diterapkan luas dengan kebijakan yang kuat, masalah sampah bisa berkurang, meski tetap butuh perubahan gaya hidup.
1.Masalah sampah terus berlanjut karena volume sampah meningkat, pengelolaan yang belum optimal, dan rendahnya kesadaran masyarakat dalam memilah sampah serta ketergantungan pada plastik sekali pakai. 2.Mengurangi penggunaan plastik, memilah sampah, mendaur ulang, memilih barang tahan lama, dan mengedukasi lingkungan sekitar. 3.TPA lain bisa mencontoh Benowo dengan teknologi pengolahan sampah yang ramah lingkungan, namun tantangannya adalah biaya tinggi dan kesadaran masyarakat. Pembenahan pengelolaan sampah memerlukan dukungan teknologi dan pola konsumsi yang lebih baik. Dengan begitu masalah sampah dapat terselesaikan
MOCH RIZKI RAMADHANI M. 27/X-3 1. Masalah sampah terus ada karena kurangnya kesadaran masyarakat, infrastruktur pengelolaan yang buruk, dan pola konsumsi yang menghasilkan banyak limbah. 2.Langkah konkret yang bisa dilakukan: memilah sampah dari rumah, mengurangi plastik sekali pakai, mendaur ulang barang yang bisa digunakan lagi, serta ikut program bank sampah atau kompos. 3.Bisa, tapi harus didukung dengan edukasi, pengurangan sampah dari sumbernya, dan kebijakan yang konsisten.
1.karena kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengolah sampah 2.membuang sampah pada tempatnya, mengurangi penggunaan sampah, mendukung produk ramah lingkungan ,dan mendaur ulang sampah 3. TPA lain juga bisa Jika diterapkan dengan baik, pengolahan sampah menjadi energi bisa menjadi solusi jangka panjang dalam mengurangi tumpukan sampah. Namun, tanpa kesadaran masyarakat untuk memilah dan mengurangi sampah, masalah ini tidak akan sepenuhnya terselesaikan
1. Permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan karena kurangnya kesadaran masyarakat dalam memilah sampah, keterbatasan fasilitas pengelolaan sampah yang modern, serta meningkatnya produksi sampah seiring pertumbuhan populasi dan konsumsi. 2. Sebagai individu, langkah konkret yang bisa dilakukan adalah mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, memilah sampah organik dan anorganik, serta mendukung program daur ulang seperti Bank Sampah. 3. TPA lain bisa mencontoh metode TPA Benowo, tetapi penerapannya memerlukan komitmen pemerintah dan investasi teknologi. Meskipun tidak bisa sepenuhnya menghilangkan masalah sampah, cara ini dapat mengurangi dampak lingkungan dan memanfaatkan sampah sebagai sumber energi.
1. Karena, banyaknya faktor yang mempengaruhi hal tersebut tidak pernah terselesaikan, seperti faktor manusia yang lalai dalam mematuhi peraturan membuang sampah sesuai tempatnya. 2. Dengan menerapkan program lingkungan yang ada di sekolah SMAN 1 GIRI seperti Mawadah (Membawa Wadah Dari Rumah), Lisa (Lihat Sampah), Kurasaki (Kurangi Sampah di Sekitar Kita) 3. Bisa saja, yang diberlakukan seperti di Benowo cukup sederhana dan siapapun bisa mencoba. Kemungkinan berhasil dalam menyelesaikan permasalahan sampah ini dapat diselesaikan jika populasi manusia menerapkan sistem seperti itu.
1. Karena masyarakat Indonesia yang memiliki kebiasaan membuang sampah sembarangan. 2. Saya akan mulai dengan membuang sampah pada tempatnya dan menjaga lingkungan sekitar. 3. TPA lain dapat mencontoh TPA Benowo,karena ini sangat membantu mengurangi masalah sampah yang ada di Indonesia.Akan tetapi itu belum cukup untuk memperbaiki sepenuhnya masalah sampah yang ada di Indonesia .
1. Karena kurangnya kesadaran masyarakat. 2. Menetapkan gaya hidup minim sampah seperti mengurangi pemakaian plastik sekali pakai, membawa tumbler & tempat makan sendiri, dan memanfaatkan kembali barang yang masih bisa digunakan. 3. Menurut saya, TPA lain dapat mencontoh TPA Benowo tetapi permasalahan sampah tetap tidak akan terselesaikan apabila masyarakat setempat tidak mendukung aksi tersebut.
1. Masalah sampah terus ada karena kurangnya kesadaran masyarakat, infrastruktur pengelolaan yang buruk, dan pola konsumsi yang menghasilkan banyak limbah. 2. Langkah konkret: mengurangi plastik sekali pakai, memilah sampah, mengompos, mendukung produk ramah lingkungan, dan mengedukasi orang sekitar. 3. TPA lain bisa mencontoh Benowo, tapi teknologi saja tidak cukup. Edukasi, daur ulang, dan pengurangan sampah dari sumbernya tetap kunci utama.
1. Banyak masyarakat masih membuang sampah tidak pada tempatnya dan belum terbiasa memilah sampah. 2. memilah sampah dan mendaur ulang barang yang masih bisa digunakan serta membawa tas belanja sendiri untuk menggantikan bungkus plastik/kresek, membawa tumbler/botol minum, dan peralatan makan 3. Iya tpa lain bisa mencontoh Namun, meskipun solusi seperti di Benowo bisa mengurangi dampak sampah, ini bukan satu-satunya solusi. Pengelolaan sampah harus dilakukan secara menyeluruh, dari pengurangan konsumsi, hingga pemanfaatan sampah menjadi energi.
1. Permasalahan tentang sampah tak pernah terselesaikan disebabkan oleh penggunaan sampah plastik yang berlebih, kurangnya pengelolaan lingkungan dan kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menggunakan kesadaran 3R yaitu Reuse, Reduce dan Recycle. Kepadatan penduduk di dunia juga menjadi faktor yang mendukung untuk permasalahan tentang sampah yang tak pernah terselesaikan ini. 2. Mengurangi penggunaan barang sekali pakai, contohnya keresek diganti dengan tas kain. Mengganti kemasan pada makanan atau minuman dengan tumblr yang dibawa dari rumah untuk mengurangi penggunaan plastik. 3. TPA lain bisa mencontoh Benowo namun tanpa adanya kesadaran dari masyarakat seluruh dunia tentang sampah yang seiring waktu terus menumpuk maka hal tersebut sia sia, maka dari itu peran aktif masyarakat dalam berpartisipasi mengurangi sampah sangat membantu TPA yang lain juga.
1. Menurut kalian, mengapa permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan? 2. Apa langkah konkret kalian sebagai individu untuk turut serta mengurangi masalah sampah? 3. Menurut kalian, apakah TPA lain dapat mencontoh penyelesaian masalah seperti di Benowo? Dan apakah dengan begitu masalah sampah dapat terselesaikan? Jawaban: 1. Masalah sampah terus ada karena jumlahnya banyak, masyarakat kurang sadar memilah, dan sistem pengelolaannya belum maksimal. 2. Aku bisa memilah sampah, mendukung Bank Sampah, dan mengurangi penggunaan barang sekali pakai. 3. TPA lain bisa meniru Benowo, tapi butuh dukungan infrastruktur dan masyarakat. Kalau diterapkan luas, masalah sampah bisa berkurang, tapi belum tentu sepenuhnya hilang.
1. kurangnya kesadaran dan disiplin dari masyarakat sekolah dan juga sistem pengelolaan sampah yang belum optimal 2. mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dengan membawa tas belanja sendiri dan menggunakan tumbler dan memilah sampah dengan baik dan benar 3. TPA lain dapat mencontoh model pengelolaan sampah di Benowo, yang mengubah sampah menjadi energi listrik. Namun, penerapan ini membutuhkan komitmen pemerintah dan investasi yang cukup besar. Selain itu, meskipun model ini membantu mengurangi volume sampah, solusi jangka panjang tetap harus dimulai dari sumbernya, yaitu pengurangan produksi sampah, sistem daur ulang yang lebih baik, dan perubahan kebiasaan masyarakat dalam mengelola sampah. Dengan kombinasi berbagai solusi ini, masalah sampah dapat dikurangi secara signifikan.
1.karena masyarakat indonesia rata rata belum bisa membuang dan memilah sampah pada tempatnya 2.harus mulai membiasakan membuang sampah pada tempatnya 3.harus dicontoh, pasti masalah tentang sampah akan terselesaikan
1. Karena kurangnya kesadaran masyarakat atas perbuatannya untuk membuang sampah pada tempatnya 2. Membuang sampah pada tempatnya juga bisa dimulai dari diri sendiri juga menjaga kebersihan tempat tinggal juga merupakan salah satunya 3. Sebenarnya masih ada kemungkinan besar TPA lain menerapkan sistem yang sama tetapi hal tersebut sangat susah dilakukan karena keterbatasan anggaran yang bisa dikerahkan terkadang juga biasanya kurang dukungan dari pemerintah setempat, tetapi terlepas dari semua itu juga jika berhasil di lakukan akan berdampak besar di kehidupan kita
Permasalahan sampah seolah tak pernah selesai karena di dunia ini makhluk hidup nya selalu bertambah. Dengan bertambahnya makhluk hidup, maka akan terus menerus menambah jumlah sampah yang ada di dunia. Sampah-sampah yang sejak dulu saja belum dapat ditangani, ditambah lagi dengan sampah yang sekarang, dan sampai sekarang pun masih belum ada penanganan yang tepat untuk mengatasi masalah sampah ini. Langkah konkret yang dapat dilakukan sebagai individu mengenai sampah adalah dengan mengurangi penggunaan barang sekali pakai, lebih baik menggunakan barang yang dapat digunakan berkali-kali atau sampai selamanya (sampai rusak) terutama pada penggunaan bungkus makanan sekali pakai. TPA lain dapat melakukan hal yang sama seperti di TPA Benowo apabila masyarakat nya mendukung dan juga ada penggerak nya. Mungkin dalam waktu dekat, permasalahan ini tidak dapat terselesaikan begitu saja, namun dalam jangkauan waktu yang cukup lama, mungkin ini bisa menjadi solusi atas permasalahan sampah yang sudah lama tak kunjung selesai.
1. Kenapa masalah sampah nggak pernah selesai? Menurut saya, masalah sampah terus ada karena banyak orang masih kurang sadar akan pentingnya mengelola sampah dengan baik. Banyak yang malas memilah sampah atau masih suka buang sampah sembarangan. Selain itu, sampah yang dihasilkan juga semakin banyak, sementara fasilitas pengolahannya belum merata di semua daerah. 2. Apa yang bisa saya lakukan untuk mengurangi masalah sampah? Memilah sampah di rumah, misalnya sampah organik buat kompos dan sampah anorganik dikumpulkan untuk didaur ulang. Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dengan bawa botol minum sendiri dan pakai tote bag saat belanja. Ikut program daur ulang atau mendukung Bank Sampah di lingkungan sekitar. Mengajak teman-teman buat lebih peduli lingkungan, misalnya lewat sosialisasi atau kegiatan sekolah. 3. Apakah TPA lain bisa meniru cara TPA Benowo? Iya, menurut saya TPA lain bisa meniru sistem di Benowo, tapi tentu butuh dukungan pemerintah dan masyarakat. Kalau TPA lain bisa mengolah sampah jadi listrik seperti di Benowo, pasti sampah nggak cuma numpuk, tapi juga bermanfaat. Apakah masalah sampah bisa benar-benar selesai? Mungkin nggak langsung selesai, tapi kalau semua orang ikut berkontribusi, pasti dampaknya besar. Selain sistem pengolahan sampah yang bagus, kesadaran masyarakat juga penting. Kalau dari sekarang kita udah mulai peduli, ke depannya pasti lebih baik!
1. Masalah sampah terus terjadi karena banyak orang masih membuang sampah sembarangan dan tidak memilahnya. Selain itu, sistem pengelolaan sampah di banyak daerah masih kurang baik, dengan fasilitas yang terbatas dan teknologi yang belum canggih. Populasi yang terus bertambah dan kebiasaan menggunakan plastik sekali pakai juga memperburuk keadaan. Kurangnya edukasi dan aturan yang tegas membuat banyak orang tidak peduli, sehingga sampah terus menumpuk dan sulit ditangani. 2. Sebagai individu, kita bisa mulai dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, seperti membawa tas belanja sendiri dan botol minum. Selain itu, penting untuk memilah sampah sejak dari rumah, misalnya dengan membuat kompos dari sampah organik dan mendaur ulang sampah anorganik. Kita juga bisa mendukung produk daur ulang dan ikut serta dalam program bank sampah. Mengajak orang lain untuk peduli terhadap lingkungan melalui edukasi dan kampanye juga membantu mengurangi masalah sampah. 3. TPA Benowo di Surabaya berhasil mengubah sampah menjadi energi listrik. TPA lain bisa meniru sistem ini agar sampah lebih bermanfaat. Namun, hal ini perlu didukung oleh pemerintah, masyarakat, dan teknologi yang memadai. Jika masyarakat mulai memilah sampah, pemerintah menyediakan fasilitas yang baik, dan teknologi terus dikembangkan, maka masalah sampah bisa lebih terkendali.
1. Kurangnya kesadaran masyarakat serta kurangnya fasilitas untuk tempat membuang sampah, untuk didaerah perkotaan fasilitas tempat pembuangan cukup lengkap namun untuk masyarakat yang tinggal dipinggiran kurang mencukupi fasilitasnya. 2. Beberapa tindakan yang bisa saya lakukan adalah membuang sampah pada tempatnya, mengajak teman, keluarga atau masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya dan melakukan reuse, reduce, recycle, replace. 3. Iya, bila beberapa tpa meniru tpa benowo maka dampak positif yang dapat diambil bisa lebih luas dalam masyarakat.
1. karena sampai sekarang masi banyak orang yang membuang sampah sembarangan 2. membuang sampah pada tempatnya dan mengingatkan sekitar juga untuk melakukan hal tersebut 3. tpa lain bisa mencontoh benowo tetapi harus juga didukung dengan kesadaran warga sekitar
p1: Karna berkaitan dekat dengan manusia itu sendiri, di perkirakan mungkin 1 orang dapat menghasilkan sampah industri 10kg per hari. serta kurangnya sdm dan fasilitas memadai mengenai sampah. p2: Memilah sampah dan menjadikan sampah ini sebagai sesuatu hal yang harus di kelompokkan untuk di pisahkan (leburkan menjadi energi lain) atau diolah kembali. p3: Bisa saja asal TPA tersebut mempunyai kreativitas dan modal yang sama, tentunya, dengan terselarasnya anggaran pemerintah pembangunan dan pemfasilitasan dapat tercapai, di era sekarang ekonomi sedang. naik"nya sayangnya masyarakatlah yang perlu di waspadai pendidikannya serta kebiasaan buruknya yang membuang sampah sembarangan. Hal ini tentunya menjadi faktor yang crusial bagi negara.
1. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah. 2. Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. 3. Ya, mungkin TPA lain bisa meniru TPA Benowo. Namun, tetap perlu adanya penyesuaian dalam penyelesaian masalah ini.
1. Permasalahan sampah sering kali terasa tidak pernah terselesaikan karena beberapa faktor yang saling terkait. Salah satunya adalah pola konsumsi yang terus meningkat, di mana produk kemasan sekali pakai sangat banyak digunakan dan seringkali berakhir sebagai sampah yang sulit terurai. Masyarakat juga masih cenderung kurang sadar tentang pentingnya pengelolaan sampah yang tepat, seperti pemilahan sampah organik dan anorganik sejak awal. 2. -Mengurangi Penggunaan Plastik -Pemilahan Sampah -Mendukung Produk Ramah Lingkungan 3. Model pengelolaan sampah di TPA Benowo bisa menjadi contoh yang baik untuk daerah lain, terutama dalam hal teknologi dan pemanfaatan sampah menjadi energi atau kompos. Namun, agar berhasil diterapkan di tempat lain, dibutuhkan infrastruktur yang memadai, partisipasi aktif masyarakat, serta dukungan kebijakan yang kuat. Meski bisa mengurangi sampah, masalah ini tak akan selesai hanya dengan satu solusi, karena perlu pendekatan holistik yang melibatkan semua pihak—pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta.
Masalah sampah terus ada karena kurangnya kesadaran masyarakat dan infrastruktur pengelolaan yang masih terbilang buruk, pola konsumsi yang menghasilkan banyak limbah pun menjadi penyebab utama dalam permasalahan tersebut. 2. Langkah yang dapat dilakukan diantaranya yaitu dengan menerapkan gaya hidup zero waste, mengurangi plastik sekali pakai, memilah sampah, mengompos, mendukung produk ramah lingkungan, dan mengedukasi orang sekitar. 3. TPA lain bisa mencontoh Benowo, tapi teknologi saja tidak cukup apabila masyarakat tidak memiliki kesadaran, untuk itu diperlukan edukasi sejak dini
1. Permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan karena beberapa faktor utama: Kebiasaan masyarakat: Banyak orang masih belum sadar akan pentingnya pengelolaan sampah yang benar, seperti memilah sampah atau mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Sistem pengelolaan yang belum optimal: Banyak daerah masih mengandalkan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sebagai solusi utama tanpa menerapkan sistem pengelolaan berbasis daur ulang dan pengurangan sampah dari sumbernya. Pertumbuhan populasi dan konsumsi: Semakin banyak penduduk, semakin banyak pula sampah yang dihasilkan, sementara sistem pengelolaannya tidak berkembang secepat produksi sampah. Kurangnya regulasi yang ditegakkan: Beberapa kebijakan terkait pengelolaan sampah sudah ada, tetapi implementasi dan pengawasannya masih lemah. 2. Langkah konkret sebagai individu untuk mengurangi masalah sampah: Mengurangi penggunaan plastik: Membawa tas belanja sendiri, botol minum, dan tempat makan agar tidak menggunakan plastik sekali pakai. Memilah sampah: Memisahkan sampah organik dan anorganik agar lebih mudah didaur ulang atau diolah kembali. Mendaur ulang dan memanfaatkan kembali: Menggunakan barang-barang bekas untuk keperluan lain atau mendonasikan barang yang masih layak pakai. Mengompos sampah organik: Mengurangi volume sampah yang berakhir di TPA dengan mengolah sampah organik menjadi kompos. Mengurangi konsumsi berlebihan: Membeli barang seperlunya untuk menghindari limbah yang tidak perlu. 3. Apakah TPA lain dapat mencontoh model Benowo, dan apakah itu bisa menyelesaikan masalah sampah? TPA lain bisa mencontoh model Benowo, yaitu dengan mengadopsi sistem pengelolaan sampah berbasis teknologi, seperti pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa), pemilahan sampah yang lebih baik, dan peningkatan daur ulang. Namun, ini bukan satu-satunya solusi. Jika hanya mengandalkan pengolahan di TPA, sampah akan tetap menumpuk. Solusi yang lebih berkelanjutan adalah kombinasi dari pengurangan sampah dari sumbernya, edukasi masyarakat, regulasi yang ketat, dan pengolahan sampah yang lebih modern. Kesuksesan model seperti Benowo bergantung pada infrastruktur, pendanaan, dan keterlibatan masyarakat. Jika aspek-aspek ini diperhatikan, maka model ini bisa membantu mengurangi masalah sampah secara signifikan, tetapi bukan berarti masalahnya akan benar-benar terselesaikan tanpa adanya perubahan perilaku masyarakat. Kesimpulannya, penyelesaian masalah sampah membutuhkan pendekatan menyeluruh, dari individu hingga kebijakan pemerintah, serta inovasi dalam pengelolaan sampah.
1. Karena kondisi sampah kita campur aduk karena tidak dipilah antara sampah organik (basah) dan sampah anorganik (kering) sehingga menyulitkan penerapan teknologi untuk pengolahan sampah seperti ini. 2. membuang sampah dengan terpisah antara organik dan anorganik, menggunakan tas ramah lingkungan ketika belanja, mengurangi penggunaan sedotan dan membeli makanan kemasan plastik, menghindari botol sekali pakai, membawa tumbler dan kotak makan 3. TPA Benowo juga mendorong edukasi masyarakat untuk mengurangi sampah. Salah satu gerakan yang digaungkan oleh TPA Benowo yang bersifat edukatif kepada warga adalah lomba zero waste hingga pembuatan lubang biopori dan komposter di wilayah perkampungan. TPA Benowo juga sangat mendukung peran Bank Sampah karena Bank Sampah menjadi penggerak warga agar mau memilah dan mengirim sampahnya sehingga tidak membuangnya begitu saja ke tempat sampah. Dengan apa yang telah dilakukan TPA Benowo, seharusnya bisa menjadi contoh dan teladan bagi penggerak lingkungan dan pengurus TPA lainnya. Bahwa sampah bukan hanya sekedar tumpukan yang tak bernilai, namun jika dimanfaatkan dengan serius dan salah satunya mengikuti jejak TPA Benowo sampah bisa menjadi satu hal yang sangat bernilai.
1. Menurut saya, dalam kehidupan sehari-hari kita pasti akan menghasilkan sampah, baik sampah sisa makanan atau sampah bungkus kemasan. Rendahnya kesadaran masyarakat menjadikan permasalahan sampah tak kunjung terurai. Seharusnya kepedulian dan kesadaran masyarakat harus lebih tiggi agar permasalah sampah tidak menjadi permasalahan nasional. 2. Sebagai individu saya turut serta berusaha mengurangi permasalahan sampah dengan mengurangi penggunaan kemasan plastik dan mengganti dengan yang reusable atau dapat digunakan kembali seperti tumbler tempat minuman. Selain itu, langkah konkret dan sederhana lainnya adalah dengan membawa kantong atau tas belanja saat berbelanja agar tidak menggunakan plastik kresek. Walaupun langkah kecil, namun harapannya dapat membantu. 3. TPA lain seharusnya dapat belajar dari yang dilakukan TPA Benowo dan mencontoh salah satu cara penyelesaian masalah seperti di Benowo. Banyuwangi sudah memiliki TPA bedar di Songgon, namun harapannya jika pemerintah mensupport tidak menutup kemungkinan dapat dilakukan seperti di Benowo. Masalah sampah menjadi sebuah permasalahan nasional dan tidak begitu saja dapat diatasi, namun percayalah sebuah langkah kecil dan usaha terus-menerut yang tak kunjung henti akan membuahkan hasil yang indah pada waktunya.
1. Masalah sampah sulit selesai karena masih banyak orang yang tidak peduli, fasilitas pengolahan sampah kurang memadai, dan pengelolaannya belum merata di semua daerah. 2. Langkah nyata yang bisa dilakukan: Pilah sampah organik dan anorganik. Kurangi pemakaian plastik sekali pakai. Daur ulang barang yang bisa dipakai lagi. Ikut program bank sampah atau buat kompos dari sampah dapur. 3. TPA lain bisa mencontoh TPA Benowo yang mengubah sampah jadi listrik. Tapi, butuh kerja sama antara pemerintah, warga, dan pihak swasta. Kalau diterapkan dengan baik, masalah sampah bisa dikurangi.
1. Permasalahan sampah tidak pernah terselesaikan karena kurangnya kesadaran masyarakat, sistem pengelolaan yang belum optimal, serta produksi sampah yang terus meningkat tanpa diimbangi dengan solusi berkelanjutan. 2. Langkah konkret sebagai individu meliputi mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, memilah sampah dari rumah, mendaur ulang, serta mendukung produk ramah lingkungan. 3. TPA lain dapat mencontoh sistem di Benowo yang mengubah sampah menjadi energi. Namun, penyelesaian masalah sampah tetap memerlukan kombinasi inovasi teknologi, regulasi yang tegas, serta kesadaran masyarakat dalam mengurangi dan mengelola sampah dengan baik.
1. Menurut kalian, mengapa permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan? Jawaban: karena di setiap harinya manusia selalu menghasilkan sampah ntah dari limbah rumah tangga atau bungkus' plastik lainnya 2. Apa langkah konkret kalian sebagai individu untuk turut serta mengurangi masalah sampah? Jawaban:dengan cara menggunakan wadah yang dapat digunakan ulang seperti kotak makan dan selalu membawa tumbler dan juga menerapkan 3R (reduce,reuse,recycle) 3. Menurut kalian, apakah TPA lain dapat mencontoh penyelesaian masalah seperti di Benowo? Dan apakah dengan begitu masalah sampah dapat terselesaikan? Jawaban:iya bisa,bisa apabila pelaksanaannya di lakukan dengan benar dan ter-struktur
1. Masalah sampah terus ada karena kurangnya kesadaran masyarakat, infrastruktur pengelolaan yang buruk, dan pola konsumsi yang menghasilkan banyak limbah. 2. Langkah konkret: mengurangi plastik sekali pakai, memilah sampah, mengompos, mendukung produk ramah lingkungan, dan mengedukasi orang sekitar. 3. TPA lain bisa mencontoh Benowo, tapi teknologi saja tidak cukup. Edukasi, daur ulang, dan pengurangan sampah dari sumbernya tetap kunci utama.
Sistem Pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo di Surabaya dijadikan percontohan nasional dalam mengatasi masalah sampah. TPA ini menerapkan teknologi pengolahan sampah menjadi energi listrik (PLTSa) yang ramah lingkungan. Dengan sistem ini, sampah tidak hanya ditimbun tetapi juga diolah menjadi sumber energi, sehingga mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan efisiensi pengelolaan sampah di kota.
1. Karena setiap individu dapat memproduksi sampah yang lumayan banyak perharinya, apalagi jika kurangnya kesadaran untuk menjaga lingkungan dari sampah tersebut. 2. Jangan membuang sampah sembararangan, jika tidak ada tempat sampah di sekitar, simpan di saku terlebih dahulu sampah yang kita bawa. 3. Bisa, jika seluruh TPA dapat menerapkan hal tersebut, maka sampah yang terbengkalai akan berkurang secara pesat dan mengurangi sampah di dunia ini.
1.kurangnya kesadaran dari masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya 2.dengan membuang sampah pada tempatnya 3.bisa, tentu akan menyelesaikan masalah sampah di daerah tersebut
1. Permasalahan sampah tidak pernah terselesaikan karena kurangnya kesadaran masyarakat, keterbatasan infrastruktur pengelolaan sampah, dan kebijakan yang belum optimal dalam penerapan sistem daur ulang serta pengurangan sampah sejak sumbernya. 2. Sebagai individu, saya bisa mengurangi sampah dengan menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle), membawa tas belanja sendiri, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, serta memilah sampah agar lebih mudah didaur ulang. 3. TPA lain bisa mencontoh Benowo yang mengolah sampah menjadi energi, tetapi ini harus didukung oleh kebijakan, teknologi, dan partisipasi masyarakat. Namun, solusi ini harus dikombinasikan dengan upaya pengurangan sampah sejak awal agar masalah benar-benar terselesaikan.
1. Menurut saya, permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan karena kebiasaan masyarakat yang masih rendah dalam memilah dan mengelola sampah, kurangnya fasilitas pengolahan yang memadai, serta lemahnya penegakan aturan tentang pengelolaan sampah. 2.Langkah konkret saya sebagai individu untuk mengurangi masalah sampah adalah dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, seperti selalu membawa tumbler sendiri agar tidak perlu membeli air dalam kemasan. Dengan cara sederhana ini, saya bisa membantu mengurangi jumlah sampah plastik yang berakhir di lingkungan. 3. TPA lain bisa mencontoh sistem di Benowo, seperti mengubah sampah menjadi energi listrik, karena itu solusi yang lebih berkelanjutan. Tapi, masalah sampah tidak akan selesai sepenuhnya kalau masyarakat tetap boros dan tidak memilah sampah dari awal. Jadi, selain perbaikan di TPA, kesadaran masyarakat juga harus ditingkatkan.
Permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan karena beberapa faktor utama: Kebiasaan masyarakat yang masih kurang sadar akan pentingnya pengelolaan sampah dengan baik, seperti memilah sampah sejak awal. Kurangnya infrastruktur dan sistem pengelolaan sampah yang efisien di banyak daerah, sehingga sampah terus menumpuk di TPA tanpa adanya solusi berkelanjutan. Pola konsumsi yang tinggi, terutama dalam penggunaan plastik sekali pakai, yang menyebabkan volume sampah terus meningkat. Minimnya regulasi yang tegas dan penegakan hukum dalam pengelolaan sampah, baik untuk industri maupun individu. Sebagai individu, langkah konkret yang bisa saya lakukan untuk mengurangi masalah sampah adalah: Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dengan membawa tas belanja sendiri dan botol minum yang bisa diisi ulang. Memilah sampah di rumah, seperti memisahkan sampah organik dan anorganik, serta mendaur ulang sampah yang masih bisa digunakan. Mengurangi pembelian barang yang tidak perlu dan memilih produk dengan kemasan ramah lingkungan. Mengedukasi orang-orang di sekitar saya tentang pentingnya pengelolaan sampah yang benar. Mendukung program pemerintah atau komunitas dalam pengelolaan sampah, seperti bank sampah atau composting. TPA lain dapat mencontoh penyelesaian seperti di Benowo yang memanfaatkan teknologi waste-to-energy untuk mengubah sampah menjadi energi listrik. Namun, penerapan solusi ini di tempat lain masih menghadapi beberapa tantangan: Biaya investasi yang tinggi, karena teknologi ini membutuhkan modal besar dan infrastruktur yang memadai. Keterbatasan teknologi dan sumber daya manusia, sehingga tidak semua daerah bisa langsung menerapkannya. Kebijakan dan regulasi yang berbeda di setiap daerah, yang mungkin menghambat implementasi sistem ini. Meskipun demikian, jika lebih banyak TPA menerapkan solusi seperti di Benowo, masalah sampah bisa dikurangi secara signifikan. Namun, ini harus dibarengi dengan perubahan pola pikir dan kebiasaan masyarakat dalam mengelola sampah sejak dari sumbernya.
1. Masalah sampah tidak terselesaikan karena kurangnya kepedulian masyarakat terhadap sampah. Bahkan jika ada beberapa masyarakat yang peduli sampah dan memilahnya, masyarakat tidak memiliki kemampuan untuk mengolahnya karena tidak disediakan alatnya di sekitar. 2. Menggunakan tempat yang dapat digunakan berulang saat membeli makanan di luar, membantu untuk memilah sampah sehingga bisa dikelola dengan lebih mudah. 3. TPA lain bisa mencontohnya dengan syarat sesuai akan keadaan lingkungan di tpa. Masalah sampah tentu tidak akan selesai dengan mudah jika hanya mengandalkan pihak tpa, masyarakat harus berperan aktif untuk membantu proses pengolahan sampah supaya bisa maksimal
1. Menurut saya, permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan karena kebiasaan masyarakat yang masih rendah dalam memilah dan mengelola sampah, kurangnya fasilitas pengolahan yang memadai, serta lemahnya penegakan aturan tentang pengelolaan sampah. 2.Langkah konkret saya sebagai individu untuk mengurangi masalah sampah adalah dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, seperti selalu membawa tumbler sendiri agar tidak perlu membeli air dalam kemasan. Dengan cara sederhana ini, saya bisa membantu mengurangi jumlah sampah plastik yang berakhir di lingkungan. 3. TPA lain bisa mencontoh sistem di Benowo, seperti mengubah sampah menjadi energi listrik, karena itu solusi yang lebih berkelanjutan. Tapi, masalah sampah tidak akan selesai sepenuhnya kalau masyarakat tetap boros dan tidak memilah sampah dari awal. Jadi, selain perbaikan di TPA, kesadaran masyarakat juga harus ditingkatkan.
1. Permasalahan sampah tidak pernah selesai, dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat akan pembuangan sampah pada tempatnya, kurangnya kesadaran akan bahaya penggunaan bahan plastik, dan pengolahan sampah plastik yang tidak optimal. 2. Mengurangi penggunaan sampah plastik sebisa mungkin dan menggunakan kembali bahan yang dapat di daur ulang. 3. Seharusnya TPA lain bisa mencontoh penyelesaian masalah di Benowo dan dengan melakukan penyelesaian tersebut, mungkin dapat mengurangi angka permasalahan sampah.
1.Permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan karena berbagai faktor, contohnya pola konsumsi yang terus meningkat, kurangnya kesadaran masyarakat dalam memilah sampah, keterbatasan fasilitas pengolahan sampah. 2.Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dengan membawa tas belanja sendiri dan menggunakan tumbler serta tempat makan yang bisa digunakan ulang. 3.TPA lain bisa mencontoh penyelesaian masalah seperti di Benowo.namun tergantung pada kesiapan infrastruktur, kebijakan pemerintah, dan dukungan masyarakat.
1. Menurut kalian, mengapa permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan? jawab : karena pengelolaannya yang belum efektif. Faktor penyebabnya antara lain kurangnya kesadaran masyarakat untuk memilah sampah, rendahnya tingkat daur ulang, serta terbatasnya fasilitas pengolahan sampah yang ramah lingkungan. 2. Apa langkah konkret kalian sebagai individu untuk turut serta mengurangi masalah sampah? jawab : Memilah sampah antara organik dan anorganik, Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan beralih ke produk yang lebih ramah lingkungan, Menggunakan produk dengan kemasan minimal atau yang mudah didaur ulang. 3. Menurut kalian, apakah TPA lain dapat mencontoh penyelesaian masalah seperti di Benowo? Dan apakah dengan begitu masalah sampah dapat terselesaikan? jawab : Menurut saya, TPA lain bisa mencontoh solusi yang ada di Benowo jika mereka memiliki fasilitas yang memadai dan pendekatan yang holistik. Namun, penerapan solusi tersebut bergantung pada beberapa faktor, seperti ketersediaan dana, kesadaran masyarakat, dan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta.
1. Permasalahan Sampah yang Tidak Pernah Selesai Permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan karena beberapa alasan: - Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengelola sampah dengan baik. - Kurangnya infrastruktur pengelolaan sampah yang memadai. - Kurangnya peraturan dan penegakan hukum yang efektif dalam mengatur pengelolaan sampah. - Pertumbuhan penduduk dan konsumsi yang terus meningkat, sehingga jumlah sampah juga terus meningkat. 2. Langkah Konkret sebagai Individu Sebagai individu, kita dapat melakukan beberapa langkah konkret untuk mengurangi masalah sampah: - Mengurangi penggunaan plastik dan bahan-bahan tidak ramah lingkungan lainnya. - Membuat kompos dari sampah organik untuk mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke TPA. - Menggunakan kantong belanja yang dapat digunakan kembali dan menghindari penggunaan kantong plastik. - Mengikuti program daur ulang dan mengumpulkan sampah yang dapat didaur ulang. 3. Penyelesaian Masalah Sampah seperti di Benowo TPA Benowo di Surabaya adalah contoh penyelesaian masalah sampah yang efektif. TPA ini menggunakan teknologi pengelolaan sampah yang canggih dan ramah lingkungan, seperti penggunaan mesin penghancur sampah dan sistem pengolahan air limbah.
1. Permasalahan Sampah yang Tidak Pernah Selesai Permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan karena beberapa alasan: - Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengelola sampah dengan baik. - Kurangnya infrastruktur pengelolaan sampah yang memadai. - Kurangnya peraturan dan penegakan hukum yang efektif dalam mengatur pengelolaan sampah. - Pertumbuhan penduduk dan konsumsi yang terus meningkat, sehingga jumlah sampah juga terus meningkat. 2. Langkah Konkret sebagai Individu Sebagai individu, kita dapat melakukan beberapa langkah konkret untuk mengurangi masalah sampah: - Mengurangi penggunaan plastik dan bahan-bahan tidak ramah lingkungan lainnya. - Membuat kompos dari sampah organik untuk mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke TPA. - Menggunakan kantong belanja yang dapat digunakan kembali dan menghindari penggunaan kantong plastik. - Mengikuti program daur ulang dan mengumpulkan sampah yang dapat didaur ulang. 3. Penyelesaian Masalah Sampah seperti di Benowo TPA Benowo di Surabaya adalah contoh penyelesaian masalah sampah yang efektif. TPA ini menggunakan teknologi pengelolaan sampah yang canggih dan ramah lingkungan, seperti penggunaan mesin penghancur sampah dan sistem pengolahan air limbah.
1. Karena banyak orang yang masih cuek. Banyak sampah sampah sembarangan, konsumsi barang sekali pakai terus meningkat, dan sistem pengelolaan sampah juga belum maksimal. Selain itu, kebanyakan sampah hanya ditumpuk di TPA tanpa benar-benar diolah. Kalau tidak ada perubahan besar dalam kebiasaan dan sistem, ya masalah ini akan terus ada. 2. Bawa tote bag/tas belanja, tumblr, wadah sendiri. 3. TPA lain bisa banget mencontoh TPA Benowo yang mengubah sampah jadi listrik. Itu bagus karena selain ngurangin tumpukan sampah, kita juga dapet energi tambahan. Tapi, ini bukan solusi tunggal. Kita tetap harus ngurangin sampah dari sumbernya (misalnya pakai lebih sedikit plastik), memilah sampah dengan benar, dan memperbanyak daur ulang. Jadi, kalau cuma ngandelin teknologi di TPA tanpa ubah kebiasaan kita sehari-hari, masalah sampah tetap ada.
1. Banyak orang masih membuang sampah sembarangan dan belum terbiasa memilah sampah. 2. memilah sampah dan mendaur ulang barang yang masih bisa digunakan serta membawa tas belanja sendiri, botol minum, dan peralatan makan 3. Iya tpa lain bisa mencontoh Namun, meskipun solusi seperti di Benowo bisa mengurangi dampak sampah, ini bukan satu-satunya solusi. Pengelolaan sampah harus dilakukan secara menyeluruh, dari pengurangan konsumsi, daur ulang, hingga pemanfaatan sampah menjadi energi.
1. Banyak orang masih membuang sampah sembarangan dan belum terbiasa memilah sampah. 2. memilah sampah dan mendaur ulang barang yang masih bisa digunakan serta membawa tas belanja sendiri, botol minum, dan peralatan makan 3. Iya tpa lain bisa mencontoh Namun, meskipun solusi seperti di Benowo bisa mengurangi dampak sampah, ini bukan satu-satunya solusi. Pengelolaan sampah harus dilakukan secara menyeluruh, dari pengurangan konsumsi, daur ulang, hingga pemanfaatan sampah menjadi energi.
1. Permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan karena berbagai faktor, seperti: •Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah •Kurangnya fasilitas daur ulang dan tempat pembuangan akhir (TPA) •Sistem pengelolaan sampah yang tidak efektif 2. Menerapkan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) – Kurangi konsumsi barang yang tidak perlu, gunakan kembali barang yang masih bisa dipakai, dan pilah sampah untuk didaur ulang. 3. TPA lain dapat mencontoh pengelolaan sampah di Benowo, terutama dalam penerapan waste-to-energy. Namun, keberhasilannya tergantung pada teknologi, dukungan pemerintah, serta partisipasi masyarakat dalam memilah sampah. Meskipun dapat mengurangi sampah secara signifikan, solusi ini belum sepenuhnya menyelesaikan masalah karena masih ada tantangan seperti biaya tinggi, polusi, dan kebutuhan akan sistem daur ulang yang lebih baik. Oleh karena itu, pendekatan yang lebih komprehensif diperlukan untuk menangani sampah secara berkelanjutan.
1.menurut saya ya itu karna faktor manusia karna kurangnya kesadaran diri akan lingkungan sekitar 2. membuang sampah pada tempatnya jika tidak ada tempat sampah saya akan menyimpan sampah saya di saku saya 3.kemungkinan besar bisa terjadi
1. Masalah sampah terus ada karena kurangnya kesadaran masyarakat, infrastruktur pengelolaan yang buruk, dan pola konsumsi yang menghasilkan banyak limbah. 2. Langkah konkret: mengurangi plastik sekali pakai, memilah sampah, mengompos, mendukung produk ramah lingkungan, dan mengedukasi orang sekitar. 3. TPA lain bisa mencontoh Benowo, tapi teknologi saja tidak cukup. Edukasi, daur ulang, dan pengurangan sampah dari sumbernya tetap kunci utama.
1. Karena kurangnya kesadaran masyarakat, meningkatnya produksi sampah, dan infrastruktur pengelolaan yang masih terbatas. 2. Mengurangi penggunaan plastik, memilah sampah, mengolah sampah organik menjadi kompos, dan mendukung Bank Sampah. 3. Bisa, tapi harus didukung dengan edukasi, pengurangan sampah dari sumbernya, dan kebijakan yang konsisten.
1. Masalah sampah seolah tidak pernah selesai karena masih banyak orang yang belum sadar pentingnya memilah dan mengurangi sampah. Selain itu, sampah yang terus bertambah tidak sebanding dengan pengelolaannya yang masih terbatas. 2. Langkah konkret yang bisa dilakukan: memilah sampah dari rumah, mengurangi plastik sekali pakai, mendaur ulang barang yang bisa digunakan lagi, serta ikut program bank sampah atau kompos. 3. TPA lain bisa mencontoh Benowo, tapi tetap butuh dukungan dari pemerintah dan masyarakat. Meski begitu, pengelolaan di TPA saja tidak cukup. Kesadaran masyarakat untuk mengurangi dan mengelola sampah sejak awal juga penting agar masalah sampah benar-benar bisa diatasi.
1. Masalah sampah terus ada karena kurangnya kesadaran masyarakat, infrastruktur pengelolaan yang buruk, dan pola konsumsi yang menghasilkan banyak limbah. 2. Langkah konkret: mengurangi plastik sekali pakai, memilah sampah, mengompos, mendukung produk ramah lingkungan, dan mengedukasi orang sekitar. 3. TPA lain bisa mencontoh Benowo, tapi teknologi saja tidak cukup. Edukasi, daur ulang, dan pengurangan sampah dari sumbernya tetap kunci utama.
1. Menurut saya, permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan karena kebiasaan masyarakat yang masih rendah dalam memilah dan mengelola sampah, kurangnya fasilitas pengolahan yang memadai, serta lemahnya penegakan aturan tentang pengelolaan sampah. 2.Langkah konkret saya sebagai individu untuk mengurangi masalah sampah adalah dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, seperti selalu membawa tumbler sendiri agar tidak perlu membeli air dalam kemasan. Dengan cara sederhana ini, saya bisa membantu mengurangi jumlah sampah plastik yang berakhir di lingkungan. 3. TPA lain bisa mencontoh sistem di Benowo, seperti mengubah sampah menjadi energi listrik, karena itu solusi yang lebih berkelanjutan. Tapi, masalah sampah tidak akan selesai sepenuhnya kalau masyarakat tetap boros dan tidak memilah sampah dari awal. Jadi, selain perbaikan di TPA, kesadaran masyarakat juga harus ditingkatkan.
1. Menurut kalian, mengapa permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan? Permasalahan sampah tidak bisa langsung terselesaikan, terutama sampah plastik yang sulit terurai. karena kebanyakan kemasan dari makanan atau minuman ini masih banyak yang menggunakan plastik. 2. Apa langkah konkret kalian sebagai individu untuk turut serta mengurangi masalah sampah? Kurasaki, lisa, dan mawadah. 3. Menurut kalian, apakah TPA lain dapat mencontoh penyelesaian masalah seperti di Benowo? Dan apakah dengan begitu masalah sampah dapat terselesaikan? belum tentu terselesaikan, apalagi di Indonesia ini sebagian masih belum ada yg peduli sampah. Apalagi ada yang membuang sampah sembarangan
1.Permasalahan sampah sulit terselesaikan karena berbagai faktor, antara lain: Kurangnya Kesadaran Masyarakat: Banyak orang masih membuang sampah sembarangan dan kurang peduli terhadap pengelolaan sampah. Sistem Pengelolaan yang Kurang Efektif: Infrastruktur pengolahan sampah di banyak daerah masih terbatas, dan banyak tempat pembuangan akhir (TPA) hanya berfungsi sebagai tempat penimbunan tanpa pengolahan yang optimal. Produksi Sampah yang Tinggi: Konsumsi produk sekali pakai terus meningkat, sementara upaya daur ulang belum maksimal. Kurangnya Regulasi dan Penegakan Hukum: Peraturan tentang pengelolaan sampah sering kali tidak diterapkan secara konsisten. 2.Sebagai individu, saya dapat berkontribusi dengan: Mengurangi Penggunaan Plastik Sekali Pakai: Membawa tas belanja sendiri, botol minum, dan tempat makan yang dapat digunakan kembali. Memilah Sampah: Memisahkan sampah organik, anorganik, dan bahan yang bisa didaur ulang untuk memudahkan proses pengolahan. Mendukung Produk Ramah Lingkungan: Memilih produk dengan kemasan minimal atau yang dapat didaur ulang. Mengompos Sampah Organik: Mengolah sisa makanan dan sampah organik lainnya menjadi kompos untuk mengurangi jumlah sampah yang masuk ke TPA. Mengedukasi Orang Lain: Menyebarkan informasi tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik kepada keluarga dan teman. 3.TPA Benowo di Surabaya dikenal sebagai contoh pengelolaan sampah yang lebih baik karena menerapkan teknologi waste-to-energy (WTE), yang mengubah sampah menjadi energi listrik. Model ini tentu bisa diterapkan di TPA lain, tetapi ada beberapa tantangan: Biaya Investasi yang Besar: Teknologi WTE membutuhkan dana yang besar untuk pembangunan dan operasionalnya. Komitmen Pemerintah dan Swasta: Harus ada kerja sama yang kuat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam mengelola sampah dengan sistem ini. Kondisi Sampah yang Harus Sesuai: Sampah yang masuk ke sistem WTE harus memiliki komposisi yang sesuai agar efisien dalam menghasilkan energi. Dengan meniru pendekatan seperti di Benowo dan memperkuat edukasi serta regulasi, masalah sampah bisa dikurangi secara signifikan. Namun, tidak cukup hanya mengandalkan teknologi; perlu perubahan perilaku masyarakat dalam mengelola sampah sejak dari sumbernya.
1. Karena masih banyaknya orang yang tidak peduli dan tetap membuang sampah sembarangan walaupun di daerah tersebut sudah dipasang papan pemberitahuan "dilarang membuang sampah sembarangan". 2. Membuang sampah pada tempatnya, menggunakan sampah sebagai bahan daur ulang, menggunakan kantong belanja dan tidak menggunakan kantong plastik, menasehati orang yang membuang sampah sembarangan, dan sebagainya. 3. Ya, tpa lain dapat mencontoh seperti di tpa benowo dan masalah pun dapat terselesaikan.
1. Karena orang-orang sekitar masih suka untuk membuang sampah sembarangan 2. Kita harus membuang sampah pada tempatnya, dan mengajak seluruh warga sekitar untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan sekitar dengan membuang sampah pada tempatnya. 3. Ya, TPA lain dapat mencontoh seperti TPA yang ada di Benowo dan masalah pun dapat digunakan dengan baik
1. Permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan karena berbagai faktor kompleks, seperti kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah, kebiasaan konsumtif yang menghasilkan banyak limbah, infrastruktur pengelolaan sampah yang belum optimal, serta minimnya inovasi dan regulasi yang benar-benar diterapkan secara ketat. Selain itu, sampah terus diproduksi setiap hari dalam jumlah besar, sementara solusi yang ada masih terbatas dalam kapasitas dan efektivitasnya. 2. Sebagai individu, ada beberapa langkah konkret yang bisa dilakukan untuk mengurangi masalah sampah, seperti: Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dengan membawa tas belanja sendiri, botol minum, dan alat makan pribadi. Mempraktikkan reduce, reuse, recycle (3R) dengan memilah sampah organik dan anorganik serta mendaur ulang barang yang masih bisa digunakan. Mengompos sampah organik untuk mengurangi volume sampah yang berakhir di TPA. Mengedukasi orang-orang di sekitar tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik. Mendukung produk ramah lingkungan dan perusahaan yang memiliki program keberlanjutan. 3. TPA lain dapat mencontoh penyelesaian masalah seperti di Benowo, di mana sampah diolah menjadi sumber energi listrik (waste to energy). Namun, untuk memastikan masalah sampah benar-benar terselesaikan, diperlukan pendekatan yang lebih luas, seperti: Membangun lebih banyak fasilitas pengolahan sampah yang modern dan efisien. Mendorong kebijakan yang membatasi produksi sampah sejak dari sumbernya (misalnya, pembatasan plastik sekali pakai). Meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah. Menerapkan sistem insentif bagi masyarakat yang aktif mendaur ulang dan mengurangi sampah.
1. Permasalahan sampah seolah tidak pernah terselesaikan karena masih banyak masyarakat yang kurang sadar akan pentingnya pengelolaan sampah. Selain itu, sistem pengolahan sampah di banyak daerah masih terbatas dan belum optimal. Pola konsumsi yang berlebihan juga memperparah jumlah sampah yang terus bertambah. 2. Sebagai individu, langkah konkret yang bisa dilakukan adalah memilah sampah sejak dari rumah agar lebih mudah didaur ulang. Mengurangi penggunaan barang sekali pakai dan menggantinya dengan produk yang lebih ramah lingkungan juga sangat penting. Selain itu, mendukung program daur ulang seperti Bank Sampah dapat membantu mengurangi jumlah sampah yang berakhir di TPA. 3. TPA lain dapat mencontoh sistem di Benowo, tetapi perlu dukungan teknologi, dana, dan kebijakan yang memadai. Jika diterapkan dengan baik, pengolahan sampah menjadi energi bisa menjadi solusi jangka panjang dalam mengurangi tumpukan sampah. Namun, tanpa kesadaran masyarakat untuk memilah dan mengurangi sampah, masalah ini tidak akan sepenuhnya terselesaikan.
1. Masalah sampah terus ada karena kurangnya kesadaran masyarakat, infrastruktur pengelolaan yang buruk, dan pola konsumsi yang menghasilkan banyak limbah. 2. Langkah konkret: mengurangi plastik sekali pakai, memilah sampah, mengompos, mendukung produk ramah lingkungan, dan mengedukasi orang sekitar. 3. TPA lain bisa mencontoh Benowo, tapi teknologi saja tidak cukup. Edukasi, daur ulang, dan pengurangan sampah dari sumbernya tetap kunci utama.
1.Permasalahan sampah terus berlanjut karena kurangnya kesadaran masyarakat, sistem pengelolaan yang belum optimal, serta produksi sampah yang terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk dan konsumsi. 2.Sebagai individu, saya dapat mengurangi sampah dengan menerapkan gaya hidup minim sampah (zero waste), seperti membawa tas belanja sendiri, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, memilah sampah, serta mendaur ulang atau menggunakan kembali barang yang masih bisa dimanfaatkan. 3.TPA lain dapat mencontoh Benowo dalam pengelolaan sampah menjadi energi, tetapi ini harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing daerah. Meskipun solusi ini membantu, penyelesaian masalah sampah tetap memerlukan peran aktif masyarakat dalam mengurangi dan mengelola sampah sejak dari sumbernya.